Ringan langkah, Sheera berjalan dengan pakaian berburunya ke ruang takhta di mana Raja, Ratu beserta kedua pangeran menunggunya. Ia tidak mengkhawatirkan penampilannya, tidak juga dengan mahkotanya. Celana kulit semata kaki yang biasa ia pakai untuk latihan mau pun berburu, atasan kain berwarna putih lengan panjang, sabuk beserta pedang yang menyamping di sisi kiri tubuhnya dan tak lupa sepatu kulit tebal yang siap ia bawa berlari. Sheera telah sangat siap untuk perjalanan jauh yang akan ia tempuh.
Kemarin hari, begitu sang Raja memberikan surat undangan kerja sama yang dikirim dari kerajaan Adrastus, Sheera dengan semangat telah mempersiapkan segala kebutuhan perjalanannya. Hatinya berdebar membayangkan ia akan bisa menepati janjinya nanti. Sheera sudah sangat yakin dirinya pasti berhasil menangkap penjahat keji itu.
Surat dari kerajaan Adrastus ditulis langsung oleh Raja Sebastin Patricio Thanases, meminta dirinya untuk ikut berpartisipasi dalam proses penyelesaian masalah yang ada di kota Monos, dengan alasan menghargai kepedulian pribadi sang Putri yang telah menyentuh hati sang Raja mengingat kota Monos telah menjadi bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan Adrastus. Walau sebenarnya Sheera tahu ada alasan lain mengingat sang Raja tidaklah mungkin sepeduli itu terhadap masalah pribadi Sheera.
“Maaf tidak bisa menemanimu, Sheera. Ada masalah genting yang harus kuurus.” Kata Belza ketika Sheera pamit kepada seluruh keluarga kerajaan.
“Tidak masalah kak. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Lagi pula Xerxes akan ikut bersamaku. Ia akan menjagaku.” Jawab Sheera berusaha meyakinkan sang kakak yang tidak pernah meninggalkannya sendiri dalam perjalanan jauh sebelumnya.
“Saya akan pastikan Putri Sheera selamat sampai tujuan.” Xerxes menyahut setelah lama hanya diam menyaksikan keluarga kerajaan itu saling melempar perhatian.
“Putri Sheera.” Panggil Raja.
“Ya, yang mulia Raja?” Sahut Sheera formal mengingat beberapa orang luar keluarga kerajaan berada di ruangan yang sama.
“Setelah urusanmu selesai di sana, kau harus langsung kembali. Ingat kau harus menghadiri pesta perayaan ulang tahun Ratu. Berusahalah untuk menyelesaikan permasalahan di sana lebih cepat.” Beritahu Raja dengan sama formalnya. “Dan berhati-hatilah di sana. Ini perintah.” Tambahnya tegas.
Dengan senyum setulus mungkin Sheera menjawab dengan pasti. “Perintah diterima Yang Mulia.”
“Ku percayakan putriku kepadamu, Xerxes. Jangan mengecewakanku.” Kata Raja dengan padangan tajam ke arah Xerxes.
“Ya, Yang Mulia. Dengan nyawa saya.” Jawab Xerxes tidak kalah tegas menunduk hormat.
“Sampaikan salamku untuk keluarga kerajaan Adrastus beserta undangan pestanya.” Tambah sang Raja yang disanggupi oleh seluruh perwakilan yang akan berangkat.
Sheera melepas formalitasnya dan menyambut pelukan sang Raja yang diikuti Ratu dan kakak-kakaknya. Mereka khawatir sebenarnya. Membiarkan Sheera melakukan perjalanan jauh tanpa kakak-kakaknya. Ini pertama kali dan mereka tidak bisa untuk tidak khawatir. Walau mereka tahu Sheera adalah gadis yang kuat, Sheera tetaplah anggota keluarga termuda mereka dan Putri satu-satunya dalam kerajaan ini.
Raja membiarkan Ratu dan kedua Pangeran mengantar kepergian sang Putri hingga ke pintu gerbang kerajaan. Berlebihan bagi Sheera, namun ia mengerti kekhawatiran mereka. Setelah memberikan pelukan dan ciuman kepada sang Ratu dan kedua kakaknya, Sheera dan Xerxes bersama lima belas prajurit yang mengawal segera berangkat meninggalkan area istana. Melewati jalan khusus yang biasa dilalui ketika akan keluar kerajaan, Sheera sedikit lega tidak harus menyembunyikan wajahnya dari orang-orang di ibu kota.
Memacu kuda dengan kecepatan sedang, Sheera menargetkan untuk tiba di Adrastus dua hari dari lama perjalanan yang biasa bisa sampai tiga hari. Sheera tidak punya waktu sebanyak itu. Ia tidak berharap tiba ketika mereka telah berhasil menemukan pelaku tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nocte
FantasySheera Auristela Galenka. Putri cantik yang mencintai kekuatan dan kesederhanaan. Jangan lupakan malam yang telah memikatnya. "Ibunda, aku ingin belajar berpedang." Tutur putri cantik yang baru berumur 10 tahun itu. ____________________ "Ibunda, ibu...