06

278 54 11
                                    

AWAS TYPO BERTEBARAN 🚫🚫

happy reading 💜🐇🐇
********
Untuk berada di tahap ini bukan lah suatu hal yang mudah bagi seorang jeon jungkook. Tinggal jauh dari tanah kelahiran nya, kehidupan serta budaya yang sangat jauh berbeda dengan korea membuatnya terus berjuang dan meyakinkan dirinya sendiri jika dia bisa berdiri di atas kaki nya sendiri.

Sohyun dan jihoon sedang berada di dalam perjalanan menuju tempat latihan taekwondo jihoon, hari ini adalah hari pertama sang putra mempelajari seni beladiri ini, tentu saja sohyun sangat bahagia setidaknya putranya tidak akan merasa bosan dengan kegiatan baru nya ini.

Kedatangan sohyun ke benua amerika itu bukan hanya untuk menemani sang suami dalam perjalanan bisnis nya tapi dia juga berniat mengecek kesehatan rahim nya yang sudah 2 kali mengalami keguguran, berbagai macam cara taehyung dan sohyun usahakan agar segera memiliki keturunan lagi, tapi saat anak itu sudah berada di dalam kandungan sohyun calon bayi mereka selalu meninggal di dalam perut sohyun.

Mobil sohyun berhenti di sebuah gedung tempat sang putra latihan taekwondo, jihoon yang sudah tidak sabar segera menarik tangan sohyun untuk masuk kedalam gedung itu.

Bukan hanya tempat latihan untuk seni.beladiri taekwondo tapi gedung ini juga memilki berbagai tempat latihan untuk mengembangkan bakat anak-anak seperti, ballet, futsal, taekwondo dan lain- lain.

Sohyun begitu kewalahan karena jihoon terus berlari untuk sampai di ruangan latihannya, sesampainya di sana jihoon berhenti sejenak dan menatap sang ibu yang sedang kelelahan.

"Eomma..Tidak perlu menunggu jihoon oke??" Sohyun mengangguk dan mencium lembut pipi sang putra. Entah kenapa sejak jihoon berusia 5 tahun putranya ini selalu ingin melakukan apapun sendiri, dia juga tidak pernah mau jika sohyun menunggu nya dengan alasan  sang putra kasian dengan sohyun dan menyuruhnya istirahat. Sohyun melambaikan tangannya ketika sang putra sudah berada di dalam ruangan latihannya.

"Appa!! Jangan lupa makan siang dan berhentilah bekerja jika tidak aku akan langsung datang ke kantor appa dan menghancurkan laptop appa..mengerti??" Sohyun mengalihkan pandangannya kearah seorang anak perempuan yang sudah lengkap dengan baju ballet nya dan di depan gadis kecil itu ada seorang pria yang membelakangi sohyun. Sohyun tersenyum  karena gadis kecil itu terus saja mengancam sang ayah jika dia melupakan makan siang nya.

"Jika putri ku tidak meninggal di dalam kandungan mungkin dia juga akan memperlakukan taehyung seperti itu karena dia selalu lupa waktu jika bekerja.."
Sampai saat ini sohyun juga tidak mengetahui ada masalah apa dengan rahim nya, bahkan dia sudah memeriksakan beberapa kali rahim nya tapi semua dokter yang memeriksanya selalu mengatakan jika tidak ada yang serius dengan rahim nya. Sohyun membalikkan tubuh nya untuk pergi dari sana.
"Baiklah putri kecil appa,.... appa tidak akan lupa untuk makan siang jadi jangan lagi menghancurkan laptop appa " Langkah sohyun terhenti ketika mendengar suara itu, suara yang sangat familiar di telinganya, suara yang sampai saat ini tidak pernah hilang dari kenangan masa lalu nya, sohyun baru menyadari jika gadis kecil itu berbicara bahasa korea dengan pria yang berada di depannya.

Sohyun dengan ragu mencoba membalikkan tubuhnya untuk melihat pria itu, dan tepat saat itu juga pria yang berada di belakangnya itu membalikkan tubuhnya. namun, belum sempat sohyun melihat wajah pria itu sudah menunduk karena ada sesuatu di sepatu nya dan membuat sohyun sulit melihat wajahnya secara langsung.

"Eoh..baiklah aku akan segara ke sana.." sohyun terdiam di tempatnya dan merasa tidak percaya dengan yang barusan dia dengar namun sohyun memilih untuk berlari dari sana sebelum melihat wajah pria itu.

Pria itu mengangkat wajahnya dan melihat seorang wanita berlari di depannya, dia tidak peduli dan bangkit dari posisinya lalu berjalan menelusuri lorong gedung ini. Pria itu adalah jeon jungkook setelah keributan kecil di pagi hari kedua bocah itu akhirnya luluh dan meminta jungkook untuk mengantarkan mereka latihan sebelum dia pergi ke kantor.

is this the end of everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang