5

5 0 0
                                    

Sabtu 24 April 2021

16.30

Aku sedang berada di mobil kesayanganku menuju sebuah wisata alam bersama runa dan Ian. Walaupun itu mobilku aku tetap duduk di belakang sendirian dan terkacangi.

Hari ini aku merencanakan liburan kecil bersama sahabatku runa dan Ian yang nantinya akan menjadi suami runa.

Hari ini di sebuah warung kecil di atas puncak watu amben.

Kami duduk sembari menunggu makanan kami datang. "Kita bahas gaun yok!" Akhirnya setelah sekian lama saya terkacangi.

Hemm... Aku mulai mengeluarkan sketchbook, pensil, dan penghapus milikku dari dalam tasku.

"Gw udah siapin beberapa gambar Lo bisa pilih atau kalau Lo punya disain sendiri juga ga masalah" tawarku. Dengan seenaknya runa merebut sketchbook ku. Ia melihat lihat isinya. Tak lama makanan yang kami pesan datang. "Makasih mbak" kataku kepada pelayan warung itu.

Aku memutuskan untuk menghabiskan makananku. Setelah itu "Lo mau yang mana?" Tanyaku. "Ini" dia menunjuk gambarku. "Bagus kan bee?" Tanyanya dan hanya di jawab anggukan oleh sang calon suami. For your information mereka sudah tunangan beberapa bulan yang lalu.

By pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By pinterest.

"Nanti belakang pinggang nya kasih pita kayak gaya jejepangan gitu tapi gk usah gede gede pitanya. Sekalian gw mau Lo yang make up in gw"

"Gw gk bisa make up"~~

"Bisa pasti, kalau gk percuma Lo belajar makeup artist bertahun tahun"

"Lo mau buat gw repot atau gimana si orang yang menikah Lo kok gw yang pusing"~~

"Makanya nikah. Udah tua juga "

"Gw masih muda, lagian gw lebih seneng sendiri dan umur gw juga masih 26"~~

"Iya sih padahal Lo itu cantik ann" aku dh kesel sama serangan kata kata mereka. Aku memilih diam sambil mendengarkan musik lewat headset dan menikmati sunset. Aku duduk menjauh dari mereka.

"Sorry gw terlambat"

Sepertinya aku tau suara itu, tapi aku menghiraukannya. Saat ini mood ku berhasil hancur karena kata kata yang di keluarkan kedua calon pasturi itu.

Di tengah aku sedang mendengarkan musik, aku merasa ada seseorang yang duduk di bangku sebelahku. Ku lirik sedikit. Yang perlu kalian tahu saat moodku sedang buruk aku memilih menyendiri.

"Dia tu dulu sempat punya pacar dia juga cinta pertamanya ann tapi di tinggal nikah, gara gara cowoknya di jodohin sama orang tuanya"

Aku masih mendengar perkataan mereka. Aku masih mengingat kejadian itu. Nyesek sekali.

Aaaa... Aku ingat orang yang duduk di sebelahku siapa, Rainer William hoover ya kan?

Ingatanku sangat buruk untuk menghafalkan nama seseorang. "Kamu sudah lama di sini?" Ku jawab dengan anggukan. Seketika suasana ke-awkward-an mendominasi sekitar.

Sekarang udah bener bener gelap aku memilih untuk pulang. Ya dia masih duduk di sebelahku. "Mas... Saya pulang duluan ya udah gelap" gugup dan canggung nada bicara ku. "Saya boleh bareng kamu? Eh.. kalau gk gak papa" dia beneran kayak ngomong sama guru killer nya. Sekilas aku memandang mobil yang ia pakai. "Itu mobil Ian aku yang bawa" katanya memperjelas.

"Udah sana kalian pulang bareng aja lagian kita masih lama di sini" ian

Yaudah sebenarnya agak ngeri juga. "Biar aku yang nyetir!" Kata Rainer. Walaupun namanya terdengar mengerikan tetapi dia orang yang lembut.

Di mobil perjalanan.

Awkward..

"Mau nyetel lagu?" Tanyanya padaku yang sedang menikmati jalan yang ramai. "Boleh"

.
.
.
.

"Sampai, makasih ann atas tumpangannya. Mau aku anterin?"

"Sama sama, gk usah di anterin mas. Malah ribet, saya duluan ya mas" kataku sambil pindah ke tempat pengendara. Aku menyunggingkan senyum terbaik yang kumiliki.

21.55

Aku sampai di kamarku.

Dengan mudahnya aku tertidur. Hari ini aku bisa merasakan jantungku yang berdebar begitu kencang saat ada.....

Minggu 25 April 2020

10.25

Hari ini aku bangun terlalu siang. Aku segera mencuci mukaku. Dan menuruni anak tangga.

Lagi ada tamu ya? Kata ku dalam diam.

Kebiasaan buruk ku, aku mengintip dari sela pintu. Tapi, AKU TAU TAMUNYA!!

aku melambaikan tanganku.

"Sini" kata ayahku yang saat itu ada di sana.

"Ini anaknya pak William, teman ayah?"

"Kalian udah kenal ya?" Tanya ayahku kembali.

Aku diam saja aku rasa aku gk harus menjawab pertanyaan itu.

"Iya om,"

"Kalian cocok juga ya"

Acara apa ini.

"Om saya mau ijin bawa ann"

"Boleh kok. Sana"

"Hari ini aku gk bisa "
Tegasku.

Jadwal hari ini aku ingin seharian di rumah tanpa pergi ke manapun. Kalau mau beli makan pun bisa pake gr**food kan.

"Kamu kan gk kemana mana palingan juga di rumah seharian"

Serasa di paksa ya bundz.

Ahkirny aku mau.

"Aku ganti dulu"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

GYUSS!!!!

Makasih buat yang udah baca ya. Segini dulu ajalah. Kehabisan ide siaya

Country RoadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang