l i m a

10 0 0
                                    

"Kenapa ya jantung gue deg deg an kalau ketemu Nathan? Masa iya gue suka sama dia sih? Gak mungkin lah tapi kalo semisal iya kok cepet banget ya gue move on dari si brengsek itu. Ihh kenapa jadi kepikiran si kampret itu sih!!" gerutu Amanda di dalam kamarnya.

Tok

Tok

Tok

"Amandaa Sayangg..."

"Masuk aja Maa."

Mama Amanda masuk lalu mengelus pucuk kepala Amanda dengan sayang. Amanda yang mendapat perlakuan itu memejamkan matanya.

"Kamu ada masalah?"tanya Risa (Mama Amanda)

"Hmm.. Mah kemarin Manda ketemu sama Kaicha sama Zidan, Ma." Amanda mulai menceritakan semuanya dengan mata berkaca kaca. Risa mencium kening Amanda menunggu kelanjutan ceritanya.

"Zidan brengsek Ma dia nyakitin aku hiks hiks! Dia selingkuh dan parahnya dia selingkuh sama Kaicha. K-Kaicha bilang k-kalau A-Amanda pembawa sial Ma...emang bener ya Ma kalau Amanda ini cuma anak pembawa sial. Amanda penyebab Papa Chandra meninggal. Amanda penyebab Mama Risa sama Papa Chandra pisah, Amanda penyebab Mama dibenci keluarga Papa. Amanda penyebab Kaicha benci sama Manda Maa...."amuk Amanda memukul dadanya dan mengacak rambutnya. Amanda menyakiti dirinya sendiri.

"Heyyy sayangg stoppp!!" teriak Risa histeris melihat tingkah putrinya. Namun Amanda tak menghiraukan ucapan Mama nya.

"AMANDAA STOPP MAMA BILANG!!!"

PLAKK

Amanda yang mendapat tamparan dari Risa menatap Mama nya sendu.

"Amanda maaf sayang Mama nggak bermaksud nampar kamu." ucap Risa merasa bersalah atas apa yang iya lakukan barusan.

"Mama...hiks hiks" Amanda langsung memeluk Mama nya.

"Denger sayang! Denger Mama! Kamu bukan anak pembawa sial kamu anak Mama. Semua itu bukan salah kamu itu semua udah takdir Allah. Kamu gak bisa nyalahin diri kamu Manda. Kamu jangan nyakitin diri kamu sendiri Mama liatnya sakit sayang. Kamu mau lihat Mama sakit?" pertanyaan itu digeleng kuat Amanda.

"Maafin Amanda Maa..."

"Ya udah kamu lupain aja kejadian itu sekarang kamu minum obat terus tidur yaa." dibalas anggukan lemah Amanda.

"Good night." ucap Risa mengecup pipi Amanda lalu berlalu pergi.

"Gimana aku bisa lupain semua kejadian itu Ma. Amanda sakit lihat Mama diperlakukan gak adil. Aku nggak tau harus ngelakuin apa Ma hiks..."

__***__

Amanda melangkah kan kakinya melewati gerbang sekolah. Entah mengapa hari ini ia merasa bahagia. Sejak bangun tidur ia tersenyum membuat Mama Risa terheran heran.
Saking bahagianya ia tidak sadar menabrak seseorang.

Brukk

"Eh sorry gak sengaja." ucap Amanda

"It's oke gak papa. Btw nama gue Gevano Mahardika " Amanda menatapnya bingung mengapa ia tiba-tiba malah memperkenalkan namanya.

"Kok diem aja. Tangan gue pegel nyet." karena tangannya sedari tadi menggantung menunggu tangan Amanda.

"Lo kira gue monyet apa!"

"Lah kan gue nggak bilang kalau nama lo monyet. Salah gue dimana?."

"Huftt bodo ah." ucap Amanda menepis tangan Gevan lalu berlalu pergi.

"Eh nama lo beneran monyet?" teriak Gevan yang melihat Amanda sudah sedikit jauh.

"NAMA GUE AMANDA GALVIRA MURID TELADAN DI SMA RAJAWALI."teriak Amanda lantang dang dengan PD nya ia mengucapkan bahwa dirinya murid teladan. Amanda pun hanya terkikik geli.

"Ohh namanya Amanda Galvira. Cantik. Manis. Lucu. Sesuai sama namanya." gumam Gevan kagum.

"WOIII MONYETT TUNGGU GUEEE!!!"teriak Gevan lalu berlari menyusul Amanda.

Saat akhirnya Gevan bisa menyamai langkah Amanda ia tersenyum manis. Amanda pun yng melihat itu meneguk ludahnya. Aduhhh manisnyaaa.

"Eh temenan yuk!" ajak Gevan

"Eitss..gue kan gak kenal lo."

"Kan tadi gue udah memperkenalkan diri gue. Mau daftar dongg."

"Ha? Daftar apaan? Gue nggak membuka lowongan gembel modelan kaya lo. Hahahaha"

"Sadis banget mulut lo. Emang penampilan gue sama muka gue mencerminkan ciri ciri gembel." kesal Gevan dan dimata Amanda terlihat menggemaskan. Amanda pun mencubit pipi Gevan. Gevan hanya melongo. Jantung aing makk

"Mingkem onta! Iler lo jatuh nohh. Hahaha" ucap Amanda lalu berlari. Gevan yang sadar pun langsung mengejar Amanda. Terjadilah aksi kejar-kejaran yang membawa mereka sampai di rooftop sekolah.

"Huhh...huhh..udah Gev gue capekk hahh..."

"Busettt lo larinya kek sonic cepet banget. Sampe kebelet berak gue."

"Jorok lo mah." ucap Amanda lalu duduk di kursi tua disusul Gevan.

Gevan yang lelah menyenderkan kepala di bahu Amanda. Gevan merasakan tubuh Amanda menegang.

"Gak usah tegang kali.."

"Ng-nggak s-siapa yang tegang ngaco loo." elak Amanda menggeplak paha Gevan.

Setelah terjadi keheningan cukup lama sadar atau tidak Amanda juga menyandarkan kepalanya diatas kepala Gevan.

"Gue suka sama keheningan."ucap Amanda tiba-tiba. Gevan yang awalnya memejamkan mata perlahan membuka mata.

"Tapi lo orangnya rame nyet."

"Nyat nyet nyat nyet sekali lagi bilang kaya gitu gue timpuk muka lo nanti."

"Hehe ampun dehh kagak."

"Eh kok kita jadi akrab gini sih. Padahal baru kenal."

"Nggak tau juga semuanya ngalir sendiri wkwk."

"Lo kira air got ngalir."

"Hahaha" tawa keduanya dengan posisi yang sudah normal.

"Gue siap jadi bahu lo Nda." Amanda sedikit terkejut mendengar ucapan Gevan yang memanggilnya Nda karena biasanya orang orang memanggilnya Man/Manda.

"Nda?"

"Iyaa. Nama lo Amanda kan? Ya udah gue manggilnya Nda. Ada masalah?" tanya Gevan.

"Hm..ya nggak sih cuma agak asing aja gitu. Lo orang pertama yang manggil gue dengan sebutan itu." ucap Amanda tersenyum.

"Wahh mantepp dong gue jadi First Someone."

"Eh lo kelas apa sih kok gue gak pernah liat lo yaa?" tanya Amanda.

"Gue murid baru. Pindahan dari Malaysia."

"Whatttt Seriusss Demi Apaaa!!!!"



HAPPY READING GUYSS


25 April 2021

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang