MH.

2.6K 193 9
                                    

Mempunyai waktu bersama menghabiskan waktu seharian penuh bersama anak anak dream adalah hal yang sangat menyenangkan bagi mark dan haechan, mereka begitu antusias untuk hari ini.

Haechan turun ke kolam renang lebih dahulu, membasahi tubuhnya bermain air bersama jeno, mark yang melihat si manis bermain air ikut turun ikut menikmati dingin nya air di kolam.

Bermain main hingga mereka merasa kedinginan hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti bermain dan naik ke atas, haechan berlari kecil memasuki kamar mandi untuk membilas dirinya.

Mark yang melihat haechan masuk kedalam kamar mandi mengikuti si manis untuk ikut masuk kedalam kamar mandi bersama.

“Hyung! Kenapa ngikutin?! Kesana keluar!!!” Ucap haechan mendorong tubuh basah mark yang hendak masuk kedalam kamar mandi yang sama dengan nya.

“Mau mandi juga..” Ucap mark dengan polosnya tak peduli dengan haechan yang berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh mark agar keluar.

“Gak mau! Mandi nya harus pisah hyung..”

Mark tak peduli dengan ocehan haechan ia masuk kedalam kamar mandi, mengunci pintu kamar mandi agar tak ada orang lain yang masuk lagi.

“Aku cuman mau mandi gak aneh aneh chan.” Ucap mark, melirik haechan yang berdiam di ujung kamar mandi.

“Yaudah hyung dulu aja mandi nya.” Ucap haechan tetap menjaga jarak dengan mark.

Mark hanya tertawa kecil melihat haechan yang begitu was was, membuka pakaian nya, menyalakan shower air hangat untuk membasuh tubuhnya.

“Gak dingin chan?” Ucap mark, melirik haechan yang tampak menggigil di ujung kamar mandi.

“Cepet dong hyung! Aku dingin..” Lirih haechan menggigil menahan dingin yang menjalar di seluruh tubuhnya.

Mark melangkah mendekati haechan, menarik tubuh haechan kebawah guyuran shower air hangat.

“Mandi bareng apa susah nya chan?” Ucap mark menatap haechan yang berdiam menatap mark dengan was was.

“Susah kalo sama hyung susah!!” Ucap haechan mendelik tak suka melihat mark yang tertawa.

“Aku gak akan ngapa ngapain..”  Ucap mark.

“Diem disana! Jangan deketin echan.” Ucap haechan, membuka bajunya dengan was was menatap mark.

“Kiss doang..” Lirih mark menatap haechan yang tengah membuka bajunya.

“Tuhkan.. aku gak mau! Hyung mandi duluan aja.. biar aku nan—” Haechan yang hendak berjalan menjauhi mark menghentikan langkah dan ucapan nya ketika mark menarik nya masuk kedalam dekapan hangat mark.

“Jangan berisik..” Lirih mark, mengecup bibir mungil haechan dengan lembut.

Haechan terdiam terpaku menatap wajah mark yang sangat dekat dengan nya, hembusan nafas mark terasa begitu menggelitik di wajahnya.

“Di luar banyak orang, jangan bikin mereka curiga.” Ucap mark lagi, mengusap lembut pipi haechan yang basah. Kembali mengecup bibir si manis dengan lembut.

“Hyung, jangan aneh aneh nanti kita ketahuan..” Cicit haechan.

“Gak aneh aneh kok..” Ucap mark, menempelkan bibirnya kembali dibibir haechan, mencecap rasa manis dari bibir mungil milik haechan.

“Mmhhpp..” Haechan memejamkan matanya, merasakan bibir mark yang meciumnya, melingkar kan tangan nya di leher mark.

Mark tersenyum di sela ciuman nya, lee haechan memang tak akan pernah bisa menolaknya. Mark yang merasa memiliki lampu hijau dari si manis mengelus pantat polos haechan.

MHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang