Seorang pria dengan tubuh tegap berlari tak tentu arah, tangannya mengusap keringat yang bercucuran dikening nya. Ia mendudukan tubuhnya yang penuh luka disebuah bangku halte sembari mencoba mengatur nafasnya yang tak karuan.
"Huft selamat"
Kata laki laki itu sembari menyenderkan tubuhnya, pria manis yang berada disamping nya menoleh ketika mendengar sebuah gumaman kecil.
"hey, kamu gapapa?" tanya laki laki itu, membuat ia tersentak.
Seketika tubuhnya mematung karena terpana melihat makhluk indah yang berada didepannya, mata lentik itu seakan menghipnotis dirinya.
Ia langsung tersadar ketika laki laki itu melambaikan tangan di wajahnya, dengan segera ia menggeleng
"gue gapapa kok" Jawab nya
"Tapi kamu luka, kok ga diobatin?" tanya pria manis itu lagi
"oh ini nanti aja pas dirumah" katanya kikuk, pria manis dihadapannya menggeleng lucu
"nanti keburu infeksi" kata pria itu, dirinya tak menjawab hanya memperhatikan laki laki itu mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang dari tas nya.
"ah untung aku bawa, nih kamu obatin dulu luka nya" lanjut pria manis itu.
"sorry tapi gue gabisa liat luka nya dimana aja"
Laki laki itu terdiam kemudian mengangguk.
"iya juga ya, yaudah sini aku obatin" Laki laki itu mengeluarkan sebuah botol air, obat merah dan kapas.
Pertama pria itu menuangkan air kesebuah kapas untuk membersihkan lukanya terlebih dahulu, kemudian memberikan obat merah pada lukanya.
"Maaf ya, kalo sakit bilang aja" Kata pria itu halus
Dengan perlahan laki laki itu mengoleskan obat merah itu, dirinya tak berkutik hanya diam memandangi pria manis itu. Kulit putih bersih, bibir yang terlihat merah alami, dan mata dengan bulu nya yang lentik itu seketika menjadi candu untuknya, sangat indah untuk hanya sekedar dijelaskan. kata kata saja rasanya tidak cukup untuk mendeskripsikan keindahannya.
"udah selesai, tinggal pake plester nih tapi maaf ya yang biasanya udah abis sisa yang ini gapapa kan?" kata pria itu sembari mengulurkan sebuah plester berwarna pink dengan gambar pikachu ditengahnya
"i-iya gapapa" saut nya
Dengan senyum yang merekah laki laki itu memakaikan plester itu ke luka yang berada dipangkal hidung nya
"berees" ucap laki laki itu senang
"Makasih ya" katanya
"iyaa, yudah aku duluan ya bis nya udah dateng nih hansaplast cadangan buat kamu. Oh iya lain kali jangan lupa bawa obat ya biar kalo habis tawuran terus luka gini kamu bisa cepet obatin sebelum infeksi. aku duluan ya dadah kalo bisa sampai ketemu kapan kapan ya" ucap pria itu panjang dengan senyum manis nya. Dirinya hanya tersenyum sembari mengangguk kemudian melambaikan tangan nya ketika pria itu juga melambaikan tangan ke arahnya
"Yaampun indah banget" gumam nya
Mereka hanya pernah bertemu dalam lintas semata tapi ternyata dirinya sudah terlanjur menaruh rasa, tanpa ia ketahui dirinya sudah disahkan untuk bersatu dengan takdirnya.
Ini kisah tentang dirinya Nanon Kagendra seorang ketua perkumpulan siswa berandal yang terkenal playboy yang ternyata jatuh hati pada seorang pria asing yang mengobatinya
Tapi siapa sangka takdir mempertemukan mereka lagi dengan pria manis itu menjadi siswa pindahan disekolah nya
itu lah hidup, tidak ada yang tahu dan tidak ada yang bisa menebak.
dan dari sini kisah mereka akan dimulai.
S E R E N D I P I T Y
prolog dulu yang lain nyusul abis lebaran (◠‿◕)
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity ( NaMon ) ✓
RandomMereka hanya kebetulan yang disahkan oleh takdir Warn Cerita ini mengandung unsur bxb dan kata kasar. Ini cerita pertamaku jadi maaf kalo alurnya gajelas dan masih berantakan, but i hope you like it <3!