BS-9

777 25 20
                                    

Hari-hari berlalu~

Hyena sibuk dengan memberi pelajaran tambahan Akihisa dan juga merekap nilai sedangkan waktu nya magang tinggal tiga hari lagi. Yah ini seperti diuber target dan sekarang bocah itu sedikit menunjukan perubahan pada nilai nya. Hyena cukup puas karena usaha nya gak sia-sia.

“Sensei mau pulang bareng?” ajaknya setelah sekian lama dia berusaha memahan diri. Tepatnya saat dia ditolak

“Lo duluan aja. Gue mau bareng Maeda sensei” jawab Hyena telak.
.
Hisa nyengir miris. Ia pun mengangguk dan pergi duluan.

“Jyaa nee” pamit nya.

‘Emang gak ada kesempatan buat gue. Tidak! Tepatnya dia gak kasih kesempatan buat gue!’

Batin Hisa miris.
.
Kaki nya melangkah cepat dan berlari menyusuri lorong yang udah sepi. Entah kenapa dia baru ini merasakan patah hati.
.
.

Sementara itu,

Goki menghampiri Hyena di kelas nya dan cowok itu langsung menerjang nya dengan ciuman ganas.

“Gue kangen lo!” ucapnya tanpa ragu. Tangan nya memeluk leher sang wanita dan menekan nya dengan intens.

“Gue juga-” jawab Hyena disela-sela ciuman nya. Hati nya masih saja menerima ajakan cowok yang mau menyentuh nya. Jika dengan Goki gimana dia bisa menolak nya.
.
.

Hiroki, berada diluar kelas dengan niat untuk menjemput sang wanita tapi kenyataan lagi-lagi membuat pikiran kacau seketika dan dihadapkan oleh pemandangan yang membuatnya panas.
.
Tak ada alasan lagi buat Hiroki untuk tetap disini dan dia lebih memilih pergi.
.
.

“Goki.. Mmhhsshh”

Hyena tak dapat menahan desahan laknat nya, dibawah meja- Goki sedang menikmati vagina nya dengan lidah nya yang nakal , jilat hisap, gigit. Hyena benar-benar tak konsen kerja saat ini. Kedua kaki nya semakin terkangkang lebar dan pinggul nya ikut bergerak seiring hentakan lidah nya yang semakin nakal dan membuat lubang nya becek.
.
.
“Kyaaahh… Kkeehh”

Digenjot dari belakang dengan strong, desahan Hyena benar-benar memenuhi kelas dan dia tak dapat mengendalikan nya.

“Eunghh… Fuck… Hiroki…”

Hyena sontak menyebut nama sang bocah. Seketika dia pun sadar.

‘Yabai!’
Berharap jika Goki gak mendengar nya.

“Siapa hiroki? Huh!” tangan Goki meremas dada nya dengan kuat dan suaranya terdengar rendah menggoda telinga nya. Hentakan penis nya semakin kuat.

“Emmm.. Hhhh bukan siapa-siapa. Hhhh..” pikiran Hyena jadi kacau. Terbawa nafsu tapi juga membayangkan sang pemuda menyetubuhi nya. Ah benar-benar absurd.

Hari terakhir Hyena berada di sekolah.
.

Ia tak dapat menemui Hiroki sampai jam sekolah usai.
.
.
Tidak ada acara khusus buat perpisahan para guru magang. Hanya pamitan seperti biasa sesuai estetika.
.
.

Hyena berjalan menyusuri lorong yang sepi dan langit sudah berubah sore.
.
Sejenak tatapan nya tertuju pada siswa yang sedang berjalan kearah nya. Style nya yang nerd menutupi wajah manis nya yang asli. Ia jalan dengan wajah tertunduk

“Hiroki!” panggil Hyena. Sosok itu mendongak dan mengangguk sopan.

Hyena merasa aneh.

Seperti orang asing saja. Ia tak mau perpisahan nya seperti ini dengan Hiroki.

“Bisa ikut gue?” ajak nya. Langkah Hiroki terhenti. Ia sudah membawa tas nya namun entah kemana tujuan nya karena bukan gerbang sekolah.

“Hai” tapi dia gak menolak saat Hyena mengajak nya.
.
.

Di halaman belakang sekolah_

Sambil memandangi danau yang tenang dan airnya berwarna hijau. Hyena tak terfokus pada itu. Nafasnya menarik tinggi.

“Ada apa?” tanya Hiroki memulai duluan.

“Hari ini terakhir gue disini dan besok kita gak ketemu lagi” ucap Hyena merasa sedih

“Naruhodo, kalau begitu selamat-” Hiroki mengulurkan tangan nya.

“Untuk apa?”

“Karena mulai besok kita kembali di awal”

Jawab nya. Entah kenapa Hyena semakin gak puas dengan ucapan bocah ini.

Gak membalas jabat tangan nya, Hiroki menurunkan tangan nya.

“Gue.. Telah berpikir untuk semua. Maksud nya, perasaan ego gue yang meminta lo jadi pacar gue. Gue sadar gak cuma gue cowok yang ada di dekat lo. Gue pun udah siap kalau lo menolak gue. Jadi anggap aja yang terjadi selama ini kenang-kenangan sekaligus pengalaman baru buat gue tentang sex. Arigatou sensei” hiroki membungkuk sopan.
.

Kemudian ia mendongak lagi.

“Gue pamit. Jya… ” langkah nya mundur dan dia berbalik badan.
.
Hyena merasa nyesek. Kenapa malah dia yang mundur duluan.

Sungguh jika begini akhirnya lebih baik tak ada yang harus menyatakan perasaan padanya.

“Bajingan cupu! Woy! Jangan kayak gini issh.. Gue menerima perasaan lo! Hiroki……. “

Suaranya yang nyaring membuat langkah Hiroki. Hanya saja dia masih membelakangi nya.
.
Sejenak terdengar langkah Hyena yang cepat dan mendekat nya.
.
“Brengsek!”

Perempuan itu menubruk ke pelukan nya.

“Maaf. Kalau gue gak puas dengan satu cowok saat itu gue benar-benar jalang tapi setelah berpikir lagi. Gue ingin… Lo jadi kucing gue. Gak hanya kemarin tapi saat ini juga bahkan seterusnya, nee.. Hiroki.. Gue ingin lo jadi sandaran gue… Ya” Tangan Hyena mengusak2 rambut nya penuh emosi. Ia sedang tak ingin berpikir lurus untuk sekarang, bahkan tak peduli dengan perbedaan usia mereka.

“Gue senang mendengar nya” jawaban Hiroki dengan senyuman.
.
Membalikan badan, pemuda itu merengkuh wajah Hyena dan mencium bibir nya dengan lembut juga berhasrat.
.
Tak ada lagi kesenangan yang dirasakan sampai ingin meledak. Selain perempuan yang dia suka juga menginginkan nya.

Untuk sekarang, Hiroki harus mengikat nya. Itu pasti.

B**CH sensei 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang