/Happy Reading/
Saat [Name] membuka matanya ia menemukan dirinya berada dalam ruangan hitam yang membuatnya melayang di angkasa, tubuhnya begitu ringan namun hatinya begitu letih.
Dentingan irama manis piano terdengar membuat [Name] bergerak mencari asal suara, seakan begitu rapuh dunia itu hancur saat [Name] mengetuk dinding hitam yang membawanya menjelajahi alam mimpi.
Dalam mimpinya [Name] menemukan dirinya tampak tengah berdiri diantara luasnya lautan, sosoknya yang tengah menggunakan gaun putih tengah berdiri membelakanginya. Sosoknya tampak begitu cantik dengan sebuket mawar putih yang tengah ia genggam, ia menoleh lalu tersenyum kepada hamparan udara kosong.
Membuat [Name] bertanya tanya pada siapakah senyuman itu terulas, senyumnya begitu lebar seakan tak ada peristiwa yang lebih membahagiakan selain acara yang akan dihadirinya.
Tak lama untaian benang merah yang tak beraturan mengaburkan pandangan [Name], ia tak bisa melihat dengan jelas sosok yang bergerak mendekati dirinya yang lain.
Pria itu tampak mengulurkan tangannya dan membawanya berjalan menjauh kedalam untaian benang, [Name] ingin berteriak dan membuat mereka berhenti melangkahkan kaki mereka.
Namun suaranya tak pernah terdengar, hingga keduanya menoleh lalu tersenyum pada [Name].
"Don't give up, you can do it"
Sebuah retakan muncul, [Name] merasa dirinya jatuh dan tenggelam ke dasar lautan. Ia berusaha berenang namun arus lautan begitu kuat lalu ia merasa ada seseorang yang menariknya ke dasar lautan.
"Aku..."
.
.
.
.
[Name] terbangun dengan keringat yang bercucuran, ia melirik jendela kamarnya yang menampakkan langit yang berhiaskan semburat mentari.
Cahayanya kini masuk ke kamar [Name] melalui jendela yang berada tepat disamping meja belajarnya.
[Name] menatap jam yang menunjukkan pukul lima pagi, tatapannya beralih pada tumpukan obat dan vitamin di meja. Ingatannya membawa pikiran [Name] melayang pada kejadian kemarin malam.
Senyumnya terukir, [Name] berniat membasuh tubuhnya yang basah dengan keringat lalu kembali tidur saat rasa sakit menyerang kepalanya.
Setelah selesai mandi [Name] kembali membaringkan tubuhnya ke kasurnya, ia masih mengantuk dan ingin kembali meneruskan mimpinya.
Belum sampai menutup mata tiba tiba bel rumahnya berbunyi membuat [Name] berlari menuju pintu.
"Tunggu sebentar"
Sebelum membuka pintu [Name] melirik ke sekelilingnya untuk memastikan rumahnya dalam keadaan bersih.
"Maaf membuatmu menunggu, eh Iwaizumi-san"
Sosok Iwaizumi dengan seragam Aoba Johsai lengkap berdiri didepan pintu dengan kantung plastik.
"Selamat pagi [Lastname], sudah merasa lebih baik?"
[Name] mengangguk, "Terimakasih sudah bertanya Iwaizumi-san, aku merasa lebih baik"
"Ada perlu apa Iwaizumi-san datang berkunjung?"
Iwaizumi menyodorkan kantung plastik yang dibawanya, "Aku membawa makanan untuk sarapan, kau belum sarapankan?"
[Name] tersenyum, "Belum, kebetulan sekali. Terimakasih Iwaizumi-san, mau makan bersama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I be with you? │ Iwaizumi Hajime
Fanfic➡°• Bolehkah aku bersamamu dan menjadi satu satunya orang yang bisa mengenggam tanganmu? •° ↪HQ © Haruichi Furudate ↪Story © me ↪ Start : January 03, 2021