5.

246 34 0
                                    

hari sudah menujukkan pukul 7 pagi.baik jaemin , maupun sungchan kini masih sama sama terlelap dalam buaian mimpi mereka masing masing.

jaemin merotasi arah tidurnya kembali menghadap sungchan dan memeluknya bagaikan guling.menyadari keanehan , jaemin mulai membuka matanya sedikit demi sedikit.menyapu pandangannya hingga akhirnya manik hitamnya menangkap jelas bahwa yang kini sedang berada dalam pelukkannya bukanlah guling , melainkan pemuda besar berstelan kaus putih polos yang tengah asik bersembunyi dalam ceruk lehernya.siapa lagi kalau bukan jung sungchan.

nyawa jaemin telah terkumpul , fikirannya telah ia ambil alih sepenuhnya , dan saat itu pula tubuh besar sungchan ia dorong hingga jatuh kelantai dengan mudahnya akibat pemuda besar itu tidur tepat di tepi kasur.

sungchan refleks membuka matanya , meringis kesakitan sambil mengelus elus tulang pinggulnya yang lumayan terasa sakit.

"bangsat.apaansih?!" umpat sungchan masih tetap dalam kondisi duduknya.

jaemin pun terduduk , namun dikasur.manik jati nya ia nyalangkan kepada pemuda bermarga jung itu.

"lo yang apa apaan sialan!"

dahi sungchan mengkerut bingung "kok gue?"

"kenapa lo peluk peluk gue?kenapa gue ada dirumah lo?kenapa gue sama lo bisa sekamar?kenapa kita tidur seranjang?lo gak perkosa gue kan?"

tanya jaemin bertubi tubi sambil mengecheck pakaiannya apakah masih lengkap atau tidak.

pemuda berkaus putih tadi kini sudah berdiri dengan susah payah , namun tangannya masih setia pada tulang pinggulnya.

"ngapain gue perkosa lo , sialan."

"siapa tau aja lo khilaf ngeliat body gue terus lo perkosa!"

sungchan berdecih "gak selera sama tubuh kurus kurang nutrisi gitu , sorry for the fact."

jaemin kembali melayangkan tatapan nyalangnya , ia mengambil satu bantal didekatnya ,

"bajingan!"

lalu melemparnya sangat kencang kearah pemuda yang masih belum terlepas dari sakit pinggulnya.

dan , headshot!

bantal tadi mendarat tepat di wajah tampan milik pemuda itu!

tapi , lihat perbedaan wajah mereka sekarang.

jaemin dengan tawa suka ria nya,dengan sungchan diiringi urat urat yang menonjol disekujur lehernya.

sungchan mengepalkan tangannya "NA JAEMIN!!!"

"apa mau marah?" jaemin membalas dengan menjulurkan lidahnya , meledek.

pria yang lebih besar menarik nafasnya dalam dalam , dan mengeluarkan karbon dioksida secara perlahan , lalu mengambil bantal yang tadi jaemin lempar dan mengembalikkannya ketempat semula.

"gak , gue laper." ucap sungchan begitu saja sambil berjalan kearah pintu kamar.

jaemin yang menyadari perutnya juga merindukan makanan segera mengikuti langkah sungchan walaupun ia sengaja membuat jarak yang begitu jauh.

pemuda bermarga Na berjalan sambil menutup sedikit matanya , ia masih merasakan sakit kepala samar samar.kedua tangannya ia masukkan kedalam saku piyama yang entah milik siapa , dan entah sejak kapan diganti dengan hoodie basahnya.

langkah demi langkah ia lewati dengan percaya dirinya , seakan akan ia memiliki penglihatan lain di sudut lain wajahnya.

namun kepercayaan dirinya runtuh bersamaan dengan tubuhnya yang terjatuh akibat menabrak seseorang.

serendipity [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang