"Apalagi yang mau disiapin kak?" tanya Agatha sibuk membantu keperluan Kayla.
Kayla melihat kembali secarcik kertas berisi apa saja barang yang harus dibawa lalu melihat barang-barang yang belum dimasukkan ke dalam tas.
"Udah semua ma," jawab Kayla.
Agatha langsung memasukkan semuanya ke dalam tas besar Kayla dengan rapi.
"Liat tuh si Adnan manyun terus karena gak ketemu Kakaknya empat hari," ucap Agatha menunjuk Adnan yang duduk ditepi ranjang dengan bibir maju seperti bebek.
"Adnan kamu jelek banget!" ledek Kayla.
"Kakak lebih jelek!" balas Adnan.
"Mama siapin air sama makanan yang nanti kamu bawa pake Tote bag ya?" ucap Agatha bangkit.
"Iya ma, makasih ya!" ucap Kayla. Agatha tersenyum lalu pergi ke dapur untuk mempersiapkan yang lainnya.
"Kak! Kakak disana harus hati-hati ya?" ucap Adnan turun dari kasur lalu menghampiri sang kakak.
"Aku ini udah besar, jadi gak akan nyasar!" jawab Kayla.
"Pokoknya Kakak harus hati-hati dan harus pulang tanpa luka!" ucap Adnan.
"Ya ampun Adnan kenapa kamu ngomong kayak gitu? Kayak hal buruk akan menimpa Kakak ajah kalo pergi."
Sebenarnya Adnan takut. Takut Kevin melakukan hal buruk pada Kakaknya.
***
Pagi-pagi semua sudah berkumpul disekolah. Beberapa guru memberikan pesan dan nasehat lalu doa bersama agar semua berjalan dengan lancar.
Setelah itu mereka berangkat ke tempat kemah. Cukup jauh hingga butuh waktu perjalanan satu setengah jam lalu setelah sampai semua langsung memasang tenda dan mengikuti perintah dari para guru, anggota Pramuka dan beberapa anak OSIS yang ikut dalam kemah kali ini.
"Kalau mau makan kalian harus masak sendiri! Disini gak ada grab food jadi berusaha sendiri!" ucap seorang pria dari anggota Pramuka berbicara menggunakan toa agar semua mendengarkannya.
"Semua harus makan ya! Jangan ngerepotin anak PMR cukup orang tua kalian saja yang direpotin sama kalian!" lanjutnya.
"Yaudah kenapa kalian masih disini? Saya lagi gak bagi-bagi makanan! Bubar dan masak sendiri sana!" ucapnya.
Semua pun bubar lalu mulai berusaha masak sendiri menggunakan kompor portabel.
"Nih Kay," ucap Kevin memberikan mie cup lalu duduk disebelah Kayla.
"Kalo acara kayak gini paling gampang pake mie cup, aku bawa banyak kalo kurang bilang ajah ya!" ucap Kevin dan Kayla mengangguk.
"Jangan buang sampah sembarang atau kalian yang saya buang!" ucap seorang pria mengangetkan mereka berdua.
"Jangan pacaran ya nanti ketiganya setan," ucapnya berlalu.
"Itu siapa sih? Dari tadi ngomong mulu," tanya Kayla.
"Dia Faisal, anak Pramuka yang memang agak rada-rada gitu," jawab Kevin.
"Oiya Kay, nanti malem katanya ada waktu kosong mau gak nanti jalan sama aku? Aku tadi gak sengaja liat ada tempat yang indah," ucap Kevin.
"Iya," jawab Kayla lanjut memakan mie cupnya.
Setelah selesai makan ada beberapa kegiatan hingga akhirnya larut malam semua dibebaskan. Boleh langsung tidur atau jalan-jalan tapi tidak boleh melewati batas yang sudah dibuat.
"Ayo Kay!" ajak Kevin.
"Dingin," ucap Kayla menggosokkan kedua tangannya berharap ada kehangatan agar bisa melawan dinginnya angin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla Story
Teen FictionCerita ini lanjutan dari cerita 'menjadi ayah saat SMA' bagi yang kebingungan dengan jalan ceritanya silahkan baca terlebih dahulu cerita sebelumnya. *** Cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya tapi Kayla sudah kehilangan cinta pertamany...