CHAPTER 1

392 43 16
                                    

Berlatar kehidupan kerajaan:)

Author POV

Levi sedang berjalan jalan dipantai. Merilekskan pikirannya dari semua pekerjaan yang ia kerjakan. Ini sudah sore, dan Levi seharusnya sudah berada di rumahnya saat ini. Tapi karna bosan dia jalan jalan dulu abis pulang kerja.

Ia terus melangkahkan kakinya diatas pasir. Menatap kedepan, matanya menangkap sosok pria yang tengah berbaring dipinggir pantai. Levi segera mendekati pria tersebut dan menyadari bahwa pria ini membutuhkan bantuannya. Tapi ia ragu. Apa ia benar benar harus menolongnya?

"Tolong? Enggak? Tolong? Enggak? Hah~ Tolong aja deh." Levi lalu berusaha mengangkat tubuh tersebut dan membopongnya hingga rumahnya. Ia membaringkan tubuhnya disofa dan mengganti bajunya menggunakan pakaian mendiang pamannya.

"Hah... Merepotkan..." Gumamnya dan bersiap untuk tidur dikamarnya.

Esok paginya Levi bangun. Ia libur hari ini jadi ia bisa bersantai sepanjang hari. Tapi ia baru ingat, ada orang asing dirumahnya.

"Yah, ga jadi deh." Keluhnya karna ia merasa liburannya gagal. Ia bangkit dan keluar menggunakan piama. Dilihatnya orang tersebut masih saja tertidur diatas sofa.

"Nih orang benetan mati apa gimana? Dari kemaren kagak bangun bangun." Levi mendekati orang tersebut dan mengguncang tubuhnya pelan, tapi orang tersebut tak kunjung bangun. Levi yang kesal langsung membawa gayung berisi air dari kamar mandi dan menyiramnya langsung pada wajah tersebut. Tak mempedulikan sofanya yang basah.

"Woi bangun! Udah pagi!" Teriaknya kencang. Untung saja rumahnya jauh dari pemukiman jadi ia bisa berteriak semaunya. Masalahnya orang didepannya kini tak kunjung bangun.

"Jangan jangan dia udah mati. Cek aja deh." Levi duduk dibawah sofa dan membaringkan kepalanya didada pria itu. Berusaha mengecek detak jantungnya. Tanpa ia sadari siempunya bangun dan terkejut melihat Levi yang berada didadanya. Berusaha tenang, ia membuka suara.

"M-maaf..."

"Anjing! Bikin kaget!" Pekik Levi gelagapan membuat orang tersebut terkekeh kecil.

"Sejak kapan kau bangun?"

"Baru saja..."

"Oh, kalau gitu sana balik kerumahmu..." Usir Levi tak peduli tapi orang tersebut hanya diam menatapnya.

"Kau siapa?"

"Levi Ackerman. Aku menolongmu kemarin saat kau pingsan dipinggir pantai."

"Begitu... Aku Erwin..."

"Hanya Erwin?"

"Tidak, aku memiliki nama belakang. Hanya saja aku tak bisa mengingatnya.

'jangan jangan dia amnesia lagi...' batin Levi

"Kau ingat rumahmu?"

"Tidak. Yang kuingat aku tenggelam dilaut."

"Bagaimana bisa?"

"Kapalku terombang-ambing karena badai dan aku terjatuh kelaut."

"Begitu.... Apa kau tak bisa mengingat sedikitpun tentang dirimu? Agar aku bisa membantumu."

"Maaf, sayangnya tidak..." Ucap Erwin lirih. Levi menghela nafas gusar.

"Arghh! Sialan! Ini sebabnya aku malas menolong orang!"

"Maaf..."

"Sudahlah... Kau boleh tinggal disini selama dua minggu. Kalau ingatanmu tak kunjung kembali, akan kuusir kau."

THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang