6

41 6 0
                                    

.
.

Theo sekarang sedang berada di halte bus. Dia baru saja selesai siaran dan menunggu bus terakhir untuk pulang

Dimalam yang sepi, sedikit sekali kendaraan yang lewat. Theo menunggu sendirian

Kenapa ga minta jemput keeho aja? Karena theo ga enak ngerepotin sahabatnya terus, padahal mah keeho pasti ga keberatan sih

Ga lama ada seorang pemotor yang berhenti di depan theo

Orang tersebut kemudian melepaskan helmnya hingga menampakkan seorang pria yang tak asing lagi bagi theo

"Mau pulang? mau gw anterin ga?"

"Iya, ga usah ini saya lagi nunggu bus kok"-jawab theo sungkan

"Ga usah sungkan, gw anterin aja ya"
"Lagian udah malem juga"

"Serius ga usah, saya bisa pulang sendiri"-tolak theo

"Udah ga usah nolak"

.

Selama perjalanan suasana sangat hening.. bahkan sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka suara sama sekali

"Gw mingi, nama lo siapa?"-ucap mingi tiba-tiba memecahkan keheningan yang ada

"Nama saya theo kak"-jawab theo seadanya

"Ga usah formal gitu, umur kita juga pasti ga beda jauh lah"

"Hm.. okay, tapi lo keliatan lebih tua"-ucap theo samar-samar

"Lo masih inget gw kan? Yang depan.. kafe.."

Theo diem

"Haha yaudah lupain aja"
"Lo kalo masih sungkan panggil gw kakak juga gpp, asal jangan terlalu formal aja"-jelas mingi

"Heem"
"Di depan situ berenti ya" -theo

"Loh kok?"

"Udah sampe"

"Oh, ah iyaa udah sampai"-mingi

Mingi pun berhenti

Theo turun dari motor mingi dan disusul oleh mingi

"Ngapain kak mingi ikutan turun?"-theo

"Ini bukan area perumahan, rumah lo sebenernya dimana?"-bingung mingi

"Ini udah deket kok, sana kak mingi pulang aja"-theo

"Yaudah deh, lo hati-hati ya"-mingi

"Kak mingi yang harusnya hati-hati pulangnya, kan rumah saya udah deket sini" -theo

Karena merasa khawatir mingi masih mengikuti theo berjalan pulang

Dan kekhawatiran mingi benar, ada beberapa orang yang menghampiri theo, yang gerak geriknya mencurigakan..

Betapa terkejutnya mingi ketika melihat sang 'pujaan hati' dipukuli oleh pria-pria tersebut

Sampai pada akhirnya....

"AKHH" -pekik mingi merasakan sakit akibat kepalanya dipukul menggunakan balok

"MINGI" - teriak theo di bawahnya

Posisi mereka saat ini mingi ada diatasnya theo karena dia tiba-tiba datang untuk melindungi theo

"KAK LO GILA YA? HAH?? NGAPAIN LO KAYA GITU? MAU SOK JADI PAHLAWAN? IYA??"-kesal theo yang memuncak dan juga bercampur rasa takut

Sedangkan pria-pria tadi sudah pergi setelah melihat mingi terluka

Mingi tersenyum "Gw cuma ga mau lo kenapa-napa"

Sekarang posisi mingi ada di pangkuan theo

Banyak sekali darah berlumuran di kepala mingi dan bahkan masih mengalir dari belakang kepalanya

Theo gemetar dia sangat takut, takut kalau mingi mati disini..

"Kak lo bertahan okey? gw-- gw mau cari bantuan"

"Ga usah, mungkin waktu gw cuma sampai disini"

"LO NGOMONG APA SIH?!"-teriak theo tidak terima

"Gw s-suka sama lo, gw mau ngelindungin l-" setelah mengucapkan beberapa kalimat mingi menutup matanya

"Gak, lo ga boleh mati disini MINGI"

Like I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang