Secret

2.8K 191 0
                                    

Terima kasih untuk kalian yang sudah menyempatkan untuk Voment 🙏🏻

Happy Reading<3

10 Febuari

Seulgi POV.

Hai! Namaku Kang Seulgi tapi kalian bisa memanggilku Seulgi.

Tepat pada hari itu aku memutuskan untuk ke perpustakaan sekolah, padahal aku tidak suka membaca tetapi ada alasan lain kenapa aku pergi kesana.

Jika kalian benar benar ingin tau sebenarnya aku kesana untuk menemui seseorang yang selama ini membuatku penasaran dia adalah teman sekelasku orang orang biasanya memanggilnya Irene tapi tidak pernah ada yang tau nama aslinya, yang membuatku penasaran dengannya adalah sifatnya.

Sifatnya benar benar dingin bahkan di kelas dia sangat pendiam dan tidak mempunyai teman satupun berbeda denganku yang sangat berisik dan punya banyak teman.

Jadi hari ini aku memutuskan untuk mencoba berbicara dengannya dan berteman dengannya :)

Seulgi POV END.

Seulgi menelusuri setiap lorong kelas, terkadang dia berhenti sejenak untuk menerima hadiah ulang tahunnya dari teman temannya.

Ketika sampai Seulgi bisa melihat Irene sedang merapikan buku buku yang selesai di baca ke tempatnya.

Seulgi menghampiri Irene setelah menaruh hadiahnya di salah satu meja perpustakaan.

"Irene"Panggil Seulgi sembari melambaikan tangannya.

"harap tenang, ini perpustakaan"jawabnya dingin.

"ah nee...Mian.."

Seulgi hanya memperhatikan Irene yang masih menaruh buku buku ke tempatnya, seketika ia bingung harus bicara apa setelah mendengar jawaban Irene tadi.

Tetapi dia mencoba untuk biasa saja dengan cara membantu Irene, Irene yang melihat Seulgi menaruh asal bukunya berucap.

"apa yang kamu lakukan?"

"aku hanya ingin membantumu"

"itu adalah buku Non-Fiksi, rak buku Non-Fiksi ada di sini"

"bukannya sama saja?"

Irene tidak menjawab lalu pergi meninggalkan Seulgi bersama trolley buku untuk menyusun buku yang lainnya.

"yah, kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku tadi?"kini Seulgi berjalan berdampingan dengan Irene.

"berisik"Seulgi hanya menggembungkan pipinya mendengar jawaban Irene.

-

-

-

Irene POV.

Hari ini benar benar melelahkan,ah tidak itu bukan kata yang pas untukku.

ya, intinya sekarang aku berada di rumah sakit untuk menunggu ibuku yang sedang menjenguk temannya, padahal aku tidak ingin ikut tapi dia memaksaku.

Aku membaca buku novel selagi menunggu dan melihat anak kecil yang berlari larian sampai pada akhirnya pandanganku mendapati buku di salah satu bangku tunggu.

Aku beranjak dari tempatku dan mengambil buku itu lalu mencoba membacanya.

"buku harian?" batinku tapi setelahnya aku sedikit terkejut.

"Lupus?"

"Mati?"

"anu, itu milikku"Aku membalikan tubuhku dan mendapati Seulgi di belakang.

"eh?"Aku bisa melihat Seulgi terkekeh.

"Aku kira bukuku hilang dan harus mencarinya kemana mana nanti"

"tapi kau menemukannya"jelasnya.

"oh begitu ya"Seulgi hanya tersenyum tipis mendengarnya.

"Joohyun"Aku yang mendengar ibu memanggil langsung mengembalikan bukunya pada Seulgi, dan hendak pergi.

"kamu sudah membaca ini kan?"tanya Seulgi sebelum Aku benar benar pergi.

"ini adalah buku harian yang kubuat saat aku tau punya penyakit Lupus"Aku hanya diam mendengarnya

"eh?apa menurutmu aku berbohong?"

"Penyakitku ini...tidak bisa di sembuhkan"

"Mungkin sebentar lagi..."

"aku akan mati"jelas Seulgi panjang lebar.

"begitu ya?"Seulgi tersentak dengan reaksiku.

"hah?!cuman itu reaksimu?!"

"apa tidak ada kata kata lain?"

"tidak"Seulgi yang mendengar jawabanku malah tertawa.

Aku hanya menghela nafasku dan pergi meninggalkan Seulgi, lalu menghampiri ibuku yang tadi memanggil.

"ada apa eomma?"

"eomma sepertinya akan lama disini jadi mungkin kamu bisa pulang duluan"

"ah nee"Ibuku tersenyum lalu mengusap kepalaku.

"oh ya, ngomong ngomong tadi siapa yang bicara padamu?"

"bukan siapa siapa"

Setelah mengatakan itu Aku pamit untuk pulang dan beristirahat.

Irene POV END.

-

-

-

di perjalanan pulang Irene sedikit memikirkan Seulgi terlebih melihat reaksi Seulgi saat Irene bersikap biasa saja saat tau tentang penyakitnya.

Irene memberhentikan langkahnya karna melihat Seulgi sedang bermain main dengan seekor kucing.

Irene ingin langsung pergi tapi Seulgi mengetahui keberadaannya lebih dulu.

"wae?kebetulan sekali kan Irene?"

"aku tidak bisa meladeni kebetulan yang sengaja kau buat"jawabnya lalu pergi menuju jalan yang berbeda, Seulgi mengikutinya dari belakang.

"hei"

"bukankah kita tidak pernah saling bicara?"

"kamu selalu sendirian dan membaca buku di perpustakaan"

Irene hanya diam sampai Seulgi berjalan di sampingnya.

"bagaimana harimu, hari ini?"

"berisik, aku harus cepat cepat pulang"jawab Irene lalu mempercepat langkahnya.

"arraseo arraseo, tunggu sebentar"Seulgi menyusul Irene di depan.

"apa aku bisa meminta sesuatu?"Irene hanya diam.

"bisakah kau merahasiakan penyakitku?"

"aku tidak pernah memberitahu pada siapa pun, jadi biarkan ini menjadi rahasia kita nee?"

"nee...lagi pula tidak akan ada orang yang mendengarkanku"

"aigoo, apa kamu tidak punya teman satu pun?"kini Seulgi menghadang jalan Irene di depan.

"dalam sisa hidupku ini, bagaimana kalau aku menemanimu?"lanjutnya.

"tidak perlu, kamu lebih baik menikmatinya sesuka mu"

"nee, arraseo"Seulgi menunjukan eye smilenya pada Irene, lalu pergi sambil melambaikan tangannya pada Irene.

Kukira kami takkan berhubungan lagi setelah itu tapi ternyata dia malah mencoba untuk mendekatiku dengan cara membantuku sebagai pengurus perpustakaan.

-Irene

tbc

selagi nunggu buat buka puasa euy~

Story Of My Life | Seulrene✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang