Kita adalah Ketiadaan

879 45 5
                                    

99,99999% bagian dari atom tersusun atas ruang hampa, sementara sisanya adalah elektron dan inti atom. Inti atom sendiri berisi neutron dan proton. Elektron, neutron maupun proton, ketiganya terusun atas partikel quark atau partikel titik. Dimana partikel titik adalah partikel berdimensi nol.

Apa yang bisa kita simpulkan?

Benda yang tersusun atas ruang hampa dan partikel berdimensi nol, artinya adalah benda tersebut tidak ada.

Atom adalah tiada. Kita tersusun atas atom, maka kita adalah tiada.

Hmm, terdengar mind blowing.

Bayangkan sebuah kubus. Kubus adalah sebuah bangun ruang alias benda tiga dimensi. Penyusun Kubus adalah enam bidang segi empat, dimana segi empat adalah bidang berdimensi dua. Selanjutnya penyusun segi empat adalah sebuah kurva lurus berdimensi satu. Terakhir kurva lurus tersebut terbentuk oleh titik yang berdimensi nol. (Ini akan lebih mudah jika diterangkan dengan media visual)

Kubus tersusun atas titik-titik berdimensi nol, artinya kubus itu tidak ada? Bukankah kubus punya volume. Benda yang memiliki volume seharusnya ada kan? Bagaimana bisa ketiadaan dari titik berdimensi nol mampu membentuk keadaan kubus yang berdimensi tiga?

Alternatifnya adalah, bahwa kubus tidak memiliki volume. Loh?
Iya, dan segi empat juga tidak memiliki luas . Volume, luas ataupun panjang bukanlah sebuah ukuran untuk mempresentasikan besarnya benda.

Secara harfiah, panjang dari sebuah garis bukanlah sebuah panjang, ia hanya implementasi jarak dari titik satu ketitik yang lainnya. Begitu juga dengan luas, luas hanyalah implementasi jarak dari garis satu ke garis yang lainnya. Begitupun dengan volume hanyalah implementasi jarak antar bidang dua dimensi.

Kembali lagi, penjelasan harfiah dari luas seharusnya adalah 'sebuah bidang hampa yang terselimuti oleh kurva'. Sementara volume adalah 'sebuah ruang hampa yang terselimuti oleh hamparan benda dua dimensi'.

Manusia sama seperti kubus, Sama-sama berdimensi tiga, sama-sama tersusun atas dimensi nol, sama-sama tersusun dari ketiadaan.

Ok. Secara matematis mungkin terlihat masuk akal. Namun kenyataannya, benda di alam semesta, benda-benda disekitar kita memiliki massa dan juga tekstur, dimana seharusnya mereka nyata adanya.

Baiklah, penjelasan ini mungkin akan menjadi begitu panjang. Namun simplenya adalah bahwa alam semesta emiliki empat gaya dasar: gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah. Contoh dari pengaruh gaya ini adalah efek seakan-akan kita menyentuh benda, dimana sebenarnya adalah pengaruh gaya elektromagnetik. Kondisi dimana kita merasa menyentuh sebuah benda tertentu, misalkan bola. Sebenernya adalah efek dari gaya tolak-menolak antara elektron di kulit kita dengan elektron di permukaan bola. Gaya tolak itu menghasilkan tekanan, yang seakan-akan kita sedang menyentuh bola.

Keempat gaya tersebut yang pada akhirnya memberi efek yang mampu mencipatakan massa, temperatur, warna, energi, tekanan, gerak, dan efek lainnya yang membuat alam semesta ini begitu terasa realistis.

Pola Jiwa ( Sains & Filsafat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang