"Nona, Raja menyuruh nona bersiap-siap,ada acara nanti malam"ucap seorang pelayan yang sedang berdiri diambang pintu kamar Annie,
Annie yang tadi sedang membaca buku,langsung menutup buku nya dan beranjak mendekati pelayan itu,
"Acara apa,bi ?" tanya gadis itu
"entahlah,bibi juga tidak tahu,non.Pokoknya nanti ada acara dan didatangi raja dari beberapa kerajaan yang bekerja sama dengan Ayah nona"
Annie mengangguk,pelayan itu pamit meninggalkan Annie sendirian dikamarnya,ia menghela nafasnya.Ini yang paling ia tak suka,istana menjadi ramai oleh orang-orang yang tak ia kenal.Terus terang,Annie kurang suka dengan keramaian,apalagi sekumpulan orang-orang kaya yang hanya membicarakan soal harta mereka.
Annie memilih memakai gaun biru muda,lengkap dengan selendang nya,gaun pilihan Almarhumah sang Ibunda,gaun biru muda yang sangat indah,dibawahnya ada renda-renda,dan bagian belakang pinggangnya ada sebuah pita biru,Annie menyanggul rambutnya dan memoles wajahnya dengan bedak dan sedikit lipstik.
***
Suara orang-orang sudah terdengar,kedengarannya sangat ramai sekali,Annie menghela nafas dan keluar dari kamarnya,saat ia menuruni tangga,dirinya sudah menjadi pusat perhatian banyak orang,terutama lelaki.Annie agak kaget saat melihat para prajurit juga diundang,bibirnya tersenyum tipis saat melihat dipojok ada seseorang ber-jas rapi,rambut pirang nya diikat agar lebih rapi,matanya tak lepas dari Annie,ia terpesona.Annie tau itu,entah kenapa perasaan tenang ini muncul di hatinya.
"Annie ! akhirnya kau turun kesini ,nak ! berkenalan dulu lah dengan pangeran Bertholdt Hoover, anak dari Raja Hoover" sahut Ayahnya sembari melambaikan tangannya.
Annie hanya diam,tak berani menyanggah perkataan ayah.Sebenarnya ia malas berkenalan dengan orang baru,ini saja terpaksa.Gadis itu mendekati Ayah nya sembari menunduk,ingin rasanya ia mendekati Armin.
Netra Annie melihat kearah lelaki berbadan tegap,berambut hitam yang sedang menatap Annie malu-malu.Disampingnya,ada seorang pria yang cukup tua sedang berbincang dengan Ayahnya,
"Ayo berkenalan dahulu,Annie !" ucap Ayahnya sambil mendorong Annie ,mendekat dengan lelaki didepannya.
" Bertholdt Hoover, dengan siapa ?"
"Annie Leonhardt."
"senang berkenalan denganmu,nona Leonhardt" Bertholdt membungkukkan badannya,mencoba menghormati wanita didepannya ini,Annie tetap dengan wajah datarnya,dan tersenyum tipis saat ia menyadari Ayahnya mengawasi.
" nona,kau mau berdansa?'
Ah.Ini yang paling membosankan,diajak berdansa setelah berkenalan,Klasik.Mata Annie menatap Bertholdt yang sedang mengulurkan tangannya,mau tak mau ia menerima permintaan itu.
Gaun biru muda itu mengembang,dan berputar.Jujur,Bertholdt sangat pandai sekali berdansa,Annie hampir pusing dibuatnya.Pada akhirnya mereka berhenti karena Annie yang ingin mengambil minum,
Kaki gadis itu melangkah pelan,berusaha mengagetkan Armin yang sedang fokus berbincang dengan jean,sampai didekatnya,Annie menepuk pelan pundak Armin,membuat lelaki itu mundur dan hampir terjatuh.Pecahlah gelak tawa dari teman Armin,Connie dan Jean.Annie tersenyum,Armin langsung buru-buru berdiri dan merapikan pakaiannya.
"Ada perlu apa,Nona?"tanya Connie
Annie menggeleng pelan ,ia lalu menoleh ke Armin yang sedang sibuk menepuk-nepuk celana hitamnya agar tak kotor, " Tidak ada,aku hanya ingin bertemu Armin"
"Menemuiku?",Armin langsung tegap,bagai kucing mencium bau ikan.
Annie tersenyum,mengangguk pelan.Tangan putih nya menggenggam tangan Armin ,membuat sang empunya grogi setengah mati.Sedangkan Jean dan Connie,melambaikan tangannya ke Armin yang dibawa pergi oleh Annie,
kaki kaki itu berlari kecil menuju tangga dan naik kelantai atas,kabur bersama-sama dari pesta ini.
"Nona leonhardt ,kita mau kemana?'tanya Armin heran tangannya ditarik tarik oleh Annie.
"kita akan ke tempat yang dimana kau bisa melihat seluruh keindahan kota,tempat favoritku bermain saat kecil " jawab Annie sembari tersenyum manis.
Seutas senyum merekah di wajah Armin,mendengar suara tawa Annie walaupun pelan,tetap saja membuat hatinya berdebar kencang tak karuan,pipinya memerah.Jangan sanggah aku,Armin sedang jatuh cinta.
Mereka akhirnya sampai didepan pintu oak yang tak terlalu besar,Annie membuka pintu itu,mereka langsung disambut oleh tangga yang melingkar lingkar ,sang putri lalu menarik nafasnya,dan dengan semangat ia melangkahkan kakinya ke setiap anak tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika [AruAni]
Teen Fiction" Apa yang akan nona lakukan jika saya pergi dari dunia ini?" tanya Armin sembari memasukkan tangannya ke dalam saku celana nya, netra nya tak lepas dari lautan biru, Angin laut yang kencang bertiup menerpa wajahnya. Annie menoleh sekilas ke Armin...