[Sequel of Criminal Prince]
Kehidupan yang baru, artinya kisah yang baru juga. Namun saat janji yang terikrar murni dan membentuk sebuah kisah yang kembali mempertemukan mereka, keduanya tidak akan bisa menolak.
Bisakah takdir lebih baik lagi pada m...
Up! Tengah malem, mana suaranya yang kang ngalong?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo pulang."
Itu adalah Kim Yeonjun yang langsung menarik pelan tangan Taehyun agar mengikuti langkahnya.
Hangat.
Taehyun bahkan tidak menolak saat Yeonjun mengeratkan genggaman jemari mereka. Tubuhnya seakan mengenal dengan baik rasa sentuhan ini. Sangat nyaman dan pas melingkupi tangannya yang jauh lebih mungil dibandingkan tangan Yeonjun.
Sampai dimana langkah sang dominan terhenti secara tiba-tiba membuatnya menabrak punggung tegap itu, berhasil membuyarkan semua lamunan Taehyun. Anehnya Yeonjun tidak merespon apapun juga bisa dirasakannya kalau yang lebih tua semakin mengeratkan genggaman mereka.
Bahkan Yeonjun terkesan meremat jemarinya karena saking eratnya membuat satu ringisan hampir saja lolos dari belah bibirnya.
"Jangan menghalangi jalanku."
Mendengar ucapan ketus juga terkesan sangat tak bersahabat yang Yeonjun lontarkan, Taehyun berinisiatif untuk menyembulkan kepalanya dari balik punggung Yeonjun yang sedari tadi menutupi pandangannya.
"Ohoo~ apa ini? Seorang Kim Yeonjun berkencan? Menakjubkan!" pria jangkung yang menggunakan setelan jas sama rapinya dengan Yeonjun bertepuk tangan kecil begitu netranya menangkap figur manis wajah Taehyun yang sedikit muncul dari balik punggung Yeonjun.
"Dan----siapa namamu, manis?" sambungnya bertanya dengan tangannya yang terulur hendak menyentuh dagu Taehyun.
Namun dengan cepat juga Yeonjun menepis tangan pria itu dengan cukup kasar. "Jangan menyentuhnya!" peringatnya tak suka.
Lagi-lagi tindakan Yeonjun tadi mengundang gelak tawa pria jangkung di depannya.
Tidak ingin semakin terpancing dengan setiap kalimat yang dilontarkan untuknya, Yeonjun memilih untuk kembali melanjutkan langkahnya masih dengan menggenggam erat tangan Taehyun agar mengikuti langkahnya.
Kali ini tidak ada halangan lagi. Pria itu membiarkan keduanya berlalu setelah mengucapkan beberapa kalimat dengan bahasa asing yang kalau tidak salah, Taehyun hanya bisa menafsirkan kalau itu bahasa Jerman.
"Masuklah."
Bukannya masuk dan mendudukkan dirinya di kursi penumpang samping kemudi, Taehyun memilih bergeming menatap Yeonjun yang berdiri di sampingnya setelah membukakan pintu mobil untuknya.
