6.

280 36 2
                                    

jeno dan jaemin,dua kaum adam itu kini sedang duduk manis di sebuah kafetaria.

"Jaem,laper" keluh jeno sedikit teriak dalam helm full-face nya.

"makan." acuh jaemin yang sibuk memainkan handphonenya di punggung jeno.

"kafetaria,mau?"

"habis makan"

"temeninnn"

jaemin membuang nafas gusar,lalu mengiyakan ajakan pemuda yang berada didepannya ini.

"lo mau apa?" tanya jeno sambil melihat lihat menu yang tersedia.

"pisang bakar aja sama mochacino latte nya satu" jawab jaemin fokusnya masih pada benda pipih yang berada di genggamannya.

jeno mengangguk dan segera menulis pesanan yang ia mau sekaligus pesanan milik jaemin,dan memberikan secarik kertas itu kepada pelayan cantik dan langsung membayar seluruh total makanan yang telah ia pesan.

"jaem.."panggil jeno yang hanya disauti dehaman kecil dari jaemin.

"jaemin..liat gue dulu"rengek sang pemuda berstelan hoodie hitam dengan masker yang tepat didagu nya.

netra jaemin melirik sedikit ke pemuda yang berada tepat dihadapannya ini.namun tak lama,netranya kembali menatap handphone manisnya.

jeno bersungut,tangan besarnya langsung mengambil handphone jaemin tanpa izin sang empu.

mata jaemin melotot tajam,mempertanyakan apa maksud dari tindakan jeno barusan.sedangkan jeno hanya menunjukkan eyesmile nya yang membuat hati jaemin kembali mencair.

"hp gue.balikkin." pinta jaemin dengan tangan yang menengadah.

bukannya memberikkan kembali handphone kepada sang pemilik,jeno justru mengulurkan tangan besarnya dan menggenggam erat tangan yang lebih kecil darinya.

bola mata jaemin membelalak kaget,hatinya seakan akan ingin meledak saat ini juga.

apa apaan pemuda dihadapannya ini,membuat jaemin semakin tersesat saja.

"jaem,dengerin cerita gue dulu" jeno merengek layaknya seperti seorang kekasih yang sedang membujuk perempuannya karena kesalah pahaman.

tangan jaemin yang belum dilepas,ia elus elus lembut,semakin membuat sang pemuda manis ingin sekali menangis saking bahagianya.

"cerita apa?" jawab jaemin,berpura pura cool seakan akan hati serta perasaannya baik baik saja.

jeno tersenyum senang "sekarang temen lo yang ini udah jomblooooooooo" ujarnya,panjang.dengan sedikit nada ringisan terdengar disana.

jaemin sedikit tersontak.apa kata jeno?jomblo?berarti pemuda yang dihadapannya ini sedang tak punya pujaan hati yang ia genggam?tak punya seseorang yang menjadikannya hak milik?lalu,bagaimana dengan gadis itu?gadis yang selama ini selalu ia hindari serta sumpah serapahi itu bagaimana?gadis yang bahkan namanya tak ingin ia sebut atau bahkan melihatnya barang sedikitpun.

"jomblo gimana?" tanya jaemin,mengulang kembali pernyataan yang diberikan jeno tadi.

jeno menidurkan kepala nya diatas meja,sedangkan tangannya tetap setia menggenggam tangan halus jaemin.

"gue putus sama nayeon.tadi.sebelum jemput lo." jelas jeno,penuh penekanan.

jaemin mengangguk mengerti,tangannya yang kosong segera menggenggam tangan jeno yang setia di tangannya yang lain.mengelus elus kembali tangan besar itu seraya menenangkan.

"konflik?" tanya jaemin kembali,setelah memberi jeda.

"she's too jealousy.gue cuman kembaliin buku hukum yang sempet gue pinjem ke siyeon terus ngobrol bentar,dia nyangkanya gue lagi pdkt in siyeon." lirih jeno dengan sedikit nada kesal disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

serendipity [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang