▪ Lima ▪

16 0 0
                                    

"kita tidak bisa mengubah hati orang lain untuk berbaik sangka kepada kita, namun kita bisa melatih hati kita untuk berbaik sangka kepada orang lain"

***

"Maysya bangun sayang sholat subuh sama mandi dulu sana!" suara itu terdengar dari pintu kamar masya yang tak lain itu suara lembut bunda maysya

"I-iya bunda maysya ke kamar mandi dulu ya"

"Iya,bunda sama ayah tunggu di bawah ya"

Tak lama maysya pun menuruni satu persatu anak tangga dengan wajah yang masih terlihat mengantuk

"Bundaaaa" ucap maysya seraya mendapatkan gelak dari kedua orang tuanya

"Maysya anak bunda yang cantik,kok mukenanya kebalik sih" (tertawa cekikikan)

"Astagfirullah, maaf bunda soalnya tadi maysya masih ngantuk jadi kebalik deh mukenanya" masya memperlihatkan deretan gigi kelincinya cengengesan

"Khem khemm, yaudah maysya benerin dulu gih mukenanya ntar keburu gak sholat subuh" ucap wijaya (ayah maysya)

"Heheh siap pak komandan ayah"

Mereka pun selesai melaksanakan sholat subuh dan mulai berbincang-bincang diruang tamu mengenai sekolah baru maysya dan tak lama mereka berbincang jam sudah menunjukkan pukul 06.00 tanda maysya akan bersiap untuk berangkat sekolah

"Ayah-bunda maysya mau ke kamar dulu ya mau beresin kamar bentar lagi mau berangkat sekolah"

"Iya sayang sana gih,bunda juga mau siapin masak buat kamu sama ayah" ujar bunda

Maysya mencium kedua pipi ayah dan bundanya, tak heran jika ayah dan bundanya sangat sayangpada maysya karena dia adalah anak perempuan satu-satunya dan peri kecil yang mereka miliki

"Bukk,aduuh sakit banget nih kepala aku,kenapa pakek jatuh segala sih buku kan jadi kebentur meja kepala maysya" maysya ngomel sendiri didalam kamarnya

Tak disengaja wijaya (ayah maysya) melihat anaknya yang ngomel-ngomel sendiri didalam kamarnya
(Wijaya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat peri kecilnya sudah tumbuh dewasa menjadi gadis cantik imut dan sholeha)

"Assalamualaikum anak ayah"

"Waalaikumsalam, ayah kenapa kesini" tanyanya

"Tadi gak sengaja ayah lihat maysya ngomel-ngomel sendiri, kenapa ?" Tanya ayah

"I-itu ayah tadi kan maysya tuh buru-buru banget nyiapin buku buat sekolah eh bukunya malah jatoh , terus maysya ambil deh terus kebentur kan kepala maysya sakit ayah" masya merengek seperti budak kecil saja

"Hhhh aduh kasian deh anak ayah,mana sini ayah tiup yang kebentur" wijaya mengelus-ngelus kepala maysya

"Yaudah ayok kebawa kita makan bareng keburu masakan bunda kam dingin nanti kan jadi gak enak" seru wijaya

"Let's go komandan ayah"

Next.nya besok ya 😉
Jangan lupa vote and coment!!
♡♡♡

Bad Boy & Sweet WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang