17 Agustus berujung romantisan

34 2 1
                                    

Anime/novel : Who Made me a princess

Pair : Athanasia x Felix

WMMAP © spoon
Story leybosan

Enjoy~

***

Hari ini, hari kebahagiaan bagi kami rakyat Indonesia.
Karna telah merdeka dari penjajahan yg telah diakui langsung oleh Jepang.
Untuk mengenang keadaan zaman penjajahan Belanda yg penuh kerja paksa, seluruh rakyat Indonesia mengadakan lomba yg dinamakan 17an.

Dan hari ini lah kami berlomba-lomba untuk menang, salah satunya aku.

Aku adalah *Athi*, diriku juga membawa kakak masa kecilku bernama *Felix* yg telah membuat hari-hariku berwarna. Aku tak ingin kehilangan dia! Tak boleh ada siapapun yg boleh mengambilnya dariku!.

' 🇮🇩 '

Perlombaan pun tiba, aku sangat semangat sampai-sampai memaksa Felix memenangkan semua lombanya, aku tak ingin kalah. Dimulai dari lomba tarik tambang, panjat pinang, lompat karung, aku memenangkan semua perlombaan.

Namun, pada satu lomba, peserta laki-laki merias wajah peserta perempuan dengan benar barulah akan menang. Namun, kami kalah.
Aku sangat murka
Aku ingin memiliki semua perhargaan yg ada di lomba ini!

Kejadian tersebut membuatku marah pada Felix dan tidak ingin berbicara padanya hingga akhir acara, huh! Dia pikir siapa dia!

"Athi... Maafkan aku ya?"

"Athi? Es krim yuk?"
Athi ingin es krim, namun keinginannya kalah akan kegengsiannya.

"Athi.." Felix yg sedari tadi didiamkan mencoba memegang lembut pundak Athi, namun tak sampai 2 detik setelah tangan kekarnya mendarat di pundak, Athi langsung menepis kasar pundaknya

"Ih! Apasih?" Dengan kemarahannya, ia mulai meninggalkan Felix yg ingin berbaikan dengannya.

' 🇮🇩 '

Tak sampai 15 menit, Felix dengan wajah berbinar nya menyodorkan es krim coklat kesukaan Athi yg tengah duduk di bangku taman.

Alih-alih mengambil, Athi malah menepis es krim di tangan Felix hingga es krim nya jatuh. Membuat Felix menatap Athi kecewa.

"Athi! Aku sudah lelah dengan sifat kekanak-kanakan mu! Sudahlah kita putuskan saja hubungan kita ini."

Felix yg penuh amarah berbalik kecewa dan meninggalkan Athi.

Athi terkejut tidak percaya anak tetangga yg ia anggap kakak sedari kecil menatapnya penuh dengan kekecewaan dan sakit hati.

Athi benar-benar tahu betul sifat Felix bahwa ia tak pernah sekalipun marah dengannya apalagi hingga membentaknya mengingat ia sudah berteman dari kecil.

Tak tersadar, air mata terjatuh membahasi pipi cantik gadis ini, ia masih menatap sendu punggung lelaki kekar yg mulai menghilang meninggalkan ia seorang diri.

' 🇮🇩 '

Tak terasa matahari tenggelam di sepanjang cakrawala. Langit sudah gelap yg dihiasi bintang-bintang kecil jauh disana. Athi masih termenung di bangku taman, menatap kosong tanah dibawahnya dengan mata sembab.

Ia tidak dicari keluarganya karna mereka merasa Athi sedang bersenang-senang dengan Felix.

Hingga pada satu saat, ada yg memeluk dirinya dari belakang. Karna terkejut, Athi refleks berdiri dan memutar balik badsnnya. Betapa senang dan tidak percayanya ia bahwa laki-laki tersebut adalah Felix.

"F..felix?.." dengan ragu Athi memanggil namanya memastikan apakah yg ia lihat tidak hanya halusinasi nya semata.

Felix tersenyum, "Athi.. Maaf.." Putus Felix dan menundukkan kepalanya.

Dengan cepat gadis berambut blonde ikal yg indah itu berlari ke arah Felix dan melemparkan dirinya ke pelukan yg membuatnya nyaman itu.

Athi nangis sejadi-jadinya. Dia takut kehilangan pria ini, ia sudah sangat nyaman pada nya.

Entah kerasukan apa, Felix dengan tiba-tiba mencium lama bibir cantik Athi, si pemilik rambut blonde itu.

Athi terbelalak, ia terkejut apa yg dilakukan anak tetangga nya ini padanya. Namun ia tak tega menghentikannya, justru Athi ikut dalam permainan pria ini.

' 🇮🇩 '

Tak terasa hari sudah larut, mereka masih saja duduk di bangku taman tersebut.
Kesunyian menyelimuti mereka, dua-duanya masih bungkam tak ada yg memulai pembicaraan.

F-f-f-felix!? Aku.. Menciumnya! Apa ini mimpi??? Tolong Tuhan bilang kalau ini mimpi!!! Aku tak sanggup berhadapan dengannya

Batin Athi yg masih tak percaya kejadian 10 menit yg lalu, walaupun begitu ia senang. Wajahnya memerah seperti jambu. Untung saja hari sudah gelap, maka wajahnya tidak terlihat begitu jelas.

Aaagghhh! Apa ini sekarang? Suasanya sangat canggung karna ku.. Apa yg salah padaku tadi?? Siapapun, tolong hentikan suasana ini!

Sedangkan Felix, ia masih memikirkan apa yg ia lakukan tadi, dengan secara tidak sadar ia mencium gadis yg bahkan umurnya jauh dibawahnya.

Namun kesunyian tersebut pecah ketika Felix mengatakan sesuatu.

"Ah.. Athi.." ucapnya yg membuat gadis disampingnya terkejut.

"Y-..ya??" masih dengan gugupnya, Athi membalas.

"Pulang yuk?" Ajak Felix yg diangguki Athi menandakan bahwa ia setuju.

<Skip>

Mereka sudah sampai depan rumah Athi yg masih terang lampu dihiasi bendera merah putih di sekelilingnya.

Mereka mematung didepan rumah Athi, menunggu salah satu mereka bicara, namun dua-duanya diam.

2 menit berlalu, mereka masih saja diam-diaman.
Merasa tak ada lagi yg harus ditunggu, Felix pamit pergi dari rumahnya.

Athi yg tak rela pria ini pergi, memeluk dari belakang dengan tiba-tiba, ia masih ingin bersamanya lebih lama lagi.

"Felix... Aku.. Menyayangimu" kata pertama yg ia ucap di bibir kecilnya.

"Aku juga." ucap Felix singkat.

"Bukan, aku lebih dari itu." ujarnya membuat pria yg ia peluk ini berbalik dan memeluk Athi erat.

"Aku.. Juga... Maaf."
Athi terkejut, raut mukanya tak dapat dijelaskan, namun sebenarnya ia senang dan ingin bersama pria yg ia cintai hingga akhir hayat.

Hari ini, langit adalah saksi bisu akan cinta mereka yg begitu kuat.

End
_ 🇮🇩 ' _ 🇮🇩 ' _ 🇮🇩

||End of WMMAP version…||

  
Halooo? Absurd bgt gasih? Mo nangis :(

Udh kyk bukan 17an anjir ini, crita 17an nya samping crita wkwk

Yaudahlah, sekian dari saya

Stay health and sound <3

Total words : 880

KEMERDEKAAN || PUNGUDEVENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang