Chapter 6

1.7K 212 246
                                    

Chapter 6: Singapore, Vietnam, and Unknown people.
Kok Singapore ama Vietnam matanya jeli amat?
___________________________________________

??? POV

Sungguh aku lelah berpura pura

Tapi ini tidak apa...

...

Indo sudah tereleminasi....

Sekarang tinggal anak terpintar itu...

Bersiaplah...

Singapore.

/insert ketawa jahat

Aku benar benar ingin tau reaksi ASEAN saat melihat satu anaknya dibunuh lagi.

Senang?

Bahagia?

Marah?

Sedih?

Haha! Aku benar benar ingin melihatnya.

Aku penasaran apa yang terjadi padanya jika aku membantai semua anak anaknya sekaligus

Ups

Sepertinya tidak, aku akan menghancurkan asia tenggara setelah ini.

??? POV done.

Malam di Mansion ASEAN.

"Papa..."

"Papa juga gk tau Brunei"

"Ada apa dengan kalian semua?!?!"

"Sudah Brunei tenangkan dirimu"

Brunei sedari tadi menyakan hal tentang Indo begitu juga Phil. Malay sejak tadi siang tidak berbicara apapun

ASEAN juga tidak bisa ngomong banyak...

"Singapore, kau besok libur bukan?" Tanya ASEAN untuk mengganti topik.

"Iya pa"

"Tolong jaga rumah ya Singapore, kau tidak apakan sendirian?"

"Tentu saja!"

"Jika Indo ada, Singapore tidak akan sendirian disini... entah kenapa firasatku tidak enak..." Batin Malaysia.

"Ah jadi begitu ya. Waktu yang pas untuk mengeleminasi Singapore" batin ???

Orang itu pun pergi dari Mansion ASEAN setelah mendapat informasi tersebut. Lalu ia mulai merencanakan pembunuhan Singapore.

"Selamat bersedih ASEAN"

.

.

.

.

.

.

Di Kampus para Country

"Ah, jadi Singapore dirumah sendiri?"

"Iyap, tapi entah kenapa firasatku tidak enak"

"Begitukah? Biasanya saudara ada ikatan batin. Tapi semoga Singapore baik baik saja"

"Terima kasih Bangladesh"

Neth pun nimbrung, dasar nyamuk.

"Hai Mal! Ladesh!" Sapa si nyamuk.

"Halo Neth, tumben, ada apa?" Bangladesh menyapa balik.

"Ah tidak apa... kalian sedang apa?"

"Singapore...."

Missing Memories [CountryHumans] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang