6 ~ Little Cat

276 57 0
                                    

"Manajer, apa hari ini ada yang menjagaku selain dirimu?"

"Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?"

"Ah, tidak, hanya saja – tidak lupakan, sepertinya aku hanya bermimpi"

~//~

Suasana ruang rawat Sinbi terasa lebih berat, area 6 kali 8 meter itu hanya didominasi oleh denting jarum jam dan suara televisi yang menunjukkan acara musik yang pas sekali menunjukkan penampilan comeback salah satu girl group. Mata Sinbi kembali terbuka dan memusatkan perhatiannya, hingga Ha Joon mematikan acara itu dengan sepihak.

Tak pelak Sinbi melihat ke arahnya dan sudah siap untuk meluncurkan rudal kata-kata yang sudah bisa dipastikan kehancurannya akan bertahan hingga berhari-hari, namun sebelum hal itu terjadi, lelaki itu sudah mematikan detonatornya.

"Cukup. Saat ini kau harus beristirahat Sinbi" ucapnya berat, tidak ada intonasi canda ringan yang biasanya dia berikan kepada idol yang diasuhnya itu. "Melihat tayangan itu, hanya akan menambah beban pikiranmu dan itu tidak akan membuatmu semakin cepat keluar dari sini." Lanjutnya.

Sebenarnya Sinbi sudah siap untuk berdebat, namun apa yang manajernya ucapkan memang benar. Dia tidak bisa beradu mulut untuk hal-hal yang dia memang rasakan benar adanya.

Wajah Sinbi kembali menjadi dingin, hampir tanpa ekspresi, tidak ada perasaan bahagia yang ditunjukkan. Kata-kata yang diutarakan manajernya menekan hatinya, menyebabkan dirinya lemah dan dirundung rasa bersalah karena jelas dengan kondisinya sekarang, persiapan comeback groupnya jelas tertunda.

"Jessica Sajang-nim tadi ke sini untuk menjengukmu, hanya kau masih tidur dan dia harus segera kembali pergi karena ada urusan. Bukankah kau beruntung Sinbi?" lanjut Ha Joon segera setelah melihat Sinb termenung sesaat.

Ah... berarti apa yang aku lihat tadi benar.

Sinbi tersadar dari lamunannya dan menyadari sesuatu,

"Apa kau bilang Manajer?"

"Beruntung?! Bagaimana bisa kau sebut aku beruntung! Karena ini aku tidak bisa berlatih, schedule group tertunda karena aku!" Ha Joon menyesal mengucapkan kalimat terakhirnya, Sinbi kembali menjadi macan kecil, kalau sudah begini dia hanya bisa menghela nafas.

Ah, kenapa aku memberitahunya.

Semenjak tersadar dua hari yang lalu Sinbi memang merasa tidak enak karenanya kegiatan persiapan comeback tertunda karena dirinya. Ya, meskipun itu tidak bisa disebut sepenuhnya salah Sinb, tapi begitulah apa yang dipikirkan gadis satu ini.

"I-iya, bukan begitu, maksudku, kau beruntung – bukan," mata Sinbi sudah seperti X-man yang siap memancarkan laser, Ha Joon buru – buru meralat kata – katanya,

"Bu – Bukan itu maksudku, kita beruntung mendapatkan dengan patner yang sangat memerhatikan artisnya. Jessica sajang nim sangat memerhatikanmu, dia bahkan setiap hari ke sini untuk melihatmu." Bagus, sekarang Ha Joon harus menggunakan Jessica untuk mengalihkan perhatian Sinbi, baiklah, sekali – kali menggunakan nama CEO tidak ada akan membuatnya mati bukan.

Sial, kenapa Sinbi semakin terlihat seperti Jessica saat dia marah seperti sekarang.

"Sudah sudah!" Ha Joon mengibaskan tangannya, lalu berbalik untuk menghindari tatapan yang sepertinya membuat suhu ruangan turun beberapa derajat dari sebelumnya. "Aku tidak mau berdebat denganmu. Segeralah sembuh, kau sakit saja sudah cerewet seperti ini, bagaimana kalau kau sudah sembuh..."

Tidak lama, pintu kamar terbuka Ha Joon seharusnya berterima kasih kepada dokter yang baru saja masuk untuk memeriksa Sinb, karena jika tidak sudah dipastikan dia akan habis dipukul oleh gadis berumur 23 tahun itu.


~//~


"Setelah melakukan survey penjualan, untuk koleksi kita musim ini meningkat 20% dibandingkan musim sebelumnya. Selain itu, respon pasar dan para pemegang saham pun memberikan tanggapan yang positif, terutama kepada model kita. Sajang nim, pilihan model Anda selalu yang terbaik" ketua projek Shim menutup rapat akhir bulan dengan senyuman yang mengarah kepada Jessica yang terlihat memberikan sunggingan senyum kecil di wajah dinginnya.


Jessica masuk ke dalam ruangannya dengan sedikit tergesa diikuti Aera yang mengekor dibelakangnya. Memutuskan duduk di sofa dan meminum kopi yang sudah dingin karena ia tinggalkan untuk rapat semenjak satu jam yang lalu.


"Apa agenda kita setelah ini?" ujar Jessica sembari merebahkan badan ke punggung sofa dengan mata yang terlihat menutup.


"Sore ini kita masih ada rapat dengan Ketua Shim untuk membicarakan rancangan koleksi musim berikutnya" Aera menggeser layar ditab nya untuk memastikan kembali jadwal Jessica hari ini.


"Ah – begitukah..."


Jessica masih terlihat beristirahat ketika, tidak lama handphone berdering dan dia meminta Aera untuk membatalkan semua agendanya yang masih tersisa dihari itu. Tapi kali ini Aera tidak mengeluh seperti biasa yang dia lakukan.


Dia harus segera pergi ke rumah sakit.


Hai, khusus buat hari ini, aku lg pingin update.

Semoga temen-temen suka :)

Semoga temen-temen suka :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REVEAL THE UNTRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang