Won't you stay with me

Emir Gadil Abraham

Rasanya kembali ketanah air setelah lima tahun di London begitu melegakan setelah meninggalnya adik kesayanganku Fauzan Dzaki Abraham dan permintaan terakhinya untuk menikahi istrinya dan menjaganya itu adalah permintaan konyol bagaimana bisa dia berkata seperti itu mau tak mau aku harus mengiyakan permintaan terakhirnya, aku mencari kepenjuru tempat untuk sopir keluarga Abraham yang menjemputku dari bandara.

" Nah itu dia spanduk besar yang bertuliskan namaku setiap aku berjalan semua mata memandangku seperti aku ini makanan mahal dan sangat-sangat lezat tapi itu semua sudah biasa bagiku.

" Tuan saya bantu membawakan barang-barang tuan kata Tomi sopir keluarga Abraham, bagaimana keadaan rumah Tomi tanyak Emir, seperti biasa tuan selalu sepi nyonya besar sekarang berada di Lombok bersama tuan besar dan nona Alzena istri dari almarhum tuan Fauzan masih sering mengurung diri di kamar.

Abraham House itulah julukan rumah kami bisa di bilang castil banyak pelayan di rumah ini sekitar lima puluh sudah dengan kokinya. Emir masuk kedalam rumah disabut Braca, Braca pangilkan Alzena keruang kerjaku kata Emir tegas " baik tuan kata Braca sambil menapaki tangga rumah untuk memangil Alzena.

Tok...tok..tok.. bunyi pintu di ketuk dari luar masuk kata Emir dari dalam, ketika pintu terbuka muncullah gadis cantik seperti keturunan india inggris, dia..dia bukannya dia Adonia adik kelasku waktu kuliah di itali gadis yang mencuri hatiku dulu kenapa aku tidak tau kalo dia istri Fauzan? kemana perempuan ini pergi dulu setelah acara wisuda?bagaimana dia mengenal Fauzan bertanyaan dan pertanyaan berkeliling di otaku yang jenius tapi tetap saja aku tidak menemukan jawaban. Wanita di depanku itu memandangku sambil mengenyikan alisnya sambil berfikir " Adonia kataku memecahkan suasana dia kaget dan melonggo seketika.

.................................................................
MAAF YA KALO PENDEK HEHEHEHE CUMAN SEGITU MENTOKNYA VOTE YA N COMEN MKSIH