e n a m

11 0 0
                                    

"Gue murid baru. Pindahan dari Malaysia."

"Whatttt Seriusss Demi Apaaa!!!!"

"Demikian dan Terima kasih hahaha." canda Gevan membuat Amanda menggeplak bahunya.

"Ihh seriusss"

"Mau di seriusin nih?" goda Gevan menaik turunkan alisnya.

"Ihh lo mahh gue tanya beneran iniii!!!"

"Hahah iyaa gue dari Malaysia. Why?"

"Huaaa berartii lo tau dong dimana Upin sama Ipin!!!" teriak Amanda dengan semangat langsung berdiri membuat Gevan menatap nya bingung.

"Kapan-kapan ajak gue dong ketemu Upin Ipin! Gue pengen peluk 2 botak itu gemes banget tau gak sihh YAA AMPUNNNN GUE MIMPI APAA SEMALEMM BISA KETEMU TETANGGA NYA UPIN IPIN" teriak Amanda dengan jingkrak jingkrak menggoyang goyangkan pinggulnya. Gevan yang sedari tadi melihat gerak gerik Amanda sekarang tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHA JADI BENER KAN DUGAAN GUE KALAU LO ITU TITISAN MONYET HAHAHA!!" tawa Gevan menggelegar memenuhi rooftop. Amanda yang mendengar ejekan dari Gevan membuatnya menatap tajam dan bersiap melayangkan bogeman pada Gevan. Gevan yang merasakan dalam keadaan bahaya langsung ngacir kabur.

"GEVANNNNNN!!!!! AWASS LOO ANAK DAKJALLLL!!!" teriak Amanda mengejar Gevan. Namun saat berlari menuruni tangga ia tersandung dan menyebabkan dirinya jatuh. Darah segar pun keluar dari lutut Amanda.

"Shh...Aduhh sakitt! Gara gara Gevan awas aja kalau ketemu."

Amanda merasakan perih di lututnya. Ingin meminta tolong namun disini sepi hanya ada dirinya. Rasanya ia ingin menangis saat ini juga. Ia berusaha berdiri namun hasilnya nihil. Darah nya pun yang cukup banyak mengalir mengenai kaos kakinya.

"Huaaaa...Mamaa..Sakitt!" pertahanannya runtuh. Ia menangis kesakitan dan juga sulit untuk berdiri. Namun tiba-tiba dirinya merasa melayang. Dengan otomatis ia menoleh ke sumber ia melayang dan matanya bertatapan dengan mata tajam seorang lelaki. Jarak mereka sangat dekat bahkan Amanda bisa merasakan aroma mint dari tubuh lelaki itu.

"L-Lo?"

"Hm" balas lelaki itu sembari berjalan dan menggendong Amanda ala Brydal Style .

"M-Makasih Nat. Sekali lagi lo udah nolongin gue." ucap Amanda tulus. Ia tersenyum manis pada Nathan. Yap. Lelaki tadi adalah Nathan. Entah kebetulan atau memang bagaimana Nathan selalu datang disaat Amanda membutuhkan pertolongan. Aneh bukan?pikir Amanda

"Hm. Pegangan."perintah Nathan dengan refleks Amanda mengalungkan kedua tangannya di leher Nathan. Pemandangan itu tidak lepas dari penglihatan semua siswa SMA RAJAWALI. Seketika mereka menjadi Tranding Topic banyak cibiran yang dilontarkan mereka.

"Pasti si Amanda caper deh sama Nathan"

"Aduhh Nathan cool bangett!!"

"Alahh palingan juga drama"

"Cihh apaan sihh kok deket dekat my baby Nathan."

"Ihh dasar cewek murahan."

Namun ada juga yang berkomentar baik tentang keduanya.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang