Bolos

1.7K 190 57
                                    

Pagi itu Ziya datang ke sekolah lebih pagi dan meninggalkan Jisung yang masih bersiap-siap. Alasannya karena dia tidak ingin berpapasan dengan Jeno di koridor. Ia juga harus piket pagi ini.

Setelah ia menaruh tasnya di bangku, ia bangkit dan menyapu lantai kelas, lalu keluar untuk mengisi ember dengan air dikamar mandi, untuk mengepel.

Ziya lalu mengepel lantai kelasnya setelah memeras kain pel itu. sambil bersenandung kecil, ia berjalan kesana kemari membersihkan lantai kelasnya yang kotor karena jejak sepatu murid lainnya.

"Pagi-pagi udah ngebabu aja lo?" seseorang mengejutkan Ziya dan sontak membuat Ziya menghentikan senandungnya. Ia menatap takut pada orang itu

"J-Jeno ..."

Jeno yang ditatap dengan pandangan ngeri oleh Ziya tersenyum simpul. Ia memperhatikan kelas Ziya yang sudah rapi, lalu mengalihkan pandangannya pada Ziya yang masih terlihat ketakutan.

Tanpa diduga, Jeno menendang ember yang berisi air bekas kain pel itu dengan kencang. Ziya memekik ketika melihat air yang kotor itu tumpah mengotori kembali lantai kelasnya. Jeno tertawa remeh tanpa merasa bersalah.

"APA-APAAN SIH, JEN?" Ziya sudah tidak peduli lagi, ia berteriak didepan Jeno, membuatnya terkesiap.

Jeno berjalan mendekat ke arah Ziya, membuat Ziya mundur sedikit. "Barusan lo bentak gue?" nada suara Jeno sangat rendah, membuat Ziya sedikit ketakutan. Namun rasa kesalnya mengalahkan rasa takutnya.

"Kenapa sih, Jen? Aku salah apa? Padahal aku dateng pagi-pagi kesini biar ga ketemu sama kamu!" bentak Ziya.

Jeno mencondongkan wajahnya didepan wajah Ziya. Jidat mereka hampir bersentuhan. Empat pasang mata itu saling bertatapan.

"Gimanapun usaha lo buat ngehindarin gue, gue bakalan tetep ada di sekitar lo."

⠀⠀



┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈





Jam istirahat telah berbunyi sejak 7 menit yang lalu. Semua murid sudah berhamburan keluar dari kelas kecuali Ziya. Dia sudah mengabari Jisung kalau dia tidak ikut istirahat, membuat Jisung kecewa. Namun Jisung paham ketakutan Ziya terhadap Jeno.

"Ga istirahat, Zi?" tanya Yohan yang hendak meninggalkan kelas. Ziya memang sekelas dengan salah satu teman Jeno itu. Karena itu Ziya akhir-akhir ini waswas takut kalau Jeno akan sering mendatangi kelasnya untuk menemui Yohan.

"Eh, iya, Han. Aku bawa makanan dari rumah." Ziya menggaruk lengannya yang tak gatal.

"Bukannya gara-gara takut sama Jeno?" tebakan Yohan sukses membuat Ziya membolakan matanya.

"H-Hahaha, ga kok. Emang mau dikelas aja ..."

Yohan hanya manggut-manggut. "Hmm. Gue duluan deh, Zi."

"Iya, Han."




BRAKKK



Gebrakan pintu membuat kedua orang yang ada didalam kelas itu terkejut. Haechan dengan rasa tak bersalahnya hanya cengengesan saat dipelototi Yohan.

"Gila lo ngebo apa gimana, Han. Lama amat keluar kelas."

Di belakang Haechan ada anggota Damons yang lain, termasuk Jeno yang sedari tadi menyunggingkan senyum saat melihat Ziya yang sedang menggigiti kukunya.

"Wah, wah, wah. Ada Ziya nih, Jen." goda Hyunjin.

"Kiw Ziya, ayo ikut cabut ke luar sekolah." sambar Jaemin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐁𝐮𝐥𝐥𝐲 | 𝐋𝐞𝐞 𝐉𝐞𝐧𝐨 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang