Happy reading...
Rain menggenggam erat tali dari tas ransel miliknya,entah kenapa gadis itu sangat gugup ketika menatap palang nama sekolah yang bertulisan sma cendrawana,mungkin karena hari ini adalah hari pertama Rain menjadi siswa baru.tapi yang pasti ia butuh seseorang untuk menjadi tanya-jawabnya tentang sekolah itu,kebiasaan Rain adalah banyak nanya dan banyak bicara!.
Pucuk dicinta ulampun tiba,ya,tanpa sengaja Rain meleparkan pandangannya ke suatu tempat,alhasil cewek itu mendapati seorang cowok yang sedang asyik duduk santai di luar gerbang sekolah seraya mendengarkan musik earphone yang terpasang di telinganya.
Rain mendekat,namun apalah daya?cowok itu terlalu cuek hingga tak sadar ada seseorang sedang duduk di sampingnya.
"misi?." Rain mencoba mencari perhatian,namun tidak ada respon sedikitpun dari Rey.
Rain mendengus kesal,ia menatap sekeliling tempat mereka sedang duduk namun tidak ada siapa-siapa di tempat itu yang ada Rain hanya mendapati pohon beringin yang menutupi pancaran sinar matahari,ia hanya takut ada siswa yang melihatnya yang ada nanti Rain di cap buruk sebagai siswa baru.
"m-misi!." kali ini Rain berhasil membuat Rey terpeloncat kaget karena ulah Rain yang tiba-tiba memegang pundak Rey tanpa dosa dan takut.
"lo,siapa?." Rey refleks melepas earphone yang terpasang di telinganya itu,ia sangat kaget dengan kedatangan cewek yang tak di kenal sedang memperhatikannya.
Rain tersenyum kaku,sebelum ia menjawab pertanyaan Rey,ia menelan salivanya dengan gugup "g-gue murid baru di sini,karena gue nggak kenal sama siapa-siapa jadi gue mau nanya sama lo,kelas XI-IPA-1 dimana yah?." Rain mengernyit bingung.
Sementara Rey hanya terdiam tak percaya,bisa dibilang Rain adalah cewek songong yang baru saja mencoba bertanya sama cowok galak sedikit dingin,ya,semua siswa takut dengan Rey.simpel saja Rey seperti singa yang dingin dan cuek namun jika seseorang membuatnya marah sangat susah untuk melawannya,dan kali ini ada seorang cewek yang menyapanya tanpa rasa takut,namun Rey hanya bisa pasrah karena Rain adalah murid baru.
Rey mendengus,"lo nanya sama gue?." ucapnya mendelik sinis.
"iya,kelas XI IPA 1 itu di mana?." Rain masih tak sungkan bertanya.
"lo punya matakan?sebaiknya lo tanya langsung ke pak satpam yang sedang berdiri di gerbang itu,gue sedang sibuk." Rey beranjak berdiri dari kursi itu,lalu berjalan melewati Rain tanpa pamit,yang ada aroma maskulin khas dari cowok itu yang berpamitan dengan Rain.
'salah gue apa coba?gue nanya baik-baik!' batin Rain.
Rain ikut beranjak pergi dari kursi itu,cewek itu berjalan mendekati pak satpam yang sedang berdiri di depan gerbang sma cendrawana.
"misi pa,kelas XI IPA 1 itu dimana?." Rain sangat butuh balasan dari pak satpam,jelas,lima menit lagi bel sekolah akan berbunyi sementara Rain tidak tau dimana kelasnya berada,mencari sendiripun rasanya tidak mungkin karena sma itu terlalu besar untuk ia jelajahi dengan waktu lima menit.
"jalan terus,besok kanan,terus ada tangga ke arah lantai dua,dan belok kiri,sampe deh kelas yang adiknya cari." sahut pak satpam dengan senyuman manis.
Rain hanya tersenyum kaku,menuju ke kelasnya sangat jauh dari yang ia pikirkan,bahkan ia harus fokus mengingatkan denah yang dituju oleh pak satpam tadi,Rain mulai beraksi secepat kilat ia berlari dengan waktu lima menit.
Rain tiba di depan kelasnya dengan nafas berat,ia sangat lelah bahkan nafasnya hampir habis,tak lama Rain mendapati guru yang sedang berjalan dan sepertinya akan memasuki kelas Rain?.
"kamu murid baru?."
"i-iya bu"
"mari masuk,dan kenalkan nama kamu."
Rain perlahan melangkahkan kakinya mengikut bu Ayu yang akan mengisi mata pelajaran biologi di kelas barunya itu,Rain sangat nervouse hingga ia hanya bisa menggigit bibir bagian bawah dengan takut.
"mari perkenalkan nama kamu."
Rain sangat tak menyangka,bagaimana bisa ia akan satu kelas dengan cowok menyebalkan tadi pagi?rasanya Rain ingin langsung pindah ke kelas berikutnya agar tidak bertemu wajah menyebalkan Rey setiap hati.
Thank you guys..
Doa'in semoga bisa merilis bab berikutnya setiap hari!!!
Vote+komentar ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPERTI HUJAN DI HATIMU
RomansaSaat ini aku masih menunggu kehadiranmu,senyummu,dan suaramu menyapaku,walaupun aku tahu itu semua tak akan terjadi sampai kapanpun Ternyata menunggu hanya membuat hidupku berharap lebih,kali ini tidak seperti aku menunggu hujan datang di saat langi...