"Selamat untuk Tara kitaa.."
Seru Mbak Ai dan rekan sedivisi lain mengejutkan Tara saat baru masuk kedalam ruangan.
Baru juga tadi malam Tara memberi tau rencana pernikahannya dengan pacar masa kuliah. Dan menceritakan seberapa rahasianya mereka mempersiapkan acara pernikahan yang paling Tara tunggu tunggu.
Mbak Ai langsung menggandeng Tara menuju kubikelnya. "Julukan perawan tua mau lepas nih.."
Akhirnyaa..
Bye bye julukan perawan tua yang melekat di tubuh gueee..Tara sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada atasannya sebulan yang lalu. Surat itu akan di acc setelah Tara menyelesaikan pekerjaannya dengan rapi tanpa kesalahan dan yang pasti uang pesangon akan cair.
"Gila lo ra, datang dengan kejutan resign mau nikah minggu ini pula, nemu cowok dimana?" Cerca Bian merasa tidak terima karena selama ini telah di bohongi Tara yang mengaku jomblo.
"Senior gue di UI, udah mau 10 tahun pacaran." Tara dengan bangga menceritakan pacar rahasianya.
"10 tahun??? Betah banget lo." Bian geleng geleng, salut dengan komitmen Tara.
"Pas lo bilang mau nikah, gue mikirnya lo mau nikah sama si Gaga.." Ucap Mbak Ai sambil menyenggol lengan Tara.
Tara langsung bergidik ngeri saat mendengar nama Gaga."Sejak kapan gue deket sama si 'itu'."
"Selama bisa di comblangin kenapa enggak Ra.."
Tara menjulurkan lidahnya dengan jijik.
"Eh Mbak Ai bener tuh, siapa tau dia jodoh lo Ra.." Sahut Bian tanpa dosa.
"Parah kalian, Tara mau nikah loh.." Mas Jason yang sedang makan diam diam di dalam kubikelnya langsung menengahi. ia berjalan menuju ketiga teman seperbabuan kemudian merangkul Tara dengan akrab.
"Tapi menurut gue masuk akal juga sih.."
Mas Jason juga ternyata sama, beralih menjadi kompor."Bentar bentar, kalian mikir nggak? Kalo Gaga nanti bakal sedih di tinggal Tara nikah?" Bian mulai dengan bahan gosipnya.
"Nggak lah! Bakal bahagia dia.. lagian ganteng gitu banyak staff cantik yang ngejar.." sewot Tara.
"Ssst Ra, jangan lupa kalo di kantor, guelah penyandang predikat Mas ganteng dari staff." Mas Jason menyombongkan diri. Ia tidak mau kalah dari pamor Bosnya.
"Ya tapi beda cerita Mas, lo kan udah laku anak 2, sedangkan Gaga jomblo kali masih ngejar Tara, eh tiba tiba malah di tinggal nikah." Jawab Mbak Ai.
"Apaan sih Mbak, Gaga cuma anggep gue babu ya.. CUMA BABUUU.. lagian banyak yang antri kali, cewek cewek yang lebih uwauwauwwauw dari gue juga banyak."
"Tapi Ra, menurut penerawangan gue selama ini, dia sayang lo. Mata gue juga nggak bakal salah ngamatin itu Gaga. Kalian kan tau, Saking sayangnya nih ya, kalau ada apa-apa Ra..ambilin berkas ini, Ra..buatin kopi 1 tanpa gula.. Ra.. Ra.. Tara.. lama lama lo udah cocok jadi istrinya Ra."
Suara candaan Bian yang menirukan atasan mereka terdengar sangat mirip hingga tawa ngakak mereka terdengar dari luar.
Ceklek!
"Jangan ketawa keras keras, bisa nangis loh habis ini.."
Duh nongol orangnya
Suara serak khas yang akrab di telinga dan barusan menjadi topik pembicaraan akhirnya muncul membawa ramalan.
Mereka berempat langsung kembali ke tempat masing masing dengan cepat. tidak ada sepatah kata apapun yang keluar saat Bosnya berjalan kemudian berhenti tepat di depan kubikel Tara.
"By the way, Congrats ya Ra." Ucapnya di barengi senyuman manis yang jarang di tampakkan.
Pria berwajah dingin itu kembali berjalan begitu saja meninggalkan Tara yang sedang menahan muntah setelah mendapat asupan senyum dari Bosnya pagi pagi.
Para babu Mr. Sanjaya ini mulai mengerubungi kubikel Tara dengan hati hati.
"Lo ngelewatin kesempatan Taraaa.." Bisik Mas Jason dengan nada gemas.
"Kenapa sih Oppa sunda satu ini?" Sahut Tara tak kalah gemas.
"Yaelah Tara, harusnya lo bilang, jangan lupa sumbangan besarnya Pak. kan lo tau dia kaya, suka hamburin duit." Kini Bian yang menjelaskan.
"Boro boro Bi! dari tadi gue tahan biar nggak muntah di wajah setannya." Tara membela diri.
"Ra.. minta sumbangan besar lumayan bisa buat Honeymoon kan?" Mbak Ai ikutan gemas dengan kelakuan Tara.
"Masa sih Mbak? Bukannya si Gaga punya tampang pelit?" Tara masih tidak percaya dengan omongan 3 senior yang sudah berpengalaman mendapatkan sumbangan dari Bos nya.
"Yaelah serius, percaya deh sama ketiga kakak lo ini yang udah pernah dapet sumbangan si Gaga." Mas Jason meyakinkan.
Tara menggerakkan kepalanya kesamping menatap pintu kaca bertuliskan Direktur Pemasaran sebagai sekat di antara ruangan Bos dan ruangan Babu.
Jadi mari kita berkenalan dengan Gaga.
Arganatra Sean Sanjaya. biasa di panggil Pak Arga oleh para staff lain dan Pak Gaga oleh para babu laknatnya di belakang.
Dia adalah Pria paling populer di kalangan pergosipan staff wanita karena 3 hal.
Satu, visual ketampanan yang dimiliki layaknya artis korea. Wajah kecil, hidung mancung, mata yang sipit dan tentu kulitnya yang putih bersih. Apalagi kalau sudah tersenyum lebar. Bisa membuat cewek pingsan. Sangat enak di pandang oleh orang lain dan eneg di pandang oleh staff babunya.
Dua, Dia adalah pewaris Sanjaya Group tempatnya bekerja, menjadikan dia Pria yang sempurna dimata orang lain. sekali lagi kecuali dimata para babu bawahannya.
Tiga, dia lebih memilih jabatan Direktur Pemasaran di usianya yang menginjak ke 32 tahun. padahal di mana mana itu adalah usia yang cukup untuk memegang jabatan CEO. dan dia orang yang pintar dalam segala hal. termasuk mengerjai para babunya.
"Oh kalian sedang ngapain?" Suara Arga yang tiba tiba, kembali membuat jantung para bawahannya serasa berhenti.
"Ee, ngucapin selamat ke Tara kaya Bapak tadi." Jawab Bian mencoba mencari alasan ketika melihat kepala Arga menyembul dari balik pintu dengan tatapan tajam.
"Ngucapinnya nanti saja, toh belum nikah. oiya, biasa Ra, 1 kopi tanpa gula ya." Ucapnya sebelum kembali masuk kedalam ruangannya.
Keempat karyawan langsung saling pandang dengan wajah kesal.
"Terus tadi congrats ke elo buat apaan?!!" Bian mulai emosi.
"Paling buat gue yang mau resign. udah mau resign aja masih ngebabu, di sayang sebentar kek Pak." Ucap Tara dengan pasrah membuat ketiga seniornya iba dengan nasib Tara.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Potret seorang Gaga yang tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirty, Marry and Clarity (PINDAH DREAME)
DiversosCerita akan publish dan tamat di Dreame💜♥️ 🌼🌼🌼🌼🌼 "Hari terakhir kerja kenapa nangis? gagal nikah?" Kalau yang bilang bukan bos, udah gue lempar pake kursi. 🌼🌼🌼🌼🌼 Nb : kalau tidak suka visualnya...