Happy Reading
.
.
.
.
.
"Omo! Astaga! Jimin! Jimin! Jimin!"Seungkwan berbisik histeris mengguncang-guncang bahu pemuda di sebelahnya. Antusiasnya malah dibalas gumaman malas.
"Apaaa?"jawab Jimin menahan kesal karena Seungkwan kini menganggu pemanasannya. Dia sedang sibuk melenturkan seluruh otot-otot tubuhnya agar bergerak lebih prima untuk nantinya.
"Lihat siapa yang datang!"
Tepukan keras dari Seungkwan membuat Jimin mau tak mau mendongak ke arah tunjukan sahabatnya itu, ke arah kerumunan penonton yang sedang menunggu pertunjukkan mereka untuk dimulai, "Yoongi-hyung?"herannya.
"Aish! Kau bilang dia tak akan datang kan,"Seungkwan menowel-nowel pipi chubby Jimin, "sok-sok diacuhkan heoh! Padahal si dia ternyata perhatian ~ jieeeee~"
"Tapi,"Jimin menepis tangan Seungkwan seraya matanya tak berhenti meneliti seorang pemuda berjaket denim berkaca mata hitam itu, "dia bilang memang tidak bisa datang sih."
"Kejutan berarti."
"Ou...mungkin..."angguk Jimin pelan lalu segera bangkit, "sebentar ya."
"Yup. Kirim salam yaaaaaa."
"Ish!"
"Hahaha."
Jimin bergerak pelan mendekati Yoongi dengan sangat hati-hati sekali. Menyembunyikan aura keberadaannya lalu berdiri tepat di samping pemuda yang sedari tadi sibuk dengan handphone, "Hyung bilang tak bisa datang kan,"bisiknya tiba-tiba.
Yoongi agak tersentak dan langsung menoleh untuk kemudian tersenyum tampan membuka kacamata hitamnya, "well, kejutan."
"Oooo. Lumayan berkesan,"senyum Jimin seolah tak tulus, "seharusnya Hyung muncul tepat di saat pertunjukan akan dimulai kan. Itu baru namanya kejutan."
"Aku tak ingin konsentrasimu yang sudah berdiri di atas panggung buyar ketika tiba-tiba menangkap kehadiranku di tengah-tengah penonton."
"Percaya diri sekali~ "
"Sejak kau bersedia untuk aku antar jemput ke kampus dan hang out bersamaku aku cukup percaya diri-
Yoongi mendekatkan mulutnya ke telinga Jimin. Sengaja memberi jeda untuk sekedar menggoda Jimin dengan hembusan napas beratnya.
-bisa membuatmu gila hanya dengan keberadaanku."
Jimin langsung menyikut keras rusuk Yoongi, pria pucat itu meringis dan mendengus kesal.
"Ya! Sakit tahu!"
"Berhenti menggodaku! Leluconmu itu sama sekali tidak lucu Min Yoongisshi."
"Aku serius."
"Iya, iya terserah."
"Aku serius lho. Kau sendiri sah-sah saja menerima ajakan makan siangku, menjawab telponku dan membalas pesanku kan. Oh, dan makan malam Sabtu depan, kau menyetujuinya kan."
Jimin menarik bibir, menatap Yoongi dengan pandangan menyipit, "bagaimana jika aku bilang kalau Seungkwan menyukaimu dan karena itulah aku menerima dengan baik semua 'pendekatanmu' itu?"
"What."
Yoongi mengernyit tak suka, tak terima. Sedang Jimin seolah melempar tatapan kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonMin Anthology [U. Version]
Fiksi PenggemarKumpulan non-series YoonMin. Side pairing, genre, dan rating beragam. Update tergantung mood. Bedanya dgn Y. Version cerita2 di book ini lebih panjang, jadi terdiri dari 3-5 shots. Semoga dapat menghibur.