Hari Rabu
"Kak Rizal, kakak tahu cara memasang sampul mati?"Ucap salah satu adik kelas disitu
"Aku? Bisa sih"Rizal yang sedang berjalan ke luar gerbang akhirnya membantu adik kelasnya
"Jadi cara pasangnya itu begini, lalu diginikan, lalu bla bla bla"Rizal menjelaskannya panjang lebar
"Rizal, ayo temani aku!"Azami menarik narik tangan Rizal
"Sabar sebentar, aku sedang mengajari adik kelas ini"Rizal memberontak sedikit
"Hihihi"Adik kelas itu tertawa melihat tingkah mereka berdua
"Apanya yang lucu!?"Azami langsung memelototi adik kelas itu
"Kalian berdua lucu sekali, Seperti di drama Korea" ucap adik kelas itu
Azami terdiam setelah mendengar perkataan adik kelas itu, sementara Rizal kembali menjelaskan cara membuat sampul mati nya
Tak lama kemudian, Rizal dan Azami berjalan keluar dari gerbang sekolah
"Teman sekelasku tidak ada yang jelas, ketika freeclass, mereka malah main jodoh jodohan dan aku yang duduk di ujung tetap kena juga"Ucap Azami
"Hmmm, kau dijodohkan dengan siapa?"Rizal penasaran
"Farel, salah satu anak OSIS, yang mantan nya banyak itu"
"Misalnya Farel itu memang menyukai dirimu, apa tanggapanmu?"Ucap Rizal sambil memainkan rambut Azami
"Mmmm, aku sih sebenarnya tidak masalah, toh dia pintar, cewek mana yang tidak mau sama dia"Jawab Azami berusaha meledek Rizal
Rizal hanya terdiam mendengar perkataan Azami, dia berhenti memainkan rambutnya
Mereka berdua jadi diam diaman selama di perjalanan
"Hei Rizal, aku mau beli susu beruang dulu"ucap Azami yang masuk ke toko
"Tolong belikan aku juga"Rizal memberikan uangnya lalu duduk di depan toko itu
Tidak lama kemudian
"Maaf agak lama tadi"Azami menyodorkan susu kalengnya ke Rizal
"Terimakasih"Rizal membuka tutup kaleng tersebut lalu meminumnya
Mereka berdua berjalan kembali untuk pulang ke rumahnya masing masing, tapi sepanjang perjalanan, Rizal tidak mengucapkan sepatah kata pun
Hari Kamis
Crip crip crip
Terdengar suara burung bercicit di depan rumah Rizal, Rizal sedang memakai seragamnya dan bersiap siap untuk berangkat sekolah
Ketika Rizal keluar dari gerbang, sudah ada Azami yang menunggu
"Azami?" Rizal terkejut karena baru kali ini ada wanita yang menjemputnya ke rumah
"Mau berangkat bareng?"Azami mengarahkan jempolnya ke jalanan sambil tersenyum
"Tumben, emangnya ada apa?" Mood Rizal langsung naik
"Gapapa, lagi pengen aja" Azami meletakkan kedua tangannya di belakang
"Pasti ada sesuatu" Rizal menyenggol tangan Azami
"Pengen tau aja, hihihi"
Mereka berdua berangkat ke sekolah bersama
Sesampainya di sekolah
"Hei Azami, kamu tadi jalan bareng Rizal kan?" Ledek salah satu teman Azami, Rikka
"Kok tau?"
"Jelas jelas aku jalan di belakang kalian berdua" Rikka nyengir ngeledek
"Kenapa tidak menyapa, kan aku tidak tahu"Azami muram
"Nanti aku cuma jadi nyamuk, hahaha, sudah jelas kan sekarang kalau kalian pacaran?" Rikka mencubit pipi Azami
"Ihhh, aku saja tadi kebetulan ketemu dia waktu lagi jalan ke sekolah, yaudah bareng aja" Azami balas mencubit pipi Rikka
"Boong, yang bener...."
"Humph.. terserah" Azami merengut
Ping
Terdengar bunyi notifikasi dari hp Azami
Farel: "Mi, ditunggu di ruang ekskul Seni"
Azami: "kenapa?"
Farel:"susah jelasinnya, udah turun dulu aja"Azami turun ke lantai 1 dan masuk ruang ekskul Seni
Sudah ada Farel dan beberapa anak lainnya
"Ada apa?