royal maid¹

198 36 2
                                    

"Kau baru di sini?"

Suara lembut menyapa telinganya. Chaeryeong menoleh, seorang gadis seumurannya berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Chaeryeong yang sedang merapikan tanaman.

"Perkenalan aku Yuri," ucap gadis itu sambil tersenyum.

"Hai, Yuri. Namaku Lee Chaeryeong, iya aku baru di sini," balas Chaeryeong.

"Apa yang memotivasi mu untuk bekerja sebagai pelayan di sini?" tanya Yuri. Chaeryeong agak bingung dengan lontaran pertanyaan itu, apakah salah jika ia bekerja di istana sebagai pelayan?

"Karena aku ingin punya penghasilan dan katanya kerajaan masih membutuhkan pelayan. Apakah ada yang salah?" jawab Chaeryeong.

Yuri menggeleng, "tidak tidak, tidak ada yang salah. Semoga kau betah di sini. Kita bisa berteman hehe..."

Chaeryeong tersenyum senang, ini baru hari keduanya bekerja dan ia belum memiliki teman. "Mohon bantuannya."

Chaeryeong awalnya merupakan gadis biasa yang tinggal bersama orang tuanya. Beranjak dewasa, ia tidak ingin membebani orang tuanya maka dari itu ia memutuskan untuk mengabdi menjadi pelayan di istana.

Raja Choi yang baik memberikan upah yang cukup untuk para pekerjanya, Chaeryeong senang akan itu karena ia bisa membantu orang tuanya dalam masalah ekonomi.

Yuri mengangguk. "Kau sangat cantik," puji Yuri membuat Chaeryeong merasakan panas di pipinya.

"Ah, aku tidak merasa cantik. Kau lebih cantik dariku," balas Chaeryeong, selama ini ia jarang mendapat pujian seperti itu. Mungkin karena ia jarang keluar rumah dan bertemu orang-orang.

"Aku serius, kau cantik sekali," kata Yuri. "Dan sebaiknya kau menyembunyikan itu," lanjutnya dengan nada serius.

Raut wajah Chaeryeong seketika berubah menjadi bingung, alisnya bertaut. "Apa maksudnya?"

"Kau tau Pangeran Choi? Dia sering berkeliling istana bukan?" tanya Yuri.

Chaeryeong mengangguk, "iya, dia pangeran yang tampan."

Pangeran Choi merupakan anak satu-satunya dari Raja dan Permaisuri. Umurnya sebaya dengan Chaeryeong dan ia terkenal akan ketampanannya. Namun sampai saat ini ia tidak pernah dikabarkan dekat dengan putri dari kerajaan manapun.

Pangeran suka sekali berkeliling istana. Sampai dirinya hapal semua sudut-sudut tempat di istana. Sifatnya seperti pemuda pada umumnya, senang dengan kebebasan dan terkadang nakal.

"Jangan percaya penampilannya. Dibalik paras tampannya, ia itu pemuda yang brengsek," ujar Yuri.

Chaeryeong terkejut.

"Beberapa bulan sebelum kau datang, salah seorang gadis pelayan pernah dilecehkan olehnya. Syukurnya ia tidak sampai diperkosa karena langsung kabur," cerita Yuri membuat Chaeryeong makin terkejut.

"Kejadian itu tidak hanya sekali, tetapi tiga kali. Dan semua korbannya adalah gadis pelayan yang parasnya cantik. Maka sejak saat itu banyak pelayan perempuan mengantisipasi dengan cara melumuri wajah mereka dengan tanah atau lumpur agar terlihat buruk rupa. Kau harus melakukan itu juga agar Sang Pangeran tidak menjadikanmu korban."

Sungguh untuk informasi seperti ini ia baru mengetahuinya. Selama ini ia tidak pernah mendengar rumor buruk tentang Pangeran, yang ada hanyalah berita tentang kenakalannya yang biasanya membuat para gadis desa gemas. Ia tidak tahu pemuda adalah pemuda yang liar.

Chaeryeong yang takut langsung menyentuhkan tangannya yang sudah kotor dengan tanah ke wajahnya lalu mengusapnya sedemikian rupa. "Apakah ini sudah cukup?" Chaeryeong menunjukkan wajahnya kepada Yuri untuk meminta pendapat.

Library of ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang