Kairav

883 89 7
                                    

Dua pria berpakaian hitam yang sudah berdiam diri disana lebih dari 1 jam saling berpandang satu sama lain

"Apakah kita perlu membantunya" Kata pria berbadan kekar dengan tato ditangan kananya.

"pria di sampingnya mengelengkan kepala "tidak perlu, bila kita ikut campur dia akan tahu bahwa kita selama ini mengawasinya"

"baiklah, Ambil beberapa foto untuk di kirimkan kepada bos" pria yang tidak memiliki tato mengangguk mengiyakan, ia memfoto pria yang ia awasi 3 hari belakang ini.

***

Di tempat yang gelap dan jauh dari keramaian para lelaki berusia sekitaran 18 sampai 20 tahun disana sibuk menatap sebuah objek di hadapan mereka. Salah satu Anggota inti Dari Black Damon tengah melakukan sebuah atraksi.

"Akhh!!" Teriakan itu mengalun dengan merdu di telinga para lelaki disana.

Ptia dengan kaos hitam yang melekat di tubuh kekarnya bersmirk saat melihat sayatan sayatan yang ia buat di tubuh si penghianat itu.

"Bagaimana, apa ingin lagi?" Pria itu menjilat jari manisnya yang berlumuran darah ia menarik kursi dan mendudukinya tepat di depan si penghianat.

"Kau tahu saat ini bukan hanya aku yang haus akan darah" ia menjeda ucapannya

"dan kamu muncul di saat yang tepat brengsek" pria itu berucap lirih tak lupa senyumnya yang mematikan

"A- ampun~"

"HAHAHAHA"

suara tawa renyah mengema mengisi ruangan gelap ini. Para anggota Black damon tertawa keras mendengar ucapan tak berguna yang di lontarkan si penghianat

"Am - ampuni gue Adrian.." Pria itu menatap penuh mohon kepada adrian namun bukannya kesian pria berumur 18 tahun itu justru semakin semangat untuk menyiksa si penghianat

"biarkan aku yang bermain sekarang ad"

Adrian dan si penghianat menoleh ke arah suara, adrian memutar matanya malas namun tak ayal berdiri dari duduknya

"Permainan mu selalu membosankan"

pria ber jas disana tersenyum miring mendengarnya

"Saksikan saja permainan ku"

pria itu melangkah dengan santai, si penghianat sudah memberontak keras, Pria berjas itu benar benar menakutkan lebih dari seorang iblis

"kenapa kau takut? " pria itu sudah tiba tepat di depan si penghianat, ia duduk dikursi tempat Adrian tadi

ia melepas jasnya dan melemparnya sembarang arah, tatapan sangat tajam membuat si penghianat bergetar ketakutan

dalam hati ia tahu bahwa hari ini adalah hari terakhirnya, ia memejamkan matanya berharap bahwa siksaan pria ini tak menyakitkan. Namun itu hanyalah hayalan belaka. Faktanya siksaan yang diberikan Oleh keluarga raja langit benar benar tidak pernah main main.

***

Kedua remaja berbeda usia disana saling berdiam diri, Wajah penuh memar menghiasi wajah tampan mereka. sekarang kafka dan Kairav tengah berada dikantor polisi akibat keributan yang mereka perbuat

"Jadi siapa yang memulai"

"Dia"

"Dia"

Kafka menatap kairav kesal " enak aja nuduh orang sembarangan lo yang mulai duluan" Kafka menatap kairav tajam sedangkan kairav hanya memuta matanya malas

"yang waras ngalah" gumaman kairav masih bisa terdengar kafka menarik kerah kairav kasar

"Jadi maksud lo gue gak waras!" Kafka menatap Kairav dengan mata yang membulat sempurna kairav berdehem singkat sebagai jawabannya yang malah memancing Amarah Kafka

"Duh sudah berhenti kalian" Pak polisi yang sedari tadi melihat kelakuan dua bocah di depannya langsung berusaha melerai

"Panggil orang tua kalian sekarang atau tidak kalian akan menginap disini"

Kafka menatap Pak polisi buncit itu, ia memasang wajah sok- sedih membuat pak polisi itu mengernyit bingung

"Pak saya yatim piatu loh" Wajah sangar Kafka langsung berubah 90•

Pak polisi yang melihat itu tentu jadi merasa bersalah

"yang benar bocah?" Meski begitu Pak polisi bernama dodi ini masih berusaha mencari kebenaran diwajah remaja berwajah tampan itu

Kairav yang melihat itu hanya memutar matanya malas "Dia sepupu saya pak" Ucapan kairav langsung di balas tatapan tajam setajam silet oleh kafka

pak polisi itu berdecak "Oh jadi kalian masih satu keluarga, Kenapa gak bilang dari tadi!" Pak polisi bernama dodi itu nampak sedikit emosi ia mengelengkan kepalanya pusing sampe suara berat pria dewasa mengalihkan atensi mereka semua

"Permisi tuan muda" Kafka menatap pria berjas yang baru saja tiba, ia mendengus malas ternyata si manusia setan di sebelahnya ini tidak datang sendiri kesini

Kairav mengangguk sebagai jawaban dari  asisten pribadinya "Dia yang akan mengurus semuanya" Setelah mengatakan itu Kairav bangkit dari duduknya

Kafka masih diam di tempat seolah - olah tak peduli sampai sebuah tarikan membuat ia memekik

"Aw Sialan biasa aja dong nariknya" Itu kairav, lelaki itu menyeret kafka kasar

mereka berdua berjalan keluar dari area kantor polisi

"Lepasin bangsat" Kafka ngehempas tangan kairav kasar

"Denger yah mulai sekarang berhenti ganggu gue, kalau lo masih ganggu hidup gue bakal gue nampusin lo!" Kafka menunjuk wajah kairav sedangkan yang di tunjuk hanya memasang ekspresi datar

"Lo denger gu-"

Bremmm~~~~

Suara deru motor mengalihkan atensi mereka, Kafka tersenyum miring melihat lebih dari 10 motor datang. Ia melirik Kairav yang tetap mempertahankan wajah datarnya

"see? Lo gak cuma berurusan sama gue" senyuman kafka hanya dibalas seringaian oleh kairav, lelaki itu meliarkan tatapan menatap remaja berjaket hitam yang duduk di motor ninjanya

"tuan Kairav" Kairav dan kafka menoleh ke arah sumber suara, nampak pria paruh baya yanh tadi ia temui di dalam menghampiri kairav

manik kafka tidak sengaja menubruk manik gelap pria yang berada di belakang kairav.Pria itu membungkuk membuat kafka menaikan alisnya bingung

"Ngapain lo? Gue bukan tuan lo nyet" Kafka berujar sedikit berteriak namun pria itu sama sekali tidak memperdulikan ucapannya membuat kafka mendengus kesal

"Kaf jadi balik kagak lo" Daniel berbisik, bukannya apa apa masalahnya mereka sekarang berada di wilayah kantor polisi bisa gawat kalau mereka di tangkap karena membuat kegaduhan disini

kafka berdecak sebal "Kita cabut" Sebelum pergi kafka sempat melirik kairav yang sama sekali tidak bergerak ditempatnya, Entah apa yang sedang lelaki itu rencanakan kafka tak peduli

kafka menaiki motor sport yang dibawah salah satu anggota pegasus, Ia memakai helm full facenya dan berlalu di susul anggota inti lainnya

deru motor terdengar, satu persatu Anggota pegasus meninggalkan kawasan kantor polisi ini

"Tuan, Apa yang akan anda lakukan selanjutnya" pria yang berdiri di belakang kafka memecah keheningan

terdengar helaan nafas dari mulut Pria berusia 18 tahun itu

"Aku akan pikirkan nanti" Kairav berlalu pergi di ikuti pria dibelakangnya. Ia memasuki mobil audi keluaran terbaru dan duduk dikursi belakang sedangkan pria paruh baya itu duduk di samping pengemudi.

"Apa kita langsung kembali ke jakarta tuan" supir yang sedari tadi berada dimobil menatap kairav hormat

"Apartemen " Jawab Kairav singkat. supir itu mengangguk dan mulai menjalankan mobil mewah ini

*****

Done!!! Akhirnya bisa up juga hihi

Seperti biasa jangan lupa vote dan koment yah temen temen canci enan biar enan bisa update lebih cepat




seen you next capter👋🏻👋🏻

al&elTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang