⸗ㅤ⸼ ʿ Ricky? ʾ ⸼ㅤ⸗

183 24 0
                                    

Hari pertama kerja di keluarga Maulana ternyata tidak sesulit yang aku bayangkan, buktinya aku sudah selesai merapikan rumah sepagi ini. iya jam 11 masih pagi menurutku hahaha. dari selepas sarapan aku belum melihat Ricky dan Farhan apa mereka sudah berangkat? ah sudahlah lebih baik aku mengambil pakaian kotor terlebih dahulu

aku berjalan menaiki tangga, dan sepertinya aku akan memulai dari kamar aji, karena kamar aji berada di paling pojok. sambil membawa keranjang aku masuk kedalam kamar aji, cukup rapi untuk ukuran Pria dan kamarnya penuh dengan hal yang berhubungan dengan basket, poster, baju dan lain lain.

aku berjalan ke pojokan kamar untuk memindahkan baju baju kotor ke keranjang yang aku bawa. selanjutnya aku akan ke kamar Shandy karena kamarnya ada di kiri kamar Aji . . saat masuk aku belum menemukan keanehan apapun, masih rapi dan sepertinya tidak ada pakaian kotor.

akupun berbalik dan melihat ke arah pintu . . Astaga Shandy bisa bisanya menumpuk baju di gantungan belakang pintu seperti itu. Aku menggelengkan kepala sambil mengambil satu persatu baju kotor miliknya lalu keluar kamar, kamar terakhir adalah kamar Ricky, karena disebelahnya itu kamar ayah bunda. Farhan bilang tidak usah dibersihkan jadi aku skip langsung ke kamar Ricky, tapi pintunya tertutup rapat lebih baik aku ketuk dulu deh

"Bangrick?" tidak ada jawaban

ada orang gak sih . . aku mencoba membuka pintu kamarnya dengan pelan, ternyata tidak dikunci. aku melihat Ricky masih tertidur dengan selimut menutupi setengah badannya "loh kirain gak ada dikamar, malah masih tidur jam segini" aku berjalan untuk mengambil baju kotor milik Ricky

aku menghampiri Ricky berniat membangunkannya, karena sudah mau Dzuhur juga, saat menyibak selimutnya aku terkejut melihat wajah Ricky yang pucat, cepat cepat aku menaruh keranjang pakaian dan menempelkan punggung tanganku ke dahi ricky "hey bangrick kenapa? yaampun demam, tunggu sebentar aku ambil kompres sama obat ya" aku turun kebawah sambil membawa pakaian kotor dan ku letakan di dapur. cepat cepat aku mengambil air hangat dan handuk kecil. tidak lupa dengan obat pereda demam dan makanan

aku membawanya dengan hati hati menuju kamar Ricky. Aku duduk di sisi ranjangnya sambil menempelkan handuk kecil di dahinya "kenapa bisa demam sih bang? Yumi kira bangrick ke kampus, untung Yumi langsung masuk tadi kalau ngga Yumi nggaakan tau kalau bangrick sakit" ucapku sambil mengambil piring yang berisi makanan

Ricky hanya diam, ia terlihat lemas dan juga enggan membuka matanya "makan dulu ya? apa mau makan bubur? nanti Yumi cariin" sedikit demi sedikit Ricky membuka matanya dan mencoba bangun untuk duduk "gak usah teh ini aja" Ricky mengambil piringnya dan mulai makan tapi ia berhenti di suapan kelima

aku menoleh ke arahnya " udah makannya? kalau udah gapapa yang penting udah masuk nasi, sekarang minum obat ya habis itu tidur lagi" aku tersenyum mengambil piring Ricky dan meninggalkannya setelah ia minum obat

------------

Aku turun kebawah, rumah masih sepi. "jam berapa aji sama Fiki pulang?" aku bertanya pada diriku sendiri

ah iya aku belum mengambil pakaian kotor Farhan dan Fiki . aku kembali melanjutkan pekerjaanku semuanya berjalan baik sebelum akhirnya aku masuk kedalam kamar Fiki.

aku menarik nafasku dan menghembuskannya dengan kasar. huh dasar anak ini, beda banget sama Aji kenapa sih? baju dimana mana AC dan komputer yang masih menyala, sampah bekas bungkus makanan pun berserakan. "hahhhh joroknya anak ini"

mau tidak mau aku membereskan kamar Fiki "bisa gila kalau tiap hari kayak gini, ini baru setengah hari tapi udah cape banget rasanya. aku tarik kata kataku di awal tadi" aku menaruh pakaian yang berserakan ke keranjang kotor dan merapikan tempat tidurnya "oke, babysitter yang beranjak jadi babu. multifungsi ya yum" ucapku pada diri sendiri

setelah selesai aku berniat untuk mencuci baju tapi perutku berkata lain, ah aku lupa kalau aku belum sarapan jadi aku putuskan untuk makan terlebih dahulu. saat sedang asyik makan terdengar suara bising dari luar "ASSALAMUALAIKUM BUNDA PANGERAN PULANG DARI SEKOLAH" dari suaranya sudah dipastikan itu Fiki
"ih berisik lu Fik. bunda gak ada dirumah woh amnesia lu" disusul dengan suara aji. aku hanya terkekeh mendengar percakapan itu

mereka masuk kerumah, aji yang langsung kedapur untuk minum kaget melihatku sedang makan "eh teteh, maaf aji lupa sekarang ada teteh dirumah. assalamualaikum teh" ucap aji sambil menyalimi tanganku

"eh iya waalaikumsallam ji, baru pulang? udah makan belum? ganti baju dulu gih nanti teteh masakin makan siang" aku menghabiskan makanku lalu kedepan melihat Fiki yang sedang berbaring di sofa sambil memainkan handphone nya.

"Adek itu tasnya kok ditaruh disitu? terus sepatunya kenapa gak ditaruh di tempat sepatu? pulang sekolah tuh ganti baju dulu baru main hp. cepetan bangun" ucapku pada Fiki

"apasih teh Fiki cape ntar aja ah" ucapnya tanpa mengalihkan pandangan pada HPnya

"adek mau makan siang apa? biar teteh masakin tapi sebelumnya ganti baju dulu sama sepatu dan tasnya diberesin SEBELUM TETEH BUANG" aku agak menekan kata kata terakhir ku, dan untungnya Fiki langsung bangun meski yaa dengan ekspresi wajah kesalnya "ish gitu teteh mainnya anceman, oke" ia beranjak dari sofa mengambil tas dan sepatunya lalu masuk ke kamar.

"dasar bocah" aku kembali ke dapur untuk mencuci piring dan membuatkan makan siang untuk aji dan Fiki

"AJI, FIKI KALAU MAU MAKAN UDAH SIAP DI MEJA MAKAN YA NANTI LANGSUNG MAKAN AJA" teriakku entah di dengar atau tidak. karena aku terburu buru ingin mencuci baju

.
.
.

TBC ya aku mulai Tremor cerita ini mau dibawa kemana😹

Babysitter ft. Un1ty (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang