-ELSA-

6 3 3
                                    

Hi! Makasih udah mau singgah ke ceritaku.

Happy reading~

Just enjoy!🤗

Just enjoy!🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin, 09.00 WIB.

"Baik anak-anak, pelajaran bapak sampai disini dulu, sekian terimakasih," ujar pak Santo yang meninggalkan kelas.

Semua murid bersorak gembira, dan pergi menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kelaparan.

"Sa, kantin gak?" tanya Bella.
"Iya, tapi gue mau balikin buku dulu ke perpus, lo duluan aja, nanti gue nyusul," ujar Sasa.
"Okee."

🌻🌻🌻

"Eh, bentar-bentar."

El, yang sudah jalan lebih dulu kini menghentikan langkah nya dan menoleh kebelakang,"Kenapa lo?," tanya El.

Teman-teman yang lain pun pada bingung, dan menunggu ucapan apa lagi yang akan dilontarkan Dave.

"Itu bukanya cewek yang waktu itu lo tungguin di club ya El?" tanya Dave yang menunjuk ke arah Sasa yang berada di lorong perpus.

El dan yang lainya langsung menatap ke arah yang dituju oleh Dave.

Elvino menyipitkan mata nya, dan benar saja! Kalo cewek itu yang ingin dicari-cari oleh El.

"Tanpa gue cari juga lo udah muncul duluan," batin Elvino dengan senyuman miringnya.

Barka menepuk pundak El, "Kenapa lo?" tanya Barka.

El pun menggeleng, "Lo semua duluan aja! Gue ada urusan dulu sama tuh cewek," ujar El.

Semua pun mengangguk dan pergi meninggalkan El seorang diri.

🌻🌻🌻

"Sa, tali sepatu lo lepas tuh," ucap Mira yang kebetulan lewat berlawanan dengan Sasa.

Sasa pun menoleh ke arah sepatunya, dan betul saja, jika tali sepatunya kini sudah terlepas.

"Thanks ya mir," ucap Sasa.
"Yups, santai aja."

Sasa pun jongkok dan mulai mengikat tali sepatunya yang terlepas.

"Selesai," gumam Sasa.

Sasa pun bangkit berdiri, dan terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang ini.

"Kenapa kaget?" tanya El dengan suara bariton nya.

"Tenang Sa, tenang lo gaboleh gugup ataupun takut, oke Sa rilex sekarang juga!" batin Sasa.

Sasa menghela nafas nya sebentar, "Ngapain lo?" tanya Sasa yang setenang mungkin.
"Menurut lo?"

"Huuu..sabar Sa, sabarrrr," batin Sasa untuk yang kedua kalinya.

ELSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang