LIMA

179 20 0
                                    

Aula Fakultas Kesehatan Universitas Lencana Bakti ramai siang ini. Hari ini akan diadakan gladi bersih untuk penampilan pentas seni besok. Panggung aula sudah didekorasi dengan baik oleh panitia sejak kemarin sore. Bahkan sound system dan alat-alat musik juga sudah disiapkan di panggung.

Ulang tahun Fakultas Kesehatan tahun ini sepertinya memang sudah direncanakan dengan baik. Tahun lalu, kelas Alora baru diberi tahu mengenai pentas seni H-5. Jadilah mereka sempat kalang kabut mempersiapkannya.

Alora dan Renata sudah ada di aula bersama dengan Rian dan Danis yang menemani mereka untuk gladi bersih. Memang tidak semua diberi hak untuk melihat gladi bersih pentas seni. Tujuannya agar mereka bisa diberi kejutan-kejutan dari penampilan yang ada di hari pentas seni berlangsung.

Rian dan Danis ikut menemani Alora dan Renata karena setelah ini mereka berempat akan kerja kelompok di rumah Danis. Ada tugas dari Pak Enda sebagai pengganti kuis mereka hari itu. Tentu saja yang paling semangat dengan tugas itu adalah Rian yang memang tidak niat menghapalkan materi kuis Pak Enda yang menyita seperempat bagian buku tulisnya.

"Kalian nyanyi lagu apa deh? Dari kemaren gue belum tau," ucap Danis. Mereka berempat kini sedang duduk di pojok ruangan. Gladi bersih baru akan dilaksanakan 10 menit lagi.

"Nyanyi lagu favoritnya Renata." Alora tertawa ketika Renata melotot mendengar jawabannya. "Ya kan emang bener, Re. Relate sama kisah lo."

Renata mendengus. "Lagunya Tulus, Seribu Tahun Lamanya," jawab Renata, mengabaikan kalimat ledekan Alora barusan.

"Lah? Emang relate dong sama lo, Re."

"Terserahlah."

Rian terkekeh. "Kenapa deh, Re? Sensi amat lo kayak masker."

Renata mengernyit. "Kenapa jadi masker?"

"Sensi merk masker," jelas Rian. "Ah anjir gak lucu lagi kalo dijelasin."

Alora menggeleng pasrah melihat ucapan teman-temannya itu. Gadis itu mengabaikan percakapan selanjutnya yang didominasi oleh omelan Renata dan celetukan usil Danis dan Rian. Alora mengedarkan pandangannya ke seluruh aula, mengamati penampil pensi lainnya yang juga sedang bersiap-siap untuk gladi bersih di seluruh area aula. Ada juga beberapa yang baru masuk ke aula.

"PERHATIAN UNTUK SELURUH PENAMPIL PENSI ULANG TAHUN FAKULTAS, SILAHKAN BERKUMPUL DAN DUDUK DI KURSI YANG UDAH DIATUR DI DEPAN PANGGUNG. KITA AKAN SEGERA MEMULAI GLADI BERSIH HARI INI!"

Suara lantang Derry terdengar dari speaker besar di panggung. Alora menyenggol lengan Renata, memberi kode agar gadis itu mengikutinya ke bangku yang sudah disiapkan. Gadis itu menitip gitarnya pada Rian sebelum melangkah pergi. Alora memang tidak menggunakan gitarnya sendiri, tapi menggunakan gitar yang sudah disiapkan di panggung.

Setelah berdoa pembuka dan diberi beberapa arahan dari panitia, kini tibalah saatnya penampil pensi untuk tampil ke panggung sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan sebelumnya melalui undian. Alora dan Renata mendapat nomor undian terakhir. Entah itu sebuah keberuntungan atau bukan karena deg-degan mereka akan berlangsung dalam waktu yang lebih lama dari teman-teman penampil yang lain.

Penampil terakhir selalu seperti itu.

Total ada 10 penampilan yang akan mengisi pentas seni HUT Fakultas nanti. Penampilan pertama dari junior mereka yang menampilkan modern dance yang dimodifikasi dengan menambahkan beberapa lagu tiktok. Lalu penampilan kedua dari kelas sebelah yang menampilkan solo song dari Evi yang memang terkenal dengan suaranya yang luar biasa bagus.

Penampilan ketiga dari kelas Derry. Cowok itu juga ikut tampil nge-band dengan teman-temannya. Renata meremas lengan Alora ketika melihat Derry mengacak sekilas rambutnya sebelum duduk di belakang drum setnya.

PRAMUKA IN LOVE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang