PART 02

2 1 0
                                    

-jangan lupa untuk follow akun author, dan selamat membaca SYP-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-jangan lupa untuk follow akun author, dan selamat membaca SYP-


"Gue pergi sendiri sekolah, naik ojol, dan parahnya dia gak nyariin gue gitu."

"Kirana. Lo itu udah dewasa lo bukan anak kecil lagi, coba kalau lo lagi emosi tarik nafas buang. Jangan ngambek, nanti cantiknya hilang," ujar Lisa, diantara mereka bertiga Lisa lah yang berfikiran dewasa, dan selalu memberikan motivasi atau solusi kepada sahabatnya.

"Gue setuju tuh, sama Lisa," sambung Khansa.

Kirana yang mendengarnya langsung menarik nafas pelan-pelan lalu buang, Lisa yang melihatnya mengisyaratkan Kirana untuk tersenyum, Kirana pun tersenyum lebar seakan moodnya kembali.

"Gue udah merasa baikan, makasih ya Lis, Khan," keduanya mengangguk.

"Oke, mumpung hari ini Kirana lagi gak mood gue aja deh yang pesan makanan, kayak biasa kan?" Ujar Khansa.

"Baik banget sih, haha yaudah lo pesan gue yang traktir." Jawab Kirana.

Khansa berlari menuju ibu kantin yang menjual makanan juga minuman. "Bu Atik, biasa ya tiga!" Teriak Khansa.

"Siap teh, sabar ya teh,"

Bu Atik langsung membuatkan makanan favorit Khansa, Kirana, dan  Lisa yaitu nasi goreng ditambah tahu Potong-potong kecil dan es jeruk. Khansa menunggu di depan warung Bu Atik namun, matanya menangkap seseorang yang tengah berantem.

Khansa menyipitkan matanya, lalu terkejut itu kan Pasya? Ia segera menelpon Kirana yang tengah berbincang dengan Lisa. "Halo, apa khan?"

"Kir! Abang lo di Mading berantem! Cepat deh lo susul," ujar Khansa, membuat Kirana terkejut ia langsung mematikan dan pergi meninggalkan Lisa sendiri yang menatapnya penuh tanda tanya.

"Si Kirana mau kemana ya? Ikuti aja ah," Lisa pun mengekori Kirana dari belakang.

Kirana berlari sekencang mungkin menerobos kerumunan yang cukup ramai, "STOP!  Lo gilak ya? ini di sekolah!" teriak Kirana.

Pasya kembali memukul orang yang ada dihadapannya ini, bugh, bugh, bugh. Lawannya sudah kalah, baru Pasya bangkit terkejut melihat Kirana yang sedang marah.

"K-kirana?!"

"INI DI SEKOLAH BODOH! LO NGAPAIN BERANTEM SEGALA Si," Kirana langsung menarik tangan Pasya, menuju ke taman sekolah.

"Dek, gue minta maaf,"

"Kenapa lo berantem? Pasti ada alasan kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sayap Yang PatahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang