05

217 46 0
                                    

AWAS TYPO BERTEBARAN 🚫🚫

happy reading 🐇💜🐇

************"

Malam yang begitu cerah, dengan angin yang bertiup cukup kencang menemani keberangkatan keluarga kecil yang sempurna ini.

Banyak pasang mata yang menatap kearah mereka, terlebih lagi kepada seorang kim taehyung sosok pria muda tampan,pengusaha muda yang sukses dan memilki keluarga yang begitu sempurna, membuat banyak orang iri dengan keberuntungan kim sohyun karena di nikahi oleh taehyung.

Jihoon yang sedang tertidur di pelukan taehyung pun sedikit menggerakkan kepalanya untuk mencari tempat yang nyaman di bahu sang ayah. Taehyung tidak pernah sekalipun melepaskan genggaman tangannya dari sohyun.

"Aku masih tidak menyangka seorang pengusaha muda dan sukses seperti dia menyembunyikan pernikahannya selama dua tahun tanpa di curigai oleh publik...." ucapan salah satu orang yang berada di sana pun terdengar di telinga keduanya. Malam ini taehyung memutuskan untuk memakai pesawat pribadi karena dia ingin memberikan kenyamanan bagi sang putra, perjalanan untuk sampai ke amerika bukan lah waktu yang sebentar, mereka harus berada di dalam pesawat selama 18 jam dan itu tidak akan membuat seorang anak kecil seperti jihoon  bosan.

Pesawat pribadi seorang kim taehyung di lengkapi dengan 2 kamar mewah yang siap untuk di tempati jika bepergian, ada sebuah mini bar juga di dalam.pesawat ini dan tak lupa sebuah ruangan kerja tempat taehyung mengerjakan pekerjaannya selama berada di pesawat. Taehyung membuka pintu kamar yang akan mereka tempati dan meletakkan jihoon yang sedang tertidur dengan lembut di.tempat tidur mereka.
Begitupun dengan sohyun dia sibuk membuatkan susu untuk jihoon berjaga-jaga jika dia bangun nanti.

"Istirahatlah yeobo, perjalan kita sangat jauh...aku akan mengurus beberapa pekerjaan setelah itu aku akan segera kembali untuk menemani mu" kecupan mesra taehyung berikan tepat di kedua pipi sohyun setelah itu dia keluar dari kamar itu.

Setelah keluar dari kamar yang di tempati oleh orang yang dia cintai taehyung bergegas untuk melanjutkan pekerjaannya, sesampainya di ruang kerja sang sekertaris pribadinya sudah sibuk dengan beberapa file di tangannya. Tanpa mengatakan apapun taehyung langsung duduk di depannya dan langsung membahas beberapa kontrak penting.

"Bagaimana dae jung apakah masalah yang berada di pulau jeju belum selesai?" Dae jung  langsung memberikan laptopnya agar taehyung bisa melihat sendiri. Senyuman terbentuk di sudut bibir taehyung dan langsung memberikan tepuk tangan kepada dae jung.

"Kau benar-benar hebat lee dae jung..aku tidak pernah menyesal memilih mu dibandingkan adik mu seungmin untuk menjadi sekertaris ku.." menjadi sekretaris seorang kim taehyung bukan lah sesuatu yang mudah,banyak sekali test yang harus di ikuti, didalam test pun tidak mengenal saudara karena apapun di lakukan untuk mendapatkan posisi ini. Itu juga terjadi kepada lee dae jung dan adik nya seungmin keduanya berlomba untuk mendapatkan posisi itu.

"Ada berita bagus yang kedua sajang-nim, setelah hampir 4 tahun saya mengajukan kerjasama dengan JK's corp akhirnya perusahan itu menyetujui nya saya baru saja mendapatkan email itu dari sekertaris pribadi tuan JK.." dae jung menunjukkan email yang dia bicarakan tadi, kontrak nya pun sudah di kirimkan melalui email jadi taehyung tinggal membacanya.

"Baiklah atur jadwal ku untuk lusa nanti...setelah pertemuan ku dengan kevin alexander segera urus pertemuan ku dengan JK's corp jika bisa, ajak keduanya makan siang" dae jung mencatat semuanya secara mendetail dia tidak ingin ada sedikit pun kesalahan untuk pertemukan besar besok. Jauh sebelum eunha menikah dengan kevin, dia sudah menjalin kerjasama dengan kim corp cukup lama, sama seperti jungkook.
                  **********
Pagi yang mau tak mau membangunkan seorang jeon jungkook yang hanya tertidur beberapa jam saja karena begitu banyak yang dia pikirkan untuk hari ini. Haruskah dia bahagia tau sedih dengan kenyataan hidupnya saat ini. Bahkan di pandangnya seorang jeon jungkook pagi ini begitu gelap baginya, ruangan ini begitu kosong. Malam yang  tak terhitung bagi seorang jeon jungkook untuk membenci sohyun itu semakin membuatnya hancur.

"Kata yang kau ucapkan pada ku saat malam itu sama sekali tidak termaafkan, tapi kenapa sampai saat ini tidak pernah ada rasa benci di hati ku?" Dengan mata yang begitu lesu dia menatap foto wanita yang membuat hari-hari nya bagaikan di surga sekaligus berada di neraka karena luka yang dia berikan.

"Kata yang kau ucapkan pada ku saat malam itu sama sekali tidak termaafkan, tapi kenapa sampai saat ini tidak pernah ada rasa benci di hati ku?" Dengan mata yang begitu lesu dia menatap foto wanita yang membuat hari-hari nya bagaikan di surga seka...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sampai saat ini pun aku belum bisa mengendalikan kesedihan dan rasa sakit ini.." seperti itulah kehidupan seorang jeon jungkook selama lima tahun, bangun di pagi hari dengan sekitaran mata yang menghitam karena dia selalu tidak bisa tertidur setiap malam nya dan pagi harinya dia bangun dengan rasa kesepian dan kesedihan itu.

Setelah hampir 3 jam terdiam di dalam kamarnya jungkook pun turun untuk bertemu dengan seluruh keluarganya yang baru, namun saat tinggal satu pijakan saja jungkook menuruni tangga itu dia kembali terdiam karena melihat suasana pagi yang begitu hangat di rumah ini.

Dengan sang ibu yang sibuk membuat sarapan untuk semua orang, jungwoo dan eunbi yang terus bertengkar karena perihal siapa yang lebih hebat, eunha dan kevin yang sedang berada di teras belakang untuk memberikan vitamin D untuk bayi kecil mereka. Keluarga yang sempurna tapi tetap saja tidak akan sempurna tanpa pendamping hidup.

"Appa!!" Teriak kedua bocah kecil itu ketika melihat jungkook yang terdiam di sana. Jungkook berpura-pura tidak mendengar panggilan mereka karena dirinya belum siap mendengar segala omong kosong kedua bocah itu di pagi hari.

"Eunbi apa kau tau?? Jika kemarin ayah teman oppa ada yang meninggal karena dia mengabaikan anak nya di pagi hari dan berpura-pura tuli.." jungkook menghentikan langkahnya untuk menghampiri sang ibu dan memundurkan langkahnya dan berhenti tepat di samping keduanya dan tersenyum hangat.

"Huwaa oppa eunbi juga mendengar jik--"

"Baiklah pangeran dan putri raja appa..kali ini apa yang membuat kalian bertengkar?? Dan berhentilah membicarakan orang yang sudah pergi biarkan dia hidup dengan tenang oke??" Kedua bocah itu tidak mau menatap jungkook sepertinya kedua jeon kecil ini merajuk karena sikap jungkook tadi. Keduanya tidak menanggapi panggilan jungkook dan berpura-pura tuli. Tapi jungkook tidak pernah kehilangan akal untuk membuat keduanya kembali tersenyum dan mau menatapnya.

"Baiklah..sepertinya tidak ada yang menyayangi appa lagi di rumah ini.." Tanpa di luar dugaan kedua bocah itu sama sekali tidak peduli dengan ucapan jungkook dan memilih untuk menghampiri kevin dan eunha. Jungkook mendesah kasar karena tidak bisa membujuk kedua anaknya.

Kevin dan eunha tertawa melihat jungkook yang terduduk di meja makan dengan muka yang begitu masam. Hingga rae byun memanggil mereka untuk sarapan bersama, jungwoo dan eunbi tidak mau duduk di samping jungkook keduanya meminta kevin untuk memindahkan kursi mereka di samping kevin dan eunha.

"Jungwoo.. eunbi appa sudah membuatkan roti isi chocholate untuk mu.." kedua bocah itu secara bersamaan menggeleng dan menatap jungkook marah.

"Daddy... bisa kah daddy buatkan roti isi chocolate untukku??" Eunbi pun mengangguk menyetujui ucapan sang kakak, sedangkan kevin memilih untuk menuruti ucapan kedua bocah itu.

"Lain kali kau dengarkan saja pertengkaran mereka..jika sudah seperti ini siapa yang susah??" Eunha sudah kesal niat awalnya ingin bermesraan dengan suami gagal karena kedua bocah itu yang sedang merajuk. Dan sekarang dia harus mengurus kedua bocah itu yang sedang marah dengan Jungkook, melihat tatapan eunha yang mematikan membuatnya terdiam dan hanya menunduk.

**********************
Jangan lupa vote and comments 💜🐇🐇

is this the end of everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang