COSMOGYRAL: The Way | KOOKV

Dikejar

COSMOGYRAL: The Way
Begellataes x Hitamputae

Jungkook terbiasa untuk menafsirkan sebuah karya seni. Mencari tahu kira-kira makna dan pesan tersembunyi apa yang ingin disampaikan oleh penciptanya. Jungkook memiliki kemampuan berpikir out of the box, jadi dirinya memiliki nilai tambahan untuk menafsirkan beberapa karya seni yang direkomendasikan dosennya. Namun tidak pernah sekali pun dalam hidupnya Jungkook berpikir untuk menafsirkan sebuah mimpi.

Selama ini dia hanya akan pergi tidur ketika rasa kantuk itu datang dan bangun ketika dirinya sudah merasa cukup mendapatkan sebuah waktu istirahat.

Apa Jungkook sering bermimpi?

Tentu, hampir setiap hari Jungkook bermimpi. Namun bukan sebuah hal besar karena proses bermimpi terjadi pada saat manusia tidur—masuk dalam tahapan terakhir dari proses tidur. Jungkook pernah membaca kalau hampir semua orang mengalami yang namanya mimpi di tidurnya. Jadi, ketika dia mengalami mimpi aneh beberapa hari yang lalu mengenai suatu ruangan gelap, dirinya tidak begitu ambil pusing.

Tapi, mimpi semalam itu kelewat aneh. Jungkook bahkan ingat tiap detail dari gedung besar yang dia kelilingi selama berkali-kali. Gedung besar yang sunyi dan senyap tanpa adanya aktifitas atau eksistensi dari manusia lain. Hanya ada dirinya dan Kim Taehyung yang secara ajaib juga berada di gedung tersebut.

Harusnya Jungkook bisa konsentrasi di kelas tadi, mendengar dosennya ceramah panjang lebar perihal bagaimana seni visual berperan dalam konteks budaya dan politik. Namun pikirannya sibuk berselancar pada suatu hal lain. Dua setengah jam Jungkook terasa begitu sia-sia karena tidak ada satu pun perkataan sang dosen yang masuk ke dalam kepalanya. Bahkan Jungkook masih banyak melamun, meski dirinya sedang menyusuri lorong fakultasnya seorang diri. Kepalanya masih saja memikirkan mimpi anehnya itu.

"Maaf, Jungkook. Boleh tolong letakkan ketasnya di atas sini?" kata pria itu, Kim Taehyung.

Jungkook terkejut. Tidak menyadari kalau ada kehadiran Kim Taehyung di sana. Kemudian sedikit menunduk, melihat beberapa kertas yang berhamburan di dekat kakinya. Dia ambil kertas-kertas tersebut untuk melakukan seperti apa yang Taehyung minta.

"Banyak sekali. Mau di bawa ke mana?" tanya Jungkook

"Ke gedung dua, hehe."

Jungkook mengangguk, kemudian memberi isyarat pada Taehyung untuk memberikan barang bawaannya. "Sini, biar kubantu," katanya.

"Tidak usah, sudah dekat kok," katanya malu-malu.

"Tidak apa-apa. Jelas-jelas kamu kerepotan begitu," balas Jungkook.

Taehyung pada akhirnya menyerah. Dia membiarkan Jungkook untuk membantunya kali ini, tentu karena pria itu memaksa.

"Errr... terima kasih. Maaf merepotkanmu, Jungkook."

"Tidak masalah."

"Errr... terima kasih. Maaf merepotkanmu, Jungkook," kata Taehyung. Taehyung memutuskan untuk bergerak memberikan separuh kertas yang dibawanya pada Jungkook. Tapi tak lama kemudian Jungkook membuat gerakan untuk meraih lebih banyak kertas lagi darinya dan berkata, "Tidak masalah."

Jungkook merasakan kalau pergelangan tangannya seperti tertarik oleh sesuatu. Namun tangannya tetap aktif mengambil sebagian besar kertas yang dibawa oleh Taehyung. Kasihan, anak itu terlihat kerepotan sekali hingga tidak bisa bergerak dengan leluasa.

"Sebentar. Sepertinya tadi gelangku tersangkut," kata Taehyung

"Iya, sebentar aku cek dulu," Jungkook membenarkan, karena dirinya juga merasakan hal yang sama.