Jalan.

4.1K 231 15
                                    

Udara cukup dingin hari ini, haechan menikmati waktu berlibur nya berdiam diri di dorm lebih tepatnya di dalam kamar nya dengan beberapa cemilan dan juga game di ponsel nya, serta musik yang ia sambungkan dengan speaker, rasanya sangat menyenangkan mendapatkan waktu istirahat seperti ini.

Johhny teman sekamar nya sedang memiliki kegiatan lain, haechan merasa bebas melakukan apapun di dalam kamar nya. Ahh.. ini benar benar hari yang sangat indah bagi haechan!

Trakk..

“Chan..” Mark membuka pintu kamar haechan tanpa aba aba.

“Hyung!! Ketok dulu dong kalo masuk” Ucap haechan sedikit terperanjat kaget melihat mark yang tiba tiba masuk kedalam kamar nya.

“Johhny hyung kemana?” Tanya mark tak peduli dengan ucapan haechan masuk kedalam kamar.

“Keluar, jalan..” Ucap haechan tak peduli dengan mark yang kini mulai duduk di samping ranjang nya, haechan masih fokus memainkan game di ponselnya.

“Sama siapa?” Tanya mark, menyingkirkan beberapa cemilan yang berada di atas ranjang haechan.

“Gak tau.” Jawab haechan masih fokus dengan game di ponselnya.

“Main game terus..” Ucap mark dengan sengaja mengambil ponsel haechan.

“Hyunggg! Apaan sih diem!” Haechan bangkit dari tidurnya mencoba mengambil ponselnya.

“Jangan game terus dong, aku kan disini chan..” Ucap mark menyembunyikan ponsel haechan di bawah bantal, menarik haechan untuk mendekat padanya.

“Terus kalo ada hyu—”

Mark dengan sengaja menempelkan bibirnya di bibir haechan, mengecup sekilas bibir berbentuk hati milik si manis.

“Jalan yuk?” Ucap mark, mengusap lembut bibir haechan yang sedikit basah karena kecupan nya.

“Jalan kemana? Gak Echan mau istirahat hari ini.” Ucap haechan menjauhkan tubuhnya dari mark, kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang kesayangan nya.

“Jalan aja berdua, aku kangen jalan berdua” Ucap mark, ikut merebahkan tubuhnya di samping haechan.

“Kita tiap hari berdua.” Timpal haechan, mendekatkan tubuhnya pada mark, menelusupkan wajahnya di leher mark.

“Tapi ada anak anak yang lain, ya ini kita jalan berdua tanpa manager hyung juga.” Ucap mark, mengusap lembut rambut haechan.

“Mau ngapain? Cuacanya dingin.” Ucap haechan, mengecup kecil leher mark, menghirup aroma tubuh mark yang sangat memabukkan.

“Kamu mau nya apa? Aku turutin.” Ucap mark masih setia membelai lembut rambut haechan.

“Hyung pasti ada mau nya kalo nawarin gitu.” Ucap haechan telah mengerti dengan rayuan yang akan di keluarkan mark jika sedang menginginkan sesuatu darinya.

“Mumpung sepi chan, johhny hyung lagi gak ada..” Ucap mark dengan cepat mengubah posisinya mengukung tubuh si manis menjadi dibawah nya.

“Gak mau echan capek.” Ucap haechan, mendorong tubuh mark agar menghindar darinya.

“Kamu gak kangen?” Tanya mark, mengusap bibir mungil haechan.

“Enggak.” Jawab haechan dengan singkat.

“Ayo bentar doang janji chan.” Ucap mark, mengecup bibir si manis.

“Gak mau, besok ada jadwal nanti sakit.” Ucap haechan paham, sebentar menurut mark itu bukan waktu yang sedikit.

“Gak nerima penolakan..” Ucap mark, mengukung tubuh si manis yang tak bisa berkutik di bawahnya.

“Gak mau!!” Ucap haechan menatap mata mark yang memandangnya dengan penuh nafsu.

“Harus mau..” Ucap mark, kembali mengecup bibir mungil haechan.

“Manis banget sih chan, pake apa?” Tanya mark, mengusap bibir haechan.

“Hyung kalo ada mau nya emang gitu, suka rayu rayu gak jelas..” Ucap haechan melingkarkan lengannya di leher mark.

“Serius, bibir kamu manis banget chan.” Ucap mark tertawa kecil.

“Satu kali aja ya?” Ucap haechan pada akhirnya menyerah menawarkan dirinya pada sang kekasih.

“Dua dong, udah lama chan.” Rengek mark, kembali mengecup bibir mungil haechan.

Haechan hanya mengangguk pasrah, tak ada gunanya menolak mark, kekasih nya itu pasti akan terus memaksa atau melakukannya walaupun tak memiliki izin darinya.

~~~

Mark kehilangan kendali nya, ia tak bisa menahan jika sudah melakukannya bersama si manis, sejak tadi haechan menangis karena mark yang tak kunjung berhenti menggagahi nya.

“Hikss.. katanya cuman dua kali sshh..” Ucap haechan melirik mark yang kini berbaring di samping nya.

“Tadi kan dua chan..” Ucap mark terkikik geli melihat wajah haechan yang memerah karena menangis.

“Hyung bisa ngitung gak sih?” Ucap haechan masih dengan isakkan nya ia tak terima karena mark mengikari janji mereka di awal!

“Iya maaf.” Ucap mark, menarik tubuh polos haechan untuk masuk kedalam dekapannya.

“Gak! Echan gak mau lagi ngasih kalo hyung minta.” Ucap haechan, mendorong tubuh mark agar menjauh darinya.

“Kalo kamu yang pengen?” Ucap mark dengan nada yang jahil mencolek dagu haechan, karena kadang kadang si manis lah yang menginginkan hubungan intim antara mereka, bukan hanya mark.

“Aku gak pernah minta!!!” Ucap haechan tak terima dengan ucapan mark, walaupun sebenarnya benar karena kadang kadang haechan lah yang memaksa.

“Awas ya..” Mark tak peduli dengan haechan yang mendorong tubuhnya agar menjauh, ia menarik lagi tubuh mungil haechan untuk masuk kedalam dekapannya.

“Awas juga kalo hyung minta!” Haechan menelusuplan wajah nya keceruk leher sang kekasih menghirup aroma sang kekasih yang memabukkan.

“Satu kali lagi ya chan?” Ucap mark, merasa emosi haechan yang sudah membaik, mencoba merayu kembali si manis.

“GAK MAU! KATANYA MAU AJAK JALAN! HIKS.. KAPAN JALAN JALAN NYA KALO HYUNG MINTA TERUS?!” Haechan berteriak dengan isakan nya, mengigit leher mark dengan sekuat tenaga nya hingga mark menjerit kesakitan.

“AWHHH.. IYA AMPUN, AYOK JALAN SAYANG..” Mark mendorong tubuh polos si manis agar menjauh darinya, gigitan haechan luar biasa menyakitkan nya.

~~~

Abis itu adek jalan sama kaka berdua tanpa ngangguan dari siapapun~ adek pun happy karena kaka traktir adek🌚 kebiasaan kaka sebelum jalan minta kehangatan dulu🌚

Abis itu adek jalan sama kaka berdua tanpa ngangguan dari siapapun~ adek pun happy karena kaka traktir adek🌚 kebiasaan kaka sebelum jalan minta kehangatan dulu🌚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang