Luasnya ruangan tetap tidak dapat menampung banyaknya manusia di tempat itu. Tenda besar hampir sebesar empat petak rumah terbesar di kota itu dibangun oleh prajurit sebagai tempat diadakannya pemilihan. Hanya saja, tenda besar itu masih tidak cukup menampung banyaknya penduduk kota sehingga Pangeran Belza mengusulkan agar penduduk yang akan memilih dibagi menjadi beberapa kelompok demi mencegah berdesakannya penduduk di tenda tersebut. Penduduk yang dapat mengambil bagian dalam pemilihan itu hanya penduduk berumur 15 tahun ke atas.
Penduduk dibagi menjadi lima kelompok. Setiap kelompok bergiliran untuk mengambil tempat di dalam tenda. Kelompok yang telah selesai memilih, tidak diizinkan mendekati tenda lagi agar tidak terjadi kepadatan. Berganti kelompok lainnya yang belum mendapat bagian memilih. Begitu seterusnya sampai seluruh kelompok mendapat kesempatan.
Sedangkan proses pemilihan di dalam tenda sendiri, dibagi sepuluh bilik kayu dengan meja kecil yang di atasnya terdapat kotak kayu yang diberi lubang seukuran jari kelingking manusia dengan lukisan bendera lambang ketiga kerajaan. Sepuluh-sepuluh orang akan maju ke setiap bilik dan akan memasukkan kayu kecil dengan cat merah di tengahnya sebagai tanda suara ke dalam kotak yang memiliki lambang bendera kerajaan yang ingin mereka pilih. Kayu bercat merah dibagikan ketika satu kelompok telah berada di dalam tenda demi mencegah peniruan yang dapat memperbanyak suara melebihi jumlah penduduk yang seharusnya.
Putri Lethesia dari kerajaan Demetrios yang mengusulkan agar tanda suara diberi ciri khas yang tidak mudah ditiru agar pihak kerajaan dapat membedakan kayu suara yang asli dan sah dengan kayu suara tiruan. Cat merah yang menutupi bagian kecil kayu tanda suara, dibaliknya terdapat gambar sederhana berbentuk daun. Tidak terlihat mata namun dapat dilihat setelah cat merah dihapus. Keberadaannya hanya diketahui oleh pihak yang membuatnya. Bahkan para utusan kerajaan tidak diberitahu demi mencegah kecurangan. Tidak menutup kemungkinan, ada pihak yang benar-benar ingin menang sehingga memilih melakukan cara kotor.
Sheera duduk bersama para utusan kerajaan lainnya di depan kesepuluh bilik tempat warga melakukan pemilihan. Mereka memiliki tugas untuk mengawasi setiap orang, memperhatikan gerak gerik mereka, sekaligus menunjukkan wajah-wajah pemimpin masa depan mereka.
Sheera dan utusan lainnya tentu dengan jelas dapat melihat betapa takut dan gelisahnya mereka ketika melakukan pemilihan. Terlebih berhadapan langsung dengan tidak hanya satu kerajaan, melainkan tiga kerajaan sekaligus. Namun itulah tujuannya. Membuat mereka takut hingga tidak berani melakukan hal-hal yang dapat merugikan mereka kelak.
Sudah masuk kelompok ke tiga dan Sheera mulai lelah. Sejak pagi yang dilakukannya hanya duduk dan menatap orang-orang tanpa melakukan apa pun. Memang tak hanya Sheera, semua utusan pun demikian. Sudah empat jam lebih mereka hanya duduk ditemani keheningan. Menerima salam dari setiap penduduk dan mengamati rasa sungkan mereka yang membosankan.
Selesai tiga kelompok, para utusan serta penduduk diberi waktu beristirahat selama satu setengah jam. Para utusan disediakan meja perjamuan dengan suguhan makanan-makanan terbaik dari pemerintah setempat. Tidak sembarangan, kerja mereka diawasi tentu saja. Mulai dari proses pengumpulan bahan, proses memasak hingga penghidangan makanan diawasi dengan ketat agar tidak ada yang dapat membahayakan para utusan kerajaan.
Sheera dan Belza mengambil tempat di samping meja perjamuan, duduk anggun bersama utusan lainnya. Tidak seperti saat pertama pertemuan, perjamuan kali ini tidak begitu diisi dengan obrolan-obrolan aktif. Beberapa dari mereka hanya beramah-tamah dengan mempersilahkan para Putri lebih dulu mengambil tempat duduk, serta para Putra Mahkota untuk mengambil suapan pertama mereka. Sesuai nilai kesopanan dan hierarki kedudukan. Setelahnya hening ketika semua mulai sibuk dengan makanan masing-masing. Sheera berusaha seanggun sesopan mungkin menyantap makanan di depannya. Makan secukupnya, minum secukupnya. Kurang lebih begitulah yang dilakukan semua orang di perjamuan itu. Menunjukkan betapa terhormatnya posisi mereka melalui perilaku di meja perjamuan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nocte
FantasySheera Auristela Galenka. Putri cantik yang mencintai kekuatan dan kesederhanaan. Jangan lupakan malam yang telah memikatnya. "Ibunda, aku ingin belajar berpedang." Tutur putri cantik yang baru berumur 10 tahun itu. ____________________ "Ibunda, ibu...