15. Break Up.

288 33 1
                                    

Hyunsuk :
Hoon, temuin aku dilibrary coffee shop kalo udah gak sibuk

Setelah diusirnya Jihoon dari perpustakaan waktu itu, Jihoon beneran menyibukan dirinya dengan segala macem aktifitas agar pikirannya gak melulu tentang Hyunsuk. Entah Jihoon salah apa, yang jelas Jihoon tau ada yang gak beres sama pacarnya ini sejak hari Jihoon izinin dia jalan sama Yoshi. Begitupun Yoshi, udah gak pernah lagi keliatan gangguin Mashiho. Keduanya menjauh bersamaan.

Jihoon:
Aku udah di bawah

Hyunsuk:
Oke, aku turun ya

Tibalah sosok laki-laki yang udah Jihoon gak liat sejak 1bulan yang lalu ini. Perasaannya tetap sama, jantungnya berdegup kencang tiap kali dia liat Hyunsuk.

"Hei"- Hyunsuk
Jihoon cuma diem gak percaya sama pemandangan yang ada didepannya saat ini. Status mereka memang berpacaran tapi entah kapan terakhir kalinya mereka janjian cuma buat pacaran kaya gini. Kangen. Cuma itu dipikiran Jihoon saat ini.

Jihoon insta update:

Jihoon insta update:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P.jihoon : Choco or mint?

Banyak cerita yang udah mereka saling ceritakan dipertemuan kali ini. Rasanya ini kaya udah berabad-abad mereka gak ketemu. Sampe gak ada celah buat bahas orang lain selain cerita mereka yang saling sahut-sahutan. Sampai akhirnya tiba waktu mereka harus pulang karna sudah larut malam dan tempat mereka bertemu juga akan segera turup.

Didepan library coffee shop, dengan lampu yang sudah mulai meredup dibalik kaca.
"Ji?"- Hyunsuk tepat berada di samping Jihoon
"Heh?"- Jihoon merespon dengan kaget karna cuma panggilan dengan kata "Ji" yang paling Jihoon gak suka denger dari Hyunsuk.
"Ayok putus"- Hyunsuk menatap Jihoon dan dengan nada lemah

Mendadak Jihoon jadi gak bisa denger apa yg Hyunsuk ucap barusan. Otaknya terlalu lambat buat mencerna kata-kata dari Hyunsuk. Sedetik kemudian ada rasa sesak yang muncul, rasanya kaya baru aja Hyunsuk nusuk dia dari belakang sampe Jihoon gak bisa ngomong apa-apa.

"A--apa? Kamu bercanda kan Suk?"- Jihoon
"Enggak, gue pengen kita putus"- Hyunsuk
"Cih, kamu kira lucu bercanda kaya gini?"- Jihoon
"Gue gak bercanda Ji"- Hyunsuk
"Lo bisa stop buat panggil gue Ji gak?"- Jihoon

Hyunsuk cuma diem, dia tau kalo Jihoon udah mulai terlihat emosi.

"Apa alesan lo ngajak gue putus?"- Jihoon
"Gak ada alesannya, gue cuma mau kita putus"- Hyunsuk
"Kesalahan apa yg udah gue lakuin sama lo? Kita barusan baik-baik aja loh, kita ngobrol, kita saling cerita, maksud lo apa Hyunsuk?"-Jihoon udah gak biaa tahan emosinya kali ini
"Masa percobaan gue buat jadi pacar lo udah abis Ji. Kita mulai baik-baik dan gue juga mau akhirin semuanya dengan baik-baik"-Hyunsuk
"Gak mungkin, pasti ada alesannya Suk. Hey, come on! Lo sama gue baru aja ketemu. Gak usah ngeprank gue ya Suk"- Jihoon
"Nggak, ini bukan prank. Gue beneran mau putus sama lo"- Hyunsuk
"Okay, kasih tau gue alesannya"- Jihoon

Hyunsuk cuma diem, ngeyakinin hatinya kalo ini keputusan yang tepat.

"Bahkan lo gabisa jawab pertanyaan gue Suk. Lo kekeuh minta putus, tapi gak kasih tau gue apa alesannya. Sorry ya Suk, ini gak lucu"- Jihoon

"Ji, udah ya. Gue cuma mau bilang ini sama lo. Semua yang gue ceritain sama lo barusan adalah kondisi gue tanpa lo. Apa ada, dicerita barusan gue sebut nama lo? Untuk sekedar bilang kangen misalnya? Gak ada Ji. Gue udah terbiasa tanpa lo. Dan gue bisa laluin itu. Cerita kita udah selesai sejak hari dimana lo lebih pilih buat pergi tanpa ada kejelasan. Dan itu terus berlanjut sampe hari ini"- Hyunsuk

Jihoon kaget sama apa yang barusan dijelasin sama Hyunsuk. Dia gak nyangka kalo hari dimana dia pergi dari Perpustakaan waktu itu malah jadi boomerang buat hubungannya.

"Fine, ayok kita putus"- Jihoon

"Makasih udah hargain keputusan gue, jangan sakit. Titip ayah ya"-Hyunsuk

Jihoon cuma mengagguk, entah apa yang lagi dipikirin saat ini. Pikirannya kosong.

"Biar gue anter lo pulang"- Jihoon
"Gak usah Ji. Gue bisa pulang sendiri"-Hyunsuk
"Buat yg terakhir?"- Jihoon
"Oke"- Hyunsuk

♧♧♧

"Makasih udah anter pulang"-Hyunsuk

Jihoon cuma tersenyum ketir

"Suk"-Jihoon menarik tangan Hyunsuk
"Iya?"- Hyunsuk
"Sampein permintaan maaf gue buat Bunda. Maaf udah jadi laki-laki paling brengsek yang udah nyakitin anaknya"- Jihoon
"Ji"- Hyunsuk
"Rasanya asing banget denger lo manggil nama gue pake Ji"- Jihoon
"Makasih ya :) hati-hati dijalan"- Hyunsuk

"Dianter Mas Ji?"-Bunda
"Iya Bun"- Hyunsuk
"Tumben banget gak disuruh mampir?"- Bunda
"Besok sekolah soalnya,hehe"- Hyunsuk
"Oh, okedeh"- Bunda
"Bun?"- Hyunsuk
"Iya?"- Bunda
"Aku putus sama Jihoon"- Hyunsuk
"Apa? Gimana bisa? Kalian berantem?"- Bunda
"Nggak Bun"- Hyunsuk
"Terus apa masalahnya?"- Bunda

Hyunsuk adalah anak yang kalo memang dia punya masalah atau cerita, dia akan selalu ceritain semuanya sama Bundanya. Mau itu hal penting atau nggak sekalipun. Gak heran, Bunda termasuk orangtua yang paling update tentang apapun.

"Akhir-akhir ini ada yang selalu ribut disini"-Hyunsuk mengarahkan tangannya ke kepala dan dadanya (artinya: isi kepala dan isi hati)
"Kenapa? Kenapa bisa seperti itu?"- Bunda

Hyunsuk langsung menceritakan tentang keraguannya soal Jihoon yang ia rasakan akhir-akhir ini sama Bunda. Tentang cerita Subin, dan tentang rasa cemburu yang timbul berlebih cuma karna Jihoon diperhatiin sama orang lain.

"Menurut Bunda, apa aku salah dalam memilih cara untuk menyelesaikannya?"- Hyunsuk
"Kamu tau, setiap pilihan punya konsekuensinya masing2?"- Bunda

Hyunsuk mengangguk

"Caramu gak salah nak, Bunda paham betul kalo kamu gak mau terjebak dalam hubungan yang toxic untuk kedepannya. Tapi apa kamu siap lewatin masa2 patah hati selama masa sekolahmu? Apa kamu siap dengan masalah baru yang akan muncul nanti?"- Tanya Bunda

"Bun, tiap pertemuan pasti ada yang namanya perpisahan. Aku udah siapin hati yang lapang kalo semisal itu semua terjadi. Aku juga udah siap kalo-kalo Jihoon bakal cepet dapet pengganti aku. Kekuatan aku sekarang cuma ada di Bunda. Satu-satunya support system yang aku punya"- Hyunsuk

"Oke, Bunda bakal selalu dukung apapun yang kamu lakukan. Walaupun akhirnya permintaan Ayahmu gak bisa terwujud, tapi Bunda yakin, Tuhan punya caranya sendiri kalo memang kamu ditakdirin sama Mas Ji. Sekarang kamu istirahat dan tenangin pikiranmu dulu ya"- Bunda

"Bun, makasih banyak selalu ada buat Hyunsuk"-Hyunsuk memeluk erat Bundanya tersebut.

Tbc...
Jangan lupa vote dam komennya Teume :)

BOY FRIE[nemy]NDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang