Canteen

81 15 5
                                    

Bulan mengetuk meja kantin dengan jari-jarinya. Menikmati musik favoritnya yang diputar keras di kantin sekolah. Ketiga temannya hanya geleng-geleng melihat Bulan yang begitu khusyuk bersenandung ria.

"Delima, Nana, Flora dipanggil Mr.Henry di ruangan" Gaby menghampiri meja yang ditempati Bulan dan tiga temannya.

"Jadi, tugas yang kemarin itu? Baru aja mau gue tumpuk. Makasih ya Gab udah kasi tau" Nana berdiri mengajak Flora dan Delima untuk bergegas ke-ruang Mr. Henry.

"Tugas yang mana?" Bulan mengerutkan dahinya, tugas apa?

"Enggak, tugas seminggu lalu sebelum lu pindah kesini" Jawab Delima, mendengar itu Bulan melanjutkan senandungnya.

"Lu ikut gak?" Tanya Flora, mengingat Bulan siswi pindahan 5 hari yang lalu. Bulan menggelangkan kepalanya, ia tak ingin melewatkan musik favoritnya yang diputar keras.

"Jangan nyasar," Pamit Flora, sebelum pada akhirnya meninggalkan Bulan. Respon Bulan lagi-lagi hanya anggukan kepala sembari ber-aegyo menyetarakan reff lagu.

🌙

Bulan mengerucutkan bibirnya, ketiga temannya tak kunjung kembali padahal jam istirahat hampir selesai. Bukan masalah ia tak tau jalan kembali ke kelas, itu sih jelas tau. Hanya saja sekarang yang menjadi masalah ialah, pesanan kantin belum dibayar. Bulan sengaja tak membawa dompet, karena sesuai janji Flora yang akan mentraktirnya hari ini.

"Bu, sebentar ya. Uangnya dibawa te-" Belum kunjung Bulan menyelesaikan perkataannya, seseorang menyahutnya.

"Sekalian bu, sama Bulan" Cowok bertubuh tinggi itu menyodorkan beberapa lembar uang. Bagaimana cowok tampan itu bisa tau namanya? Ia saja tak mengenal siapa cowok itu.

"Gue Elgae, The Luxury" Cowok itu seakan bisa membaca kebingungan Bulan, cowok itu sekarang menyodorkan tangannya. Oh ini toh ketua The Luxury yang setiap hari jadi topik perbincangan dan diperebutkan para siswi.

"Kok bisa tau namanya Bulan?" Dengan polosnya Bulan bertanya, membuat Elgae merasa gemas sendiri.

"Taulah, kan sekelas" Elgae terkikik.

"Oh maaf ya Elgae, Bulan gak ingat-" Lagi-lagi ucapannya terpotong.

"Ayo" Muncul lagi cowok berperawakan tinggi, cowok itu mengajak Elgae untuk segera pergi. Tatapan cowok itu tajam dan mukanya datar. Entah kenapa jantung Bulan berdegup kencang ketika tak sengaja matanya bertemu dengan mata cowok itu.

Melihatnya Bulan jadi teringat Taehyung, personel boyband korea BTS yang sangat ia gemari. Bulan menduga cowok bermuka datar itu adalah anggota The Luxury.

Bulan mematung, ia lalu membalas lambaian tangan Elgae.

"Bulann," Entah sejak kapan ketiga temannya itu datang.

"Bull!" Bulan tidak menjawab.

"Bulaann!" Kemudian Bulan hanya melongo.

"BULANNN SI ANJIRRR!" Kali ini Delima meneriaki telinga Bulan, lantas membuat Bulan terkejut bukan main.

Bulan meletakkan tangannya di telinganya yang berdenging hebat, raut wajahnya terlihat kesal sekali dengan Delima yang tadi meneriaki keras telinganya.

"Gak usah teriak juga, kalo gendang telinga Bulan pecah gimana?" Bulan melipat kedua tangannya di dada, memutar malas bola matanya.

MoonSkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang