Chapter 4

2.1K 258 132
                                    

Gambar Indo di atas bikin w jadi klepek² + nyium nyium hp jir. Sumpah keren bet /kerai

Chapter 4: Malaysia and Indonesia
___________________________________________

Saat mereka sedang berpikir, seseorang pun datang dengan hawa hawa seram

"Neth, kau!"

Plak

Malaysia menampar Neth. Neth memegang pipi bekas tamparan Malay, dan melihat Malaysia dengan bingung. Belgi dan Luxem yang melihat itu tak terima dan ingin membalasnya, tapi Neth menghalangi.

"Kalian lanjut beli bahan makanan saja, ambil apa saja yang kalian mau, aku akan mengobrol sebentar dengan Malay"

Mendengar itu, Belgi dan Luxem lamgsung loncat kesenangan, mereka bisa beli banyak manisan tanpa dibatasi!

"Tapi kalian hanya boleh beli permen 1 orang satu" lanjut Neth dengan tampang jahatnya.

Sad for Belgi dan Luxem.

Akhirnya Neth dan Malay duduk disuatu tempat, Malaysia masih menunduk tak bersuara. Neth makin bingung dan bertanya.

"Ada apa Mal?"

Air mata Malay pun menetes, dan emosi Malay pun pecah dan tercampur aduk, antara marah, sedih, dan kecewa.

"KAU ADALAH SEORANG PEMBUNUH! Karena kau Indo sudah tiada... karena kau aku...." Malaysia berhenti sejenak. Neth menenangkan Malay, ia tidak bisa bicara sekarang.

"Karena kau... aku tidak bisa melindungi saudaraku sendiri... aku tidak bisa menepati janjiku" Malay menutup wajahnya, ia menangis disana.

"Aku adalah saudara yang gagal..." katanya lagi.

Neth masih terdiam, sampai akhirnya Malaysia sedikit tenang dan mempersilahkan Neth berbicara.

"Malay, aku bahkan tidak tau kenapa Indo bisa tiada. Ia menghilang begitu saja. Kau bukan saudara yang gagal Mal" kata Neth.

"Tentu karena kau membulinya. Kau pasti masih memalaknya kan... kau masih jahat kepadanya" Malaysia menundukkan kepalanya.

"Tentu saja sudah tidak! Indo sahabatku sekarang!" Neth meyakinkan Malay.

"La-"

"Malay! Aku bertemu dengan Indo- ah maaf telah memotong" Neth punya sopan santun y.

"Dimana?"

"Kau harus ikut aku! Ayo" Neth berdiri, memegang tangan Malay dan bergegas pergi.

"Ta-tapi bagaimana dengan 2 adikmu itu?"

"Mereka tau jalan pulang kok, sudah ayo"

Sementara Belgium dan Luxembourg

"Kita ditinggal sama si abang :)"

"Ngajak ribut, untung kita bawa uang ya"

"Gak mau tau, abang harus ganti uang kita 5× lipat, yakan Bel?"

"Iyaaa! 100× lipat!"

Kita kembali ke Malay dan Neth yang berada dihutan misterius.

"Aku bertemu Indo disini!" Neth menunjuk nunjuk hutan itu.

"Disini?" Tanya Malay sambil ngeliatin hutan itu.

"Iyak! Kemaren abangnya Indo bla bla bla" si Neth bacot aja, buka mata Malaynya udah gak ada.

Ternyata udah masuk duluan :v, Neth bingung kok Malay bisa masuk dengan mudah v:. Akhirnya dia ngejer Malay.

Tapi si mahluk item besar itu ngehadang Neth lagi ya ampun.

Missing Memories [CountryHumans] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang