part 14

153 19 0
                                    

"Om jangan berkata seperti itu saya kan jadi sedih," ucap Faisal mengangkat kepalanya.

"Sedih juga gak papa," jawab Raka duduk disebelah Faisal.

"Tapi saya beneran gak papa kok! Saya udah biasa," ucap Faisal.

"Jangan dijadikan kebiasaan, kalau diperlakukan seperti itu melawan saja!" ucap Raka.

"Saya gak bisa melawan," ucap Faisal menatap lurus sebuah rumah kosong yang agak jauh dari kafe.

"Para penjaga kamu kemana?" tanya Raka melihat Faisal yang sendirian.

"Gak tau," jawab Faisal mengangkat bahu.

"Om kalau gak mau lihat yang mengerikan tutup mata ya!" ucap Faisal menutup matanya.

Raka kebingungan tapi tiba-tiba saja segerombolan makhluk halus yang bentuknya mengerikan keluar dari rumah kosong itu. Raka memang sering melihat yang mengerikan seperti ini tapi tidak pernah melihat sebanyak ini sekaligus.

"Mereka mau apa?" gumam Raka melirik Faisal yang memejamkan matanya.

Raka semakin terkejut melihat singa besar berwarna putih didepannya. Mereka yang melihat itu langsung kembali ke rumah kosong tersebut.

"Baru saja ditinggal sebentar tapi mereka cari kesempatan," ucap John.

"Mereka sudah pergi Ical," ucap Tio. Faisal membuka matanya lalu bernafas lega melihat mereka sudah kembali.

"Tadi itu mereka mau apa?" tanya Raka.

"Tubuh Faisal, tubuhnya ini mudah sekali dirasuki makannya kami selalu bersamanya agar tidak ada yang berani mendekat," jawab Tio.

"Kenapa?"

"Makhluk seperti mereka itu masih ada disini pasti karena ada yang ingin dilakukan dan mereka membutuhkan tubuh manusia yang mudah dirasuki," jawab Tio.

"Makannya kalian selalu bersama Faisal ya," ucap Raka mulai mengerti.

"Tapi tadi kalian kemana?"

"Membalas perbuatan manusia kurang ajar, kami berhasil membuat mereka kencing dicelana sampai pingsan," jawab Tio.

Raka hanya diam. Ia tau siapa yang dimaksud mereka dan apa yang mereka lakukan.

"Kamu kenapa menjauhi Kayla?" tanya Raka.

"Teman saya suka sama Kayla," jawab Faisal.

"Aduh dasar bodoh! Terus karena itu kamu ngejahuin Kayla?"

"Om mah gak akan ngerti!" balas Faisal.

"Aku ini sudah mengalami banyak hal!" ucap Raka.

"Aku mengerti perasaanmu tapi tolong jangan jauhi Kayla, cuman kamu yang bisa aku percaya dan bisa aku mintai tolong," ucap Raka.

"Yaudah!" ucap Faisal akhirnya.

"Oiya, aku boleh nanya kenapa kamu bekerja?" tanya Raka.

"Tidak semua orang seberuntung putrimu," jawab Tio sinis.

"Saya bekerja karena harus melakukannya, Ibu saya punya penyakit jadi tidak bisa bekerja terlalu keras dan ayah saya seorang TKI di Malaysia jadi tukang kebun lalu saya punya tiga adik dirumah banyak mulut yang harus diberi makan dan tidak bisa hanya berharap dari gaji ayah yang pas-pasan," ucap Faisal.

"Nanti jam sepuluh saya boleh pulang lalu jadi tukang angkut barang sampai jam dua belas baru setelah itu saya pulang," lanjutnya.

"Ibumu tau?" tanya Raka.

Kayla StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang