Seperti biasa,cahaya mentari berpendar menyinari kerajaan Leonhardt.Burung merpati berterbangan,semua orang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.Ada ibu-ibu yang kewalahan menjaga anaknya yang dengan riang berlari kesana-kemari sambil mengenakan gaun biru yang agak kumal karena sering terjatuh di tanah,tetapi senyumannya tak ikut luntur.Gelak tawa anak kecil memenuhi suasana sore ini.
Netra sebiru samudra,seterang cakrawala ini menatap dirinya di depan cermin.Gaun biru muda nya tampak serasi dengannya,apalagi dengan rambut pirang nya yang disanggul rapi,membuat kecantikan gadis berumur 19 tahun ini bertambah,kaki nya melangkah keluar kamar nya,ia menarik nafas perlahan.Ini adalah kali pertama ia menginjakkan kakinya keluar istana semenjak ia dikurung Ayahnya di istana.
"kau cantik sekali,nona Annie.Hendak kemana?"tanya seorang pelayan saat melihat Annie keluar dari kamarnya.
"aku hanya ingin berjalan-jalan saja keluar,bi"jawabnya
Annie Leonhardt,anak tunggal dari Raja Leonhardt.Menurut penduduk sekitar,gadis yang memiliki darah Leonhardt ini sangat cantik dan menawan,membuat orang yang memandangnya seketika jatuh hati,bukan hiperbola.Tapi ini fakta.Mempunyai netra yang setenang samudera,kulit yang putih bagai salju,dan bibir yang teroleskan warna pink natural membuat gadis itu sungguh memancarkan aura seorang putri.
Selain parasnya yang elok dan anggun,Annie juga lihai dalam bela diri.Diajari oleh ayahnya sendiri sejak usia dini,pernah sekali ia melukai ayahnya karena terlalu menekan dia.Ayahnya lumpuh sementara karena ditendang oleh Annie.
"kau cantik sekali,Annie.Padahal kita hanya ingin berkuda saja"ucap Historia seraya tertawa kecil,
Mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar wilayah istana,ingin melihat pemandangan pemandangan yang memanjakan mata,apalagi saat matahari hampir tergelincir di ufuk barat,sekalian menyenangkan hati Ayah Annie yang sekarang mulai khawatir anaknya tak mendapatkan teman sama sekali,sekaligus menampakkan diri ke orang orang kalau ada seorang putri yang sangat rupawan.
"Annie,apa kau tak mau menikah?"tanya Historia sambil menoleh ke Annie,rambut pirangnya yang sebahu bergerak diterpa angin sepoi-sepoi
"Ah,tidak terima kasih.Aku tak mau berurusan dulu dengan yang namanya cinta"
"kau sama sekali tak menyenangkan,Annie.Hidupmu seperti kertas polos yang tak pernah diolesi sebuah tinta warna warni,kau mau melihat prajurit latihan?"ajak Historia,
Tanpa menunggu jawaban dari Annie,Historia turun dari kuda nya lalu menarik tangan Annie dan berlari ke arah timur.Tempat para prajurit latihan disore hari,Historia tersenyum lebar saat sampai di depan pagar,ada para lelaki yang sedang latihan bela diri,ada yang jatuh bergedebam ditanah,ada yang bertahan sekuat tenaga nya melawan lawannya,ada juga yang saling tertawa karena melihat tingkah konyol temannya.Pandangan Annie menyapu seluruh tempat itu,ada seseorang yang berbadan tegap menoleh ke Annie sembari tersenyum,Annie mengangguk pelan.Historia menyikut Annie,menyuruhnya mencari cinta sejati disini.Annie menghela nafas,agak malas dengan Historia.Apa apaan pula dia mengajak Annie kesini.
Seketika,pandangan Annie tertuju kearah lelaki berambut pirang agak gelap panjang,badannya tak setinggi lelaki tadi.Dengan sekuat tenaga ia melawan orang didepannya,walaupun ia sering terpental jatuh.Tapi,dengan tenaganya ia berusaha berdiri lagi,bangkit,lalu terjatuh lagi,bangkit lagi,dan terjatuh lagi.Copy block paste.
Annie mengernyitkan dahinya,agak heran dengan ayahnya yang menunjuk lelaki itu sebagai prajurit kerajaan.Tanpa sengaja,netra mereka bertemu.Mata sebiru laut milik lelaki itu menatap mata Annie.Senyumnya merekah,walaupun dengan nafas yang terengah-engah,wajah penuh debu,dan baju yang lusuh,ditambah lagi dengan topi yang miring.Agak menggemaskan jika dilihat,seperti melihat anak kecil yang habis terjatuh,tersenyum kearah ibunya,secara tak langsung mengatakan kalau dia baik-baik saja.Annie membalas senyuman itu dengan senyuman tipis,dan melambaikan tangannya.
Historia yang menyadari itu,langsung terkekeh,membuat Annie yang berada disebelahnya menoleh,
"itu pilihanmu,Annie?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika [AruAni]
Teen Fiction" Apa yang akan nona lakukan jika saya pergi dari dunia ini?" tanya Armin sembari memasukkan tangannya ke dalam saku celana nya, netra nya tak lepas dari lautan biru, Angin laut yang kencang bertiup menerpa wajahnya. Annie menoleh sekilas ke Armin...