BREAK

16 2 0
                                    

Seperti biasa. Axel dan Skyla berangkat ke sekolah satu mobil.

Hening.

Tidak ada percakapan. Axel pun juga tidak enak hati untuk sekedar menyapa. Mengingat ia lah yg membuat keadaan menjadi seperti ini.

Tidak dipungkiri jika sedari awal Skyla masuk kemobil dan sampai saat ini mereka sampai disekolah. Axel diam diam melirik Skyla. Melihat wajah tunangannya yg sendu atau malah sedikit pucat. Apa Skyla sakit? Apa Axel sedang khawatir?

.
.
.
.
Axel masih setia mengekori Skyla dengan sedikit jarak tentu saja. Entah ada angin apa, pagi ini banyak sekali siswi yg menyapanya. Yahhh,, walaupun setiap hari memang begitu. Namun, hari ini berbeda.

Ia akhirnya berpisah dengan langitnya karena memang mereka berbeda kelas. Sedikit kesal. Apa ia harus meminta pindah kelas akhir tahun nanti? Perlu dicoba.
.
.
.
.
Hari sabtu.

"oy Ax,, jalan yuk. Malem minggu nih? " suara kevin menggelar dekat sekali dengan telinganya.

"gue ga budeg, anjing! Ga perlu teriak di kuping! " jawab Axel menatap Kevin tajam.

"gue afal Ax. Kalo gue ga langsung di deket elo,, ga bakalan lo tanggepin. Kalo gini kan walaupun elu marah, seenggaknya gue ditanggepin kan?! "

"Serah. Gue ga minat jalan. " ucap Axel singkat, lalu beranjak keluar dari kelas. Dan masih diekori oleh Kevin.

"Ayolahhhhh... Di cafe biasa Ax, tempat nongki kusukaan elu,, oke?? " bujuk Kevin benar benar memohon. Hingga akhirnya Axel menghentikan langkahnya.

"Siapa aja yg dateng? "

"Yesss. Ada Fian, Karel, Figo, Ken, Dicky. Lo mau ajak yg laen lagi juga gapapa. " ucap Kevin senang.

"Udah cukup. Itu aja. " jawab Axel lalu ia berjalan pergi meninggalkan Kevin.

" Jangan lupa Ax. Berangkat jam 6 sore. Cafe biasa, oke. " teriak Kevin. Dan hanya ditanggapi oleh lambaian tangan dari Axel.

Kevin pun berbalik dan menemukan pujaan hatinya tepat didepan matanya.

"ssttttt,, ihh Kevin. Jangan teriak kaya orang gila. Axel udah jauh juga. " Kinan, cinta sehidup semati Kevin.

Alay memang. Biarkan.

"ekhemmm... Kinan, tumben nyapa aku. Kangen ya? "

"idihhhhh.. Aku kamu an. Apaan sih Kevin. Gue lagi ngerjain TOD aja. Gue dapet Dare buat nyapa elo. Makasih Kevinnn. Bye " Kinan pun melenggang pergi.

"Gitu amat cinta gue" ucap Kevin lirih.
.
.
.
.
.

Hari ini di kelas IPS 12/1 tidak ada bahan cie cie an. Karena yahhh, Skyla dan Axel bertengkar. Axel mencari Skyla di kantin, karena itu tempat kumpul teman temannya. Namun nihil. Skyla tidak ada, dan Axel yakin jika Skyla pasti belum sarapan. Ia pun membeli roti kesukaan Skyla. Rasa keju dan blueberry. Dan sekotak susu rasa coconut delight, kesukaan Skyla juga.

Berjalan ke kelas Skyla dan berpapasan dengan Dava. Dan terjadilah tatapan sengit antara keduanya.

"ekhemmm... Ngapain lo Ax? " tanya selah satu teman dekat Axel. Ketua basket. Arka.

"oyy...ditanyain malah pada diem. Udah woyy... Kalean berdua mau berantem lagi?! Yang kemaren kemaren kurang?! Ga cukup?! Ok fine. Gue dicuekin." ucap Arka kesal. Sembari mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Selangkah Arka pergi sebelum suara Axel mengintrupsi.

" liat Skyla ga lo? Arka,? "

"ke perpus, sama marie sama syifa. " jawabnya lalu pergi.

" Jagain pacar lo, kalo ga bisa, gue yg maju. " ucap Dava lalu pergi.
.
.
.
.
.
.

Sampai di perpustakaan Axel langsung menuju tempat kesukaan tunangannya itu. Dan menemukan Skyla tertidur lelap diatas meja dan sebuah buku yg terbuka. Dengan kedua temannya di hadapannya.

"udah lama? " tanya Axel kepada kedua siswi itu.

"apanya!? " suara syifa balik bertanya kepada Axel dengan nada sinis. Tau jika Axel membuat masalah lagi.

"udah... Udah lama dia tidurnya. "ini suara marie. Menjawab pertanyaan Axel.

"kalo nanti udah bangun, kasihin roti sama susunya... Dia belom sarapan... Makasih" lalu melenggang pergi.

"Cihh,, putusin aja ihh, La " ucap  Syifa emosi.

Skyla mengangkat kepalanya malas. Memandang 2 bungkus roti dan sekotak susu kesukaannya. Dia belum tidur. Namun marie memang faham apa yg harus ia jawab.

" Makasi Axel, " ucapnya lirih, yg hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri,seraya tersenyum tipis.
.
.
.
.
.
.
.

FriendsZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang