13; Pembicaraan dengan Para Serigala (Calon Ipar)

988 120 16
                                    

¹³¹³¹³
Elliot's POV
¹³¹³¹³

Sial, kalau begini bisa-bisa aku dikira ingin merencanakan pembunuhan ke Athanasia. Itu hanya catatan rencana yang kubuat saat aku masih kecil, kalau sekarang sih aku lebih memilih mengingatnya saja. Sudah kuduga seharusnya aku bakar saja kertas itu.

"Athanasia dengar aku--"

"Tidak seharusnya kak Elliot tahu kalau aku akan di eksekusi bahkan tahu akan dilakukan saat usiaku berapa," ia tampak panik dan juga bingung, aku yakin ekspresiku saat ini sama membuat bingung. Kemudian ia lebih tenang, namun tampak gugup sambil menggigiti kukunya, "harusnya itu hanya ada di novel, kak Elliot seharusnya tidak mengetahuinya."

Tunggu, apa yang ia katakan?

"Apa yang tadi kau katakan Athanasia?" kupegang kedua bahunya, kali ini aku yang kaget mendengarnya. Bagaimana Athanasia bisa mengetahui jika semua itu hanya berada di novel? Harusnya ia tidak tahu, "bagaimana kau tahu tentang novel itu?"

"A-apa maksud kakak?"

...

"Kau juga bukan?" Hal yang mengejutkan dan harusnya aku tahu dari sikap Athanasia yang sangat berbeda. Kukira selama ini itu karena keberadaanku disini tetapi kurasa bukan hanya itu, "kau juga seorang yang berenkarnasi bukan?"

¹³¹³¹³
Normal's POV
¹³¹³¹³

"Aku tidak percaya ini..."

Athanasia dan juga Elliot berada salah satu sisi istana Emerald, berbincang tanpa siapapun berada disekitar mereka. Awalnya, Felix yang tadinya menemani Athanasia di ruangan Elliot mengejar Athanasia. Tetapi dirasa Elliot sudah cukup untuk menjaga Athanasia, saat Elliot menyuruh Felix untuk pergi ia segera pergi.

"Jadi maksudmu, sejak kau bisa membuka mata kau sudah bukan Elliot lagi?"

"Ya, aku juga tidak menyangka kalau kau juga bereinkarnasi sepertiku," Elliot mengangguk dan diam sejenak, "kalau begitu, saat kau kecil dan menangis saat aku mendekatimu--"

"Y-yah, siapa yang tidak akan takut berhadapan dengan pembunuh diri kita sendiri," jawab Athanasia memalingkan wajahnya. Elliot menatap Athanasia sebelum mendengus dan tersenyum, "kalau memang kakak tahu, kenapa kakak masih menemani Zenith untuk ke pesta debutante? Untung saja aku bisa membuat ayah tidak menemui Zenith."

...

"Apa maksudmu? Aku mengajaknya karena aku berusaha menjauhkannya dari Claude."

"Eh?"

"Aku tidak ingin Claude bertemu dengan Zenith," makanya aku membawanya kabur," Athanasia tampak membulatkan matanya sebelum berpaling, tidak ingin Elliot melihat wajahnya yang merah, "kenapa? Apakah kau sempat cemburu aku dekat dengan Zenith?"

"Ti-tidak," Athanasia memalingkan wajahnya saat Elliot menunduk untuk melihat wajahnya. Elliot hanya tertawa pelan dan memandangi Athanasia.

"Tenang saja, aku tidak akan membiarkan terjadi sesuatu sedikitpun padamu," Elliot mengusap kepala Athanasia, "sudah kukatakan bukan? Kau adalah adikku, dan aku menyayangimu."

Athanasia tersenyum mendengar itu.

"Ceritakan padaku kehidupanmu sebelum berakhir disini."

¹³¹³¹³
Lucas's POV
¹³¹³¹³

Helaan napas itu lama-kelamaan membuatku kesal.

Menara penyihir memang menjadi tempatku untuk bekerja. Namun, sepertinya itu juga dijadikan oleh si Claude itu sebagai tempat kerja dari anak lelaki kesayangannya. Kutolehkan kepalaku, kulihat bocah itu yang kembali menghela melihat kertas dan pena bulu di tangannya.

Fallen Prince ▪︎ Who Made Me a Princess's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang