Chapt 04

305 42 12
                                    

Halo semuaaaa
Ada yang kangen ini cerita???
Hmm...
Dah yaaa...
Langsung baca aja dehhh~
Jangan lupa Vote&Comment~






~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~










"Yang, kau kenapa berteriak?" seorang pemuda lain masuk ke kamar, dan Yangyang terkejut setengah mati.

"Kakak Kelima, kau mengagetkanku!" pekiknya, dan pemuda yang dipanggil Kakak Kelima mengernyit heran. Xiaojun. Nama pemuda itu.

"Hah?"

❄❄

"Kau mau?" Yangyang menatap datar sebuah cemilan yang di sodorkan padanya, keinginan Yangyang sekarang adalah menendang kuat seorang pemuda di sampingnya yang selalu sok dekat dengannya. Menyebalkan.

"Hei! Aku menawarimu lho! Kau tau, jarang sekali ada member yang ku tawari secara sukarela begini!" bisiknya di akhir karna kesal Yangyang tak kunjung mencomot makanan yang dirinya sodorkan.

Lihat? Yangyang sungguh muak dengan tingkah SKSD pemuda itu, ingin sekali Yangyang menendangnya keluar dari mobil yang tengah mereka tumpangi.

"Sudahlah Chan! Dia tak mau itu, biar aku saja yang makan..." pemuda yang terus menawari Yangyang mendelik pada teman di depannya, "Diam kau Jeno! Kemarin kau baru mencuri es krim milik-ku! Jangan lupa kembalikan," seru Haechan, yeah pemuda menyebalkan bagi Yangyang dari tadi itu Haechan.

"Diam atau ku tendang?" desis Yangyang sebal, dia mulai sibuk menjelajahi ponsel pintar milik Yangyang idol, darimana dia tau pasword ponsel itu? Tentu saja dari Yangyang idol. Kemarin malam mereka saling menghubungi dan saling memberikan penjelasan.

"Ish, si Kambing itu kenapa sih? Dari kemarin sensi mulu," gerutu Haechan setelah mendengar desisan Yangyang, di sisinya ada Jaemin yang menggeleng.

"Sudahlah, jangan kau ganggu dia Chan. Sebaiknya kau duduk dengan tenang dan makan makananmu sebelum kita sampai ke gedung." ujar Jaemin seraya menyumpal telinga memakai headset, Haechan mencebik.

Yangyang terlalu fokus membaca artikel-artikel yang memuat berita tentang Nct, walaupun Yangyang idol sudah menceritakan garis besarnya tapi tetap saja, ini gila!

'Aku bahkan tak bisa bernyanyi, apalagi menari!'


Yangyang meneguk ludahnya begitu sebuah pedang terangkat tinggi di hadapannya, sejujurnya ia sudah ingin menangis. Belum pernah dirinya di hadapkan dengan situasi sekarang.

"Apa yang kau tunggu? Cepat angkat pedangmu." ucapan dingin orang di depannya membuat nyali Yangyang menciut, biasanya nada yang ia dengar dari mulut orang di hadapannya adalah nada lembut bukan dingin nan tegas seperti ini!

"A-ah... Jungwoo hyung... Aku–hmp!" Yangyang mengatupkan rahangnya begitu pedang berujung tajam itu nyaris mengenai dirinya jika saja si pemilik tidak menggeser sedikit posisi pedangnya, sedangkan tubuhnya membeku di tempat bersamaan dengan kalimat yang belum selesai di ucapkan.

"Apa kau tak punya etika, Pangeran Yangyang?" begitu dingin dan menusuk, kaki Yangyang bergetar tanpa bisa di tahan.

"Hah... Kakak Ke Tujuh, sudahlah... Bukankah sudah aku bilang jika Pangeran Yangyang sepertinya sedang tak sehat?" Yangyang melirik pemuda yang dari kemarin terus ia ricuhi, matanya memohon agar menyelamatkannya dari situasi tak mengenakkan ini.

"Cih, Adik ke Sembilan, aku tak mengerti mengerti mengapa kau menyelamatkannya. Hanya untuk kali ini, aku pergi dulu."

Yangyang bisa bernafas lega setelah Jungwoo pergi, ia terduduk di tanah. Tak dapat di pungkiri jika tubuhnya bergetar. Yang ada di genggamannya sekarang adalah pedang asli bukan pedang mainan lagi!

Dream Cross | Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang