- 二 [이] -

336 53 2
                                    


21-05-2021.

Tok Tok Tok...

Seseorang mengetuk pintu kamar Aeri pada pagi hari. Aeri yang mendengar itu berusaha mengumpulkan semua nyawa nya dan pergi membuka pintu.

"nee?..."ucap Aeri yang masih setengah sadar. Samar-samar Aeri melihat sosok lelaki yang sangat tinggi. 

Aeri mencoba melihat lelaki itu dengan jelas ternyata itu adalah Heeseung yang membawa senampan piring berisi makanan dan segelas air.

"tadi ahjumma suruh aku buat anterin ini ke kamar kamu"ujar heeseung Aeri hanya mengangguk dan mengambil senampan piring berisi makanan dan segelas air tersebut.

Saat Heeseung ingin pergi Aeri menahan tangan Heeseung. Mata mereka berdua tidak sengaja bertemu dan saat itu juga Aeri langsung melepaskan tangan nya dari Heeseung dan memalingkan wajah nya.

"emmm....gomawo"ucap Aeri tersenyum canggung lalu masuk kedalam kamar nya karena wajah nya yang tiba-tiba berubah menjadi tomat.

Tapi diam-diam diluar Heeseung yang masih berada di depan kamar Aeri itu tersenyum tipis melihat tingkah Aeri yang malu karena bertatapan dengan nya.

"baru kali ini jantung ku berdebar karena seorang perempuan biasa"batin Heeseung sambil tersenyum tipis mengingat dimana wajah Aeri yang memerah seperti tomat

* * *

"ya! jangan begitu!"ujar Jay yang sedang dijahili oleh Jungwon  dan Ni-ki

Aeri hanya menatap kearah tempat 7 anak lelaki panti tersebut sedang bermain sampai terbahak-bahak. Aeri ingin sekali bergabung bersama 7 anak panti tersebut tapi dia takut jika Aeri akan bergabung suasana akan menjadi canggung.

Aeri hanya bisa ikut tersenyum saja dari kejauhaan melihat 7 anak lelaki panti tersebut bercanda. Aeri mengingat kejadian 3 hari yang lalu saat kejadian dimana Aeri belum tersesat dihutan.

kejadian itu bermula dari kegiataan dimana saat itu sedang mengadakan kemah. Aeri dihukum karena difitnah oleh salah satu murid yang tidak suka Aeri disana karena katanya Aeri melakukan perudungan terhadap seorang siswa disana sampai murid nya luka parah. 

Padahal Aeri tidak melakukan itu, Aeri tetap bersikeras mencoba mempercayai guru yang ada disana jika Aeri tidak melakukan hal tersebut.

Tapi ternyata usaha nya sia-sia, guru yang ada disana menghukum Aeri dengan cara sangat kejam. Aeri diperintahkan harus mengumpulkan ranting kayu yang sangat banyak dan balik saat jam 12 malam. Aeri hanya bisa meratapi nasib nya saat itu dan tidak tau harus berbuat apa lagi.

Perlahan air mata Aeri membasuhi pipi nya yang kering itu. Aeri merasa jika dia selama ini adalah beban hidup. Aeri mengingat dimana orang tua nya sendiri pernah mengatakan jika Aeri hanya lah beban hidup nya dan semacam tindakan yang seharusnya seorang Ayah tidak lakukan kepada putri nya sendiri yaitu pelecehan.

Yap Aeri pernah hampir dilecehkan oleh Ayah nya sendiri saat dia masih kelas 9. Untung saja saat itu Aeri bisa kabur dari Ayah nya. Aeri mengingat semua kisah pilu tentang nya itu. Tiba-tiba saja ada tangan yang mengelus punggung Aeri dengan lembut.

"udah jangan sedih"ujar ibu panti tersebut tiba-tiba datang. Sedari tadi ibu panti memperhatikan Aeri dari kejauhaan dengan tatapan yang sangat senduh

Aeri menoleh kearah ibu panti tersebut sambil menangis sesegukan. Ibu panti tersebut langsung memeluk Aeri untuk menenangkan Aeri.

"ahjumma tau kamu perempuan yang kuat, jadi udah jangan pikirin tentang semua kata orang"kata ibu panti tersebut sambil mengusap kepala Aeri dengan lembut

Sekarang hati Aeri merasa sedikit tenang karena perilakuan ibu panti. Aeri tersenyum tipis seandainya saja jika Ibu kandung nya bersikap manis terhadap Aeri mungkin dia tidak akan terlalu tersiksa.

"andai eomma begini...mungkin aku masih bisa tersenyum setiap saat"batin Aeri sambil menangis dipelukan ibu panti tersebut

Ketujuh anak lelaki panti tersebut yang melihat hal itu langsung fokus ke arah ibu panti dan Aeri yang sedang berpelukan. Pasalnya mereka mengerti bagaimana jika berada di posisi Aeri,mereka pasti sudah tidak tahan lagi.

"ternyata selama ini aku kurang bersyukur"batin Heeseung tersenyum tipis

"apa kalo aeri pulang dia masih bisa sabar gak ya?"tanya Sunoo kepada diri nya sendiri sambil memiringkan kepala nya melihat Aeri yang menangis sesegukan di pelukan ibu panti

"ya kalo aku jadi dia sih mungkin aja aku udah bunuh diri"ujar Jay diangguki oleh yang lain nya

* * *

"apa aku pergi besok aja yah?"tanya Aeri bingung kepada diri sendiri

Aeri memutuskan untuk tidak berlama-lama tinggal di panti ini karena Aeri merasa tidak enak kepada ibu panti.

"aku harus bicara dulu sama ibu panti tentang ini"ucap Aeri lalu keluar dari kamar nya

Aeri mencari ibu panti keseluruh ruangan tapi nihil. Lalu Aeri memutuskan jika besok saja berbicara dengan ibu panti Tapi saat Aeri ingin kekamar nya dia tidak sengaja melihat kamar Sunghoon yang sedikit terbuka.

Lantas saat Aeri ingin mengintip tiba-tiba saja Sunoo datang entah darimana menghampiri Aeri.

"aeri-ya!"panggil Sunoo sambil menampilkan senyum nya yang cerah

-

-

-

-

-

-

-

Tbc;

Jangan lupa vote and comment >_<

゜゚・*☆thank you.

˗ˏˋ𝒐𝒓𝒑𝒉𝒂𝒏𝒂𝒈𝒆'ˎ˗ ᴇɴʜʏᴘᴇɴ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang