[𝟢] 𝔟𝔦𝔞𝔫𝔤 𝔩𝔞𝔯𝔞

314 23 55
                                    




𓆩𝐑𝐔𝐍𝐈𝐓𝐔𝐏𓆪


Berakhir di dalam kamar yang selalu berbeda karena masing-masing insan tidak mengindahkan kemauan rasa rindu akan kosan. Keduanya malah asik memakan semangkuk mie instant yang sengaja mereka sempatkan beli tadi.

"Je, tadi lo bintang abis berapa gelas deh?" Tanya si wira yang isi mangkuknya hampir habis.

"Berapa ya? Tiga atau empat kayaknya." Jawab si gadis tak acuh.

"Kuat juga lo. Pusing gak?" Tanyanya lagi.

Gadis yang baru saja menguncir rambutnya langsung menggelengkan kepalanya, "Eh tapi sempet sih, mangkanya tadi pas Mungkinkah gue kencengin supaya ilang." Mungkin maksud si gadis, ketika lagu Mungkinkah dibawakan artisnya, Ia mengencangkan suaranya agar pusing yang di rasa dapat hilang. Entah terbawa oleh angin atau semacamnya.

"Gue kira emang lo lagi pengen galau aja mangkanya nyanyi kenceng banget." Si wira bangkit, berjalan ke arah wastafel dan memulai mencuci mangkuknya. Tidak lama si gadis ikut beranjak lalu menaruh mangkuknya agar bisa dicuci bareng dengan si wira punya.

"Galauin siapa lagi anjrit gue, jem."

"Sumpah gue suka lupa, je kalo ngeliat lo tuh mukanya gak pantes jomblo."

"Ya sama, jem, gue ngeliat lo juga kayaknya gak cocok jomblo."

Terdengar kekehan dari masing-masing insan terjadi setelah basa basi yang keduanya itu keluarkan. Tetapi percayalah, keduanya tidak yakin yang tadi hanyalah basa basi atau memang faktanya. Karena keduanya menjalani ini sudah hampir setahun. Jika adanya kemajuan maka, salah satu dari mereka ada yang berharap, bukan? Tetapi mereka saja tidak ada usaha untuk mencari tahu dan takut bertemu dengan kesimpulan. Mereka mencoba bertahan pada bagian proses dan masih mencari tahu bagaimana penyelesaiannya.

Hingga keduanya berada di ranjang yang sama dan sama-sama menatap langit-langit kamar.

"Jean."

"Jema."

Keduanya saling memanggil nama satu sama lain tetapi tidak berani mentap mata, memalingkan wajah saja, enggan.

"Lo duluan aja." Kata Jean si gadis.

Tanpa babibu lagi, Jema si wira langsung, "Lo kenapa belum punya cowok sih?"

Sama Jean dibalikin, "Lah, lo sendiri kenapa?"

"Belum nemu yang cocok aja." Jawab Jema langsung tanpa ngeles.

Jean menelan salivanya krena tiba-tiba saja tenggorokannya kering ketika mendengar jawaban dari Jema.

"Sama, gue juga gitu." Jawab Jean untuk pertanyaan Jema yang sebelumnya.

"Tidur, je! Besok kita makan steak."

"Uuuu." Jawab Jean lalu dilanjut, "Gak mau jem, maunya makan salmon."

Dan Jema nyaut, "Waaah."

Padahal dilihat dari percakapan mereka saja sudah saling melengkapi, maka tunggu apa lagi? Tunggu salah satu mengutarakan? Atau tunggu salah satu meninggalkan?


𓆩𝐑𝐔𝐍𝐈𝐓𝐔𝐏𓆪





RUNITUP song playlist made by yours truly,

Jema n Jean

https://open.spotify.com/playlist/351PudN1K4UldeMsf9cPjq?si=4e429b51f77b4af8

Completed
©️tjenoms, 2022







Republished 16/06/24

RUNITUP✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang