05. Picture

1.4K 226 9
                                    

A/N : sepi ya :") gpp sih ttp bakal kulanjutin kok

Elliot's POV

BRUG!

Ia memaksaku bertahan hingga kakiku lemas dan berlutut didepannya. Bahkan saat latihan pertama, ia sudah sangat serius mengajarkanku sihir pertahanan juga serangan hingga aku terdesak. Bahkan setetes keringatpun tidak mengalir dari tubuhnya, ia hanya tersenyum padaku.

Asternity. Ia menyuruhku untuk memanggilnya Aster. 

Ia bukan penyihir main-main, ia sangat kuat. Sebanding dengan Lucas, tidak. Entah karena Luas yang selalu mengurangi kekuatan sihirnya setiap aku berlatih dengannya, atau memang pria ini lebih kuat dari Lucas. 

"Kurasa aku sedikit keterlaluan. Apakah pangeran tidak apa?" ia mengulurkan tangannya didepanku, "sebaiknya kita sudahi pelajaran pertama kita atau anda akan sakit. Biar saya menyembuhkan anda terlebih dahulu."

Ia membantuku berdiri, kulihat sihirnya yang mengalir di tanganku. Beberapa luka yang kudapatkan dari serangannya cepat sembuh. Lebih cepat daripada saat para penyihir kerajaan menyembuhkanku. Terlebih, ia sama sekali tidak menahan diri saat berlatih denganku seperti yang dilakukan Lucas.

Tidak seperti para penyihir kerajaan yang menahan diri mereka hanya karena statusku sebagai seorang Pangeran.

"Sudah, apakah kau ingin diantar? Ini sudah sore."

"Tidak, aku sudah biasa pergi sendiri," kupalingkan wajahku darinya, "terima kasih untuk pelajaran hari ini."

"Bagaimana pangeran?" hm? " Apakah pelajaran saya tidak membosankan?"

Ah. Hm, kurasa penyihir kerajaan mengatakan jika ia akan dihukum jika pelajarannya membosankan. Tetapi, kurasa aku akan belajar banyak dari pria ini. 

"...ajarkan aku lebih banyak hal," kutatap iris mata kelam milik pria itu yang membalasnya dengan senyuman puas. Kuharap apa yang kuputuskan ini bukan sesuatu yang buruk.

"Tentu."

⁰⁵⁰⁵⁰⁵

"Felix bodoh, tentu saja ini Lily yang cantik!"

Kudengar suara Athanasia saat aku melewati istana Ruby dari latihanku dengan Aster. Aku mengintip, melihat Athanasia yang sedang berbaring di lantai sambil menggambar di kertas. Felix berjongkok di dekatnya dan Lily tampak duduk di dekat Athanasia juga. Aku mengintip, Lily yang pertama kali menyadari namun kuletakkan telunjukku di depan bibir mengisyaratkan untuk menyembunyikannya.

"Kalau yang ini, apakah Yang Mulia atau Pangeran Elliot?"

Oh, apakah ia akan menggambarku?

"Ini akan kuberikan pada Felix," Felix tampak terharu karena itu. Dan ia mulai menggambar kembali, kali ini berambut pirang. Antara gambarku ataupun gambar Claude. Dan kuharap itu adalah Claude, karena darimanapun terlihat gambar itu seperti Athanasia sedang menendang sosok itu.

"Jadi kalau yang ini? Pangeran Elliot?"

"Tidak, Kak Elliotkan pendek," sial, iya sih. Tapi aku baru berusia 10 tahun, apa yang bisa kau harapkan dari tinggi anak berusia 10 tahun, "yang ini papa!"

"Yang mulia pasti sangat senang sekali."

Kurasa tidak.

"Lalu kak Elliot," oh ia benar-benar menggambarku. Aku tidak sabar untuk melihatnya. Mari kita lihat, ia membuat gambar orang yang mirip dengan Claude dan berambut pirang namun lebih pendek. Ia juga menggambar iris mataku berwarna merah. 

Fallen Prince ▪︎ Who Made Me a Princess's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang