-jangan lupa untuk follow akun author, dan selamat membaca SYP-
"Abang, antar gue sekolah cepetan!"
"Sekarang?"
"Tahun depan,"
"Yaudah sih, masih lama kan. Mentel lo!"
"Kok lo ngegas sih nyet," kesal sang adik lalu pergi tanpa pamit ke siapapun.
"Eh, lo mau kemana kerbau!"
Namun ucapan si Abang tidak digubris sama sekali, si adik malah pergi meninggalkan abangnya siapa suruh buat kesal, betul tidak teman-teman.
Keduanya tidak pergi sekolah bersama hari ini, dikarenakan si Abang membuat kesal. Tetapi, tidak masalah tidak ada Abang tetap bisa sekolah kok, gadis cantik itu memesan ojol untuk pergi ke sekolah. Sedangkan si abang menggunakan mobil nya.
Kedua Abang beradik itu satu sekolah. Hanya saja umur mereka berdua beda satu tahun. Dikira orang-orang mereka pacaran padahal tidak.
Sesampai di sekolah gadis cantik itu cemberut, wajahnya masam sekali, bahkan memandang orang saja ia enggan. Ah, tidak apalah namanya juga cewe.
Dari gerbang gadis itu berjalan pelan menuju kelas, kelas yang sangat ribut. Gadis itu duduk di bangku yang telah di sediakan, ia duduk perlahan menatap kosong kedepan dengan wajah cemberut. Tiba-tiba saja dirinya dikejutkan sahabatnya.
"Bengong mulu lo, kesambet ntar."
"Diam lo!" Bentak gadis yang tengah di amuki amarah, ia tidak peduli siapapun yang berada di depannya yang pasti jika ia marah jangan ada yang mengganggu.
Sedangkan yang dibentak menelan salivanya susah payah, "e-eh gue balik k-ke t-tempat duduk dulu ya,"
Lalu ia duduk dengan ketakutan, emang sih udah sering dibentak gini ya, karena candaan tetapi sepertinya sekarang serius.
**********
Di sisi lain, cowok berpostur tubuh tinggi itu sudah berada di parkiran, berdiri di pintu mobilnya sebentar. Masalah adiknya? Tidak penting baginya, dari kejauhan terlihat dirinya tengah ditatap seseorang. Tapi, seseorang itu asing ia bahkan tidak pernah melihatnya, siapa dia?Cukup lama menangkap sepasang mata itu, si cowo memutuskan kontak mata lalu pergi acuh ke kelas. Sesampai di kelas tepat sekali bel berbunyi seluruh siswa memasuki kelasnya masing-masing.
Meletakkan tasnya asal di atas meja, datanglah kedua temannya mengajak berbicara "kenapa bos?" Tanya Kevin.
"Gak, gue pusing aja. Adek gue ngambek, manja banget,"
"Yaelah, Kirana kan emang begitu bawaannya marah mulu, ngambek mulu. Gue aja kadang dekat dia banyakin bersabar." Jelas Adit yang tampak kesal.
"Yaudah, Adek gue buat lo aja dit, gue capek ngurusnya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Yang Patah
Teen Fiction⚠️WARNING⚠️ follow akun author sebelum membaca, jangan lupa selalu vote and coment ya para readers yang baik hati. Di cerita "sayap yang patah" ini mudah-mudahan membuat kalian suka, happy reading!💗 salam SYP🤍